Chapter 26

3.9K 156 33
                                    

Hai haiii... happy reading yak!

Banyak yang bilang jika hati yang telah lama membeku akan sangat sulit untuk dilelehkan kembali. Tapi, gue gak percaya itu. Lelaki yang dulu gue kenal sebagai lelaki dingin yang sangat susah tersentuh, akhirnya meleleh juga seiring berjalannya waktu.

Gue bahkan gak ingat kapan Samuel bisa jadi hangat seperti sekarang ini. Yang jelas gue bersyukur karena kehangatan yang diberikan oleh Samuel membuat hari-hari gue semakin berwarna.

Gue juga bersyukur karena sahabat-sahabat gue selalu ada kapan pun disaat gue lagi susah. Bahkan kecelakaan kemarin membuat gue mengerti satu hal, orang yang benar-benar sayang kepada kita tidak akan pergi ketika kita sedang kesusahan. Malahan mereka akan terus memberi semangat agar kuat menghadapi cobaan berat sekali pun. Dan gue mendapatkan mereka, sahabat-sahabat gue dan jangan lupakan Samuel yang tidak pernah merasa lelah untuk menjaga gue.

Gue udah keluar dari rumah sakit dan kondisi fisik gue juga sudah membaik. Tentunya dengan Samuel yang selalu ada disisi gue. Gue gak bisa mendeskripsikan kesenangan gue kali ini. Hampir tiap saat, Samuel selalu ada. Dan untuk Samuel yang gak pulang ke rumah itu masih berlanjut sampai sekarang.

Gue juga baru tau kalo Samuel punya teman dekat, namanya Mark. Gue kira dia cuma temenan sama gue. Hehe. Jadi, Samuel lagi tinggal sementara di apartement Mark.

Hestya dan Fyra sekarang lagi sibuk-sibuknya kuliah, kita jadi jarang kumpul bareng yang lengkap. Nisya akhir-akhir ini lagi nemenin sepupunya yang dari luar negeri. Gue juga masih gak terlalu aktif masuk kuliah, dokter tetap nyuruh gue buat jaga kesehatan yang lebih.

Sekarang gue lagi siap-siap buat ke kampus, bosen sih sebenernya di rumah sendirian. Jadi, mending ke kampus sebentar. Kangen suasananya. Soalnya gue gak ke kampus udah hampir tiga bulanan. Kebayang gak tuh kangennya gimana, dan gue pasti ketinggalan banyak.

Sekarang kita lagi sarapan tanpa papi. Papi lagi keluar kota buat ngurusin bisnisnya. Mami juga semenjak gue kecelakaan selalu berusaha buat di rumah jagain gue.

"Dek, mau berangkat sama siapa?" Bang Kel mengintrupsi ketika semua sedang menikmati makanan.

"Kayaknya bareng Samuel, dia bentar lagi nyampe kok, Bang." jelas gue sembari melihat ponsel yang menampilkan room chat gue dengan Samuel.

"Yaudah, hati-hati. Abang berangkat duluan."

Belum sempat gue menjawab ucapan Bang Kelvin, Topher dengan cepat menyela, "Bang, nebeng dong."

"Motor lo ngapa dah?"

"Males bawa gue."

"Terus mobil lo?"

"Simpen aja di dalam garasi."

"Gak jemput cewek lo emang?"

Gue refleks menolehkan kepala menghadap Topher yang mendengar Bang Kel menanyakan tentang itu. Gue juga baru sadar, gimana hubungan Topher sama ceweknya ya?

"Enggak."

Bang Kel hanya mengangguk mengerti, "Yaudah ayo."

Sebelum Topher sempat keluar dari rumah, gue mencegah pergelangan tangannya, "Lo putus?" tanya gue pelan.

"Gue buru-buru. Lepasin, Kak."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang