Take me Out

803 109 37
                                    

Setting,
Oh Company
Suasana pagi ini begitu sibuk, terlihat beberapa pekerja Oh comp. Sedang berlalu lalang kesana kemari, bahkan tidak sedikit dari mereka tengah berwajah gusar penuh kepanikan. Banyaknya suara panggilan telefon dari beberapa devisi membuat suasana pagi hari ini terlihat sangat lain dari biasanya. Diluar sana, kerumunan para wartawan sedang berkumpul di gate utama. Beberapa pekerja keamanan mencoba mengamankan mereka supaya tidak seenak hati mengambil gambar atau bahkan membiarkan mereka masuk.

Tetapi tetap saja, headline news media massa Korea Selatan atau bahkan beberapa media Asing tengah  memberitakan mengenai permasalahan yg menimpa Oh comp. pagi ini. Pertempuran nilai jual beli saham tak luput pula berpengaruh. Pasalnya, Pihak Windors Corp. Tengah melayangkan tuntutan balik kepada Oh comp. Tidak hanya mempermasalahkan hak cipta, tetapi, mereka juga menuntut ganti rugi karena sempat beberapa waktu lalu software aplikasi PictBook mereka sempat diretas seseorang dan setelah diselidiki lebih lanjut, server yg digunakan bersumber pada Oh Comp. Untuk itulah, pihak Windors tidak segan segan menuntut ganti rugi.

Bencana yg ditimbulkan, tidak hanya mempengaruhi kredibilitas perusahaan tetapi juga membuat sebagian pemilik saham menarik sepihak investasi mereka. Disisi lain, Sehun sedang sibuk meyakinkan para investornya saat ini. Perdebatan sengit bahkan terjadi pada forum rapat terbuka kali ini. Meskipun chanyeol tengah setia berada disisinya, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak. Karena ia tidak memiliki kuasa dalam permasalahan ini. Berbeda ceritanya jika dia berdiri atas nama Chanlie Zhou, tidak akan serumit dan menegangkan seperti saat ini. Bahkan sehun, sudah hampir menangis ketika beberapa tetua tengah menyudutkannya dan melimpahkan semua kesalahan padanya.

Chanyeol ingin membela kekasihnya tentu saja, tetapi dia hanya apa? Seseorang yg hanya mewakili I.Jae Comp untuk membantu peemasalaah perusahaan Sehun, bahkan status sebagai kekasihnya pun tidak ada gunanya disini (dalam meja runding). Chanyeol ingin marah, dan berbalik menyerang para tetua tetapi lay menghentikannya. Bukannya apa, lay hanya ingin dongsaengnya menyadari...berdiri pada posisi apa ia saat ini.
.
.
.

Waktu menunjukan makan siang bahkan mungkin sudah hampir sore ketika rapat terbuka pemegang saham dan jajaran petinggi Oh Comp. selesai dilakukan. Sehun hanya bisa bernafas pasrah. Ketika para tetua berlalu pergi, mereka sempat menggerutu tentang kredibilitas sehun, dan lagi lagi menyalahkannya. Sehun mencoba menanggapinya dengan poker face andalannya. Tetapi wajah itu tidak bertahan lama, sampai pada buliran bening mengalir disudut matanya. Iyaa, sampai pada akhirnya buliran bening itulah yg mewakili keadaan serta suasana hatinya saat ini.

"Sehun.. nan gwenchana?",tanya chanyeol

Sehun tidak menjawab, atau bahkan ia tak mendengar apa yg menjadi pertanyaan chanyeol, karena fikirannya masih melayang entah ada dimana.

"Sehun...",panggil chanyeol
.
.

"Kelual....",lirih sehun

"Wae?....",tanya chanyeol

Sehun menoleh sekilas dengan tatapan tajamnya, menatap chanyeol dan para bawahannya intens..

"Kubilang Kelual..",ucap sehun penuh penekanan

Mendengar perintah sehun yg sarat akan nada dingin yg kentara, para bawahan sehun segera membubarkan diri. Alih alih takut mendapat amukan sajangnimnya.

"Sehun...",panggil chanyeol lagi

"Telmathuk Kau, Kelual...",ucap sehun

"Se....",ucap chanyeol menggantung

Karena kini baik yuta maupun lay tengah menyeretnya keluar. Iyaa, mereka ingin membiarkan sehun menenangkan dirinya sendiri saat ini. Dan memberinya ruang untuk berfikir, berfikir tentang jalan keluar yg harus ia lakukan dalam menghadapi masalah rumit tersebut.

My Perfect Boss (Chanhun Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang