Preview part sebelumnya,
Setting
Hotel Grandwish, New yorkSeorang namja tiang tampan tengah berlalu menyusuri loby hotel dengan gusar, wajahnya memerah merona, dengan desiran hangat menelusupi dadanya. Entah, apa yg sebenarnya terjadi, beberapa saat lalu dia keluar dari kamarnya dengan gelisah dan cemas, tapi setelahnya.. ia tengah memerah merona dengan lengkungan senyuman terpatri diwajah tampannya sembari berlalu turun menuju loby.
.
Dalam perjalanannya mencoba menenangkan diri, tak sengaja ia mendengar percakapan seorang resepsionis diseberang meja counter tengah menggumamkan nama 'oh sehun' dalam percakapannya, merasa mengenal sipelaku pemilik telefon yg ditujukan untuk sahabat kecilnya, namja tiang ini berlalu mendekat."Excuse me,.. do you have 'call' for mr Oh?",tanyanya
Mendengar suara seseorang mengintrupsi kegiatannya, sang resepsionis berlalu mengalihkan pandangannya pada namja tampan didepannya.
"Yeah, this is (sambil lirik gagang telfon) 'call' for mr. Oh",jawabnya
"Aah, i'm mr Oh husband",ucapnya
"Are you really mr Oh husband?",tanya resepsionis
" Yeah, i'm mr Oh husband, can i answer it (sambil nunjuk gagang telfon),"ucap namja tiang
Dengan ragu ragu,sang resepsionis memberikan telefon pada namja tiang tampan yg tak lain adalah wu yifan. Tanpa diberitahu siapa yg menelfon, kris tahu siapa yg menelfon sehun di saat seperti ini, dan dia memang sengaja mengambil alih telefon, karena kris merasa resepsionis tengah kebingungan akan bahasa inggris sang lawan bicara, yaa kris lagi lagi meremehkan 'orang biasa' seperti chanyeol saat ini. Padahal sesungguhnya bahasa inggris chanyeol sangat bagus, hanya karena kecemburuan tersembunyinya (read:kris) yg membuatnya selalu memandang rendah chanyeol.
"Hallo chan..,ucap kris
Hallo ge, jawab chanyeol
Ada apa menelfon? Kenapa tidak menelfon handphone sehun saja?, kesal kris
Handphone sehunieku sedang tidak aktif ge, jadi aku ingin memastikan keadaannya dengan menelfon resepsionis hotel, ucap chanyeol
Mungkin sehun sedang beristirahat, jawab kris dingin
Ehem, mungkin.. dan ngomong ngomong, kenapa kau mengaku sebagai suaminya?,selidik chanyeol
Lalu kau ingin aku mengaku apa, resepsionis sedang kebingungan dengan ucapanmu, ucap kris ketus
Mwoo?, baiklah. Maaf sudah mengganggumu dan terima kasih.. kau sudah menolongku untuk mengambil alih percakapanku dengan resepsionis, dan tolong sampaikan maafku padanya.. yang telah sempat membuatnya kebingungan.. jaa, ucap chanyeol emosi
Klik..panggilan terputus"Kris hanya menghela nafas kasar, mendengar putusan sepihak panggilan dari chanyeol, dan berlalu mengembalikan gagang telefon pada resepsionis.
Skip time.
.In other side
Chanyeol sedang mempoutkan bibirnya merajuk dan juga gelisah, dia membanting telfonnya disisi sofa miliknya, dan berselang kemudian, chanyeol berlalu kembali kekamarnya, bermaksud mendinginkan kepalanya dan juga bersiap untuk beristirahat, meskipun kekalutan melanda hatinya karena panggilan yg ia layangkan barusan.
**______**
.Back to stories,
Keesokan harinya, Newyork
Matahari tengah terbangun dari tidur panjangnya, dan berlalu merangkak untuk melanjutkan tugasnya memulai pagi, sepasang iris mata mungil tengah merasa terusik dengan pancaran sinar hangat sang mentari. Perlahan lahan, sang namja manis membuka manik mata indahnya, berlalu menyesuaikan cahaya pada retina matanya. Sesekali ia mengerjap ngerjapkan matanya dan juga mengarahkan pandangannya kesekeliling guna mengembalikan kesadarannya.
.
Dirasa cukup sadar, namja manis ini segera berlalu menuju kamar mandi bermaksud bersiap siap untuk melanjutkan kegiatannya di pagi ini.
.
Berselang beberapa menit kemudian, ia berlalu keluar kamar mandi dengan keadaan lebih segar dan lebih hidup. Setelahnya ia berlalu membuka lemari dan memakai stelan jas dan kemeja yg sudah ia persiapkan untuk menemui sang clien pentingnya hari ini. Selepasnya, ia berlalu memasang jam tangan dan membenarkan posisi dasinya sampai rapih.
.
Kegiatannya sempat terganggu karena dering ponselnya, menampakan sebuah pesan singkat dari sang sekertaris yg memberitahukan jadwal meetingnya pagi ini, segera ia melangkah keluar dari kamar hotel dan berlalu menuju lobby bergabung dengan beberapa pegawainya, karena sesungguhnya sang sajangnim Oh company tengah ditunggu oleh bawahannya untuk sarapan pagi bersama.
.
Sajangnim Oh Company yg tak lain adalah Oh sehun, kini berlalu memasuki lift bermaksud menemui bawahannya, ia sempat memeriksa ponselnya yg baru saja ia hidupkan, yaa, kemarin ia sempat tak sengaja mematikan handphonenya bermaksud untuk beristirahat lebih awal dan menjauhkannya dari gangguan. Tapi sialnya, sepertinya keputusan mematikan handphone miliknya semalam hanya akan membuatnya mendapat masalah baru dengan sang kekasih yg sengaja ia tinggalkan di Seoul menjaga singgasana kerajaan perusahaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Boss (Chanhun Shipper)
Fanfictionboyxboy, drama, family, politic, romance, hurt, betafic Seorang pewaris tunggal perusahaan besar kini tengah menyamar sebagai pemuda biasa disebuah perusahaan oh corp. dia sengaja tidak menunjukan tentang statusnya karena berbagai alasan yg ia lakuk...