DORR!!
Mendengar suara tembakan di belakangnya membuat Revi menghentikan kegiatannya dan menoleh,dia melihat anak buah Revo yang tergeletak dengan darah yang mengenang di sampingnya tak jauh dari sana dia melihat Wahyu yang sedang menyengir sambil menunjukkan pistolnya.Dia berlari msnghampiri Revi dan membantunya melepaskan ikatan Aldo,setelah itu mereka berdua membopong tubuh Aldo dan membawanya ke mobil.
"Darel mana?" tanya Revi saat mereka sudah berhasil membawa Aldo masuk kedalam mobil.
"Lagi ngejar Revo." ucap Wahyu dan mulai menjalankan mobilnya untuk membawa Aldo ke rumah sakit.
Wahyu menyetir seperti orang kesetanan karena hanya butuh waktu tigapuluh menit mereka sudah sampai di rumah sakit,beberapa tim medis langsung membantu membawa Aldo menuju ruang UGD di sana juga sudah ada Devon yang terlihat sangat cemas.
"Gimana Rangga?" tanya Revi.
"Dia masih belum siuman." balas Devon.
Setelah itu tidak ada obrolan lagi diantara mereka,semuanya terlalu fokus pada pikirannya masing-masing.Waktu terus berjalan dan tak terasa mereka sudah dua jam menunggu di depan UGD berharap Aldo tidak kenapa-napa,Darel sendiri baru datang sekitar satu jam yang lalu dia ingin sekali membunuh Revo jika saja tidak ada Om baskoro yang membantunya mungkin saat ini Revo sudah mati di tangannya.
Dia mengabaikan rasa sakit di tangan dan wajahnya karena sekarang pikirannya hanya tertuju kepada Aldo yang ada di dalam sana."Rel." panggil Devon pelan,dia menyerahkan kapas dan juga Alkohol kepada Darel. "Mending bersehin dulu luka lo dari pada infeksi."
Darel menerimanya dan mulai membersihkan lukannya dengan sedikit kesulitan terutama di bagian wajahnya. Devon yang melihat itu mengambil kapas yang dipegang Darel dan membantu untuk membersihan lukanya,mereka berdua bersahabat memang sudah lama bahkan sebelum mereka mengenal Rangga,Revi dan Wahyu membuat mereka berdua paham dengan sifat satu sama lain.
Tepat saat Devon selesai membersihkan luka Darel Dokter Yufan keluar dari UGD membuat mereka berempat langsung mengerumuninya.
"Gimana Dok?" tanya Revi yang sudah sangat khawatir dengan keadaan Aldo.
"Pendarahannya sudah bisa di hentikan dan juga tekanan darah serta detak jantungnya juga sudah normal jadi kalian tidak perlu khawatir lagi."
Mereka menghela nafas lega mendengar itu,tapi semua tidak bertahan lama karena perkataan Yufan selanjutnya membuat nafas mereka terasa di ambil dengan paksa.
"Tapi karena benturan di kakinya membuat dia harus mengalami lumpuh sementara." Yufan mengatakan itu dengan raut wajah menyesal.
"Mak-maksud anda?" tanya Revi.
"Untuk sementara waktu Aldo tidak bisa berjalan dulu,dia harus menggunakan kursi roda atau alat bantu jalan yang lainnya." jelas Yufan.
"Tapi dia bisa sembuh kan Dok?" tanya Wahyu.
"Kemungkinan besar bisa tapi dia juga harus menjalani terapi jalan.Saya harap kalian mau bekerja sama untuk ini." ucap Yufan sambil menatap mereka berempat. "Yasudah saya permisi dulu,kalian bisa menemui Aldo nanti setelah dia di pindah kan." lanjut Yufan.
"Terimakasih Dok." ucap mereka berempat saat Yufan berjalan pergi.
"Gimana cara ngomong ke Aldo tentang ini?dia pasti terpukul banget." ucap Devon sambil mengusap wajahnya kasar.
"Gue enggak tega bayangin gimana reaksi Aldo waktu tau ini." lanjut Revi,dia merasa kasihan kepada Aldo tapi dia juga tidak bisa melakukan apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect boy
Teen FictionHanya kisah cinta anak SMA yang berusaha untuk bertahan dan selalu bersama. Rangga sayang kepada Keyra semua tau itu. Tapi memang kenyataan yang tidak pernah seindah harapan membuat mereka harus melewati berbagai rintangan yang menghadang mereka ber...