Mobil Darel dan Wahyu berhenti di depan SMA Scorpion.mereka langsung turun dari mobil dan berdiri tak jauh dari gerbang sekolah.
"Langsung masuk?"tanya Revi kepada kelima temannya.
"Masih jam sekolah yang ada kita malah diusir."jawab Devon sambil melihat jam tangannya.
"Terus kita harus gimana?"tanya Aldo.
"Kita tunggu aja,bentar lagi pasti mereka pulang."ucap Rangga sambil menyeringai.
Wahyu hanya bisa diam,suara Melia yang ketakutan tadi terus menghantui pikirannya membuat dia mengepakan kedua tangannya dengan kuat.Dia bersumpah jika Melia sampai terluka dia akan membunuh sang pelaku,tidak peduli apa akibatnya.
"Sabar Yu Melia pasti baik-baik aja."
ucap Darel sambil menepuk bahu Wahyu.Setelah menunggu hampir setengah jam akhirnya semua murid Scorpion keluar dari gerbang membuat keenam cowok tampan yang dari tadi menunggu langsung berlari untuk mencari Melia.
"Wahyu?"panggil Renata salah satu sahabat Melia.
"Melia keman Ta?"tanya Wahyu menghampiri Renata.
"Loh bukannya Melia enggak sekolah ya?"tanya Renata sambil menaikkan satu alisnya.
"Lo bercanda ya?Melia itu sekolah,gue sendiri yang anter dia."ucap Wahyu.
"Emang tadi pagi gue ketemu,tapi habis itu dia bilang kalo kepalanya pusing terus dia pulang."
"Pulang?sama siapa?"tanya Wahyu yang semakin khawatir dengan Melia.
"Gue kira sama elo."ucap Renata sambil menunjuk Wahyu.
"Shit!!"ucap Wahyu sambil mengusap kasar wajahnya.
"Sorry Yu gue pulang duluan ya,udah dijemput soalnya."ucap Renata.
"Thanks Ta."
Renata hanya mengacungkan ibu jarinya dan langsung masuk kedalam mobil jemputannya,meninggalkan Wahyu yang sedang khawatir dengan keadaan Melia.
"Gimana kalo kita kerumah Melia aja Yu?"tanya Rangga.
"Gue takut dia kenapa-napa."ucap Wahyu sambil menunduk.
"Udah yakin aja dia enggak apa-apa."Revi coba menengkan Wahyu.
"Sini biar gue yang nyetir."ucap Aldo mengambil kunci mobil Wahyu.
Mereka berenam berangakat menuju rumah Melia,Wahyu sendiri sudah coba untuk menghubungi Melia dari tadi tapi hasilnya percuma karena ponsel Melia tidak aktif.
Dia mengenggam erat ponselnya dan mengalihkan pandangannya ke luar jendela membuat Aldo dan Revi merasa kasihan karena baru kali ini mereka melihat Wahyu seperti ini,biasanya Wahyu akan bersikap tenang dan dewasa jika menghadapi masalah tapi kali ini dia terlihat panik dan ketakutan.
"Berdoa aja Yu semoga Melia enggak kenapa-napa."ucap Aldo berusaha untuk menenangkan Wahyu.
Mereka sampai dihalaman rumah Melia, tanpa membuang waktu lagi Wahyu langsung berlari masuk kedalam rumah Melia diikuti dengan yang lainnya.
"Den Wahyu?"ucap Bi Inah pembantu dirumah Melia.
"Melia kemana Bi?"tanya Wahyu.
"Bukannya Non Melia masih sekolah?" tanya Bi Inah membuat jantung Wahyu langsung berdetak dengan cepat. "Non Melia belom pulang Den."lanjut Bi Inah membuat pikiran Wahyu semakin kalut.
"Bibi yakin?"tanya Devon memastikan.
"Iya Den bibi yakin,kalo enggak percaya bisa langsung cek ke kamarnya."ucap Bi Inah sambil membuka pintunya lebih lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect boy
Teen FictionHanya kisah cinta anak SMA yang berusaha untuk bertahan dan selalu bersama. Rangga sayang kepada Keyra semua tau itu. Tapi memang kenyataan yang tidak pernah seindah harapan membuat mereka harus melewati berbagai rintangan yang menghadang mereka ber...