What am I to You?

1K 94 77
                                    

Setting,
Mansion keluarga Oh

Hari senin ini.. merupakan hari yg berat bagi sehun, tidak seperti hari hari biasanya.. dikala ia membuka mata terasa berat untuknya terbuka. Masih sedikit tersisa buliran bening yg mengering di kedua sudut kelopak matanya sisa kesedihannya kemarin malam. Disisinya, Suho masih setia memeluknya, sedangkan sehun masih enggan untuk sekedar beranjak dari kasur. Ia memilih bergulung dibalik selimut sembari memeluk sang hyung yg tengah terlelap. Penampilannya tidak berbeda dengan sehun. Karena kemarin malam, suho ikut menyuarakan tangisannya menemani sang dongsaeng dalam haru nya. Bahkan suara suara ketukan dari luar, sengaja mereka abaikan. Hingga pagi ini, tak ada satupun yg berani mengusik kamar pemuda Oh tersebut.

Sehun kembali memandangi wajah damai sang hyung ketika tertidur. Jika boleh jujur, sejak dulu ia memendam perasaan pada namja mungil dalam pelukannya tersebut. Tetapi sehun memilih mundur, karena suho sempat berlaku jujur pada sehun atas perasaannya pada yifan, salah seorang sahabat mereka yg berasal dari china. Sehun sempat menepis perasaannya beberapa kali, dan mencoba menguburnya dalam dalam. Tetapi tetap saja, perhatiannya kepada sang hyung tidak bisa tertutupi bahkan hingga sekarang, sehun akan berlaku possesive pada suho dan menjaganya dengan baik. Sehun cukup bahagia dengan hubungan persahabatan mereka bertiga, bahkan sehun tidak menuntut perasaannya dibalas, cukup berada didekatnya disepanjang hidupnya membuat sehun bersyukur pada Tuhan karena mengirimkan malaikat dunia untuk menemaninya.

Terlebih lagi dengan kedatangan chanyeol didalam hidupnya, mampu membuat sehun menepis (moveon) dari cinta tak terbalasnya dan berbalik mencintai namja caplang tersebut dengan sepenuh hatinya. Tapi apa? Lagi lagi takdir menghianatinya. Hidupnya kembali dipermainkan oleh takdir bahkan disaat sehun dalam titik terburuk disepanjang hidupnya. Dikala kedua orangtuanya pergi, sehun tidak berlaku seburuk ini dengan mengurung diri di kamar. Ia berusaha tegar dengan bercengkrama dengan pelayat lain atau hanya sekedar mengantar kepergian keduanya dengan senyuman. Karena sehun tahu, masih ada orang orang yg sayang padanya di dunia ini dan dengan rela menjaganya, seperti halnya hyung hyungnya yg selama ini berdiri disisinya, menemaninya.

Tetapi tidak dengan kesedihan yg ia alami dikala mendapati kekasihnya secara terang terangan mencium namja lain didepannya. Bahkan chanyeol terlihat tidak merasa bersalah sekalipun, sehun juga melihat park yeoda tersebut menampakan senyumnya ketika berbicara pada namja mungil di bandara waktu itu. Rasanya hatinya begitu remuk, bak kaca yg baru saja terjatuh dari lantai atas dan pecah berkeping keping. Rasanya begitu sakit, sampai sampai sehun membutuhkan penenang untuk mengobati lukanya. Jadi tolong, jangan salahkan tingkahnya memonopoli suho untuk menemaninya didalam masa sulitnya sekarang ini.

Sehun lagi lagi mengecupi pucuk kepala suho sayang, mencoba menyesap aroma citrus yg selalu mampu membuatnya tenang. Entahlah, sejak kecil sehun selalu menyukai aroma suho yg begitu manis menurutnya, dan membuat sehun teringat dengan rasa gula gula kapas yg sering dimakannya di waktu mereka kecil. Kenyamanan itulah yg sehun inginkan saat ini. Dia tidak ingin memikirkan apapun lagi atau hanya sekedar menangisi Park Chanyeol. Cukup lelah sehun menangisinya semalaman, dan kini ia bertekat untuk bangkit. Sehun kembali menata hatinya meskipun dengan susah payah.

"Hunie...",racau suho

"Hunie dithini hyung, tidullah lagi...",ucap sehun lembut

Kini keadaan berbalik, jika kemarin sehun bertingkah seperti anak kecil yg menangis dipelukan ibunya karena seseorang merebut mainan kesayangannya. Sehun kembali bertekat untuk menjadi sosok sehun yg tegas dan penuh wibawa. Tidak lupa dengan kepossesifannya kepada sang hyung. Mungkin yifan akan berlaku murka nanti, jika ia melihat sehun selalu menempeli suhonya.

Tok..tok..

"Tuan muda, ada panggilan dari kantor, apa perlu saya sambungkan pada sambungan telefon dikamar anda?",ucap tao

My Perfect Boss (Chanhun Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang