Haiii~
Apa kabar? Semoga gak bosan, ya..
Oya, yg dibawah umur jgn baca ya. Klo pun mau baca, tlong disikapi dgn bijak.. ∩__∩
Dan makasi uda mau baca & ngasi bintang.
Love you~Dari pnulis yg hobi merenung...
╮(╯▽╰)╭*****
"Wah, jam tangan yang bagus." komentar Lisa setelah berhasil membujuk Jungkook, ingin melihat oleh-oleh apa yang dibawa pria itu untuk Jimin. "Coba ini, Jimin Oppa." pinta Lisa sambil menyodorkan jam itu, namun Jimin menolaknya.
"Tidak, terima kasih. Jam tangan itu kelihatan sangat mahal. Aku takut merusaknya."
"Tidak masalah jika kau merusaknya. Aku memberikan ini untukmu." sahut Jungkook. Jimin melirik kesal pria itu.
"Tidak, tidak. Aku sudah punya jam tangan." kata Jimin sambil mengangkat tangan kirinya, menunjukan jam itu, "Yoojung yang membelikannya untukku." lanjutnya lagi. Dan wanita mungil itu tersipu malu.
Seketika mulut Jungkook terkatup. Ia sedang menahan sesuatu yang bergejolak di dadanya. Marah? Cemburu?
"Well, aku tidak bisa berkomentar kalau itu dari Yoojung-sshi." katanya dengan senyuman."Yoojungie, kau benar-benar hebat." Lisa berbisik sambil memberikan jari jempolnya pada wanita itu. "Lalu, jam tangan ini?" kini Lisa melihat Jungkook, "Bagaimana kalau aku saja yang menyimpannya?" lanjutnya lagi, penuh harap.
"Tidak. Itu jam tangan pria." balas Jungkook sambil mengambil benda itu dari tangan Lisa. Jungkook dapat melihat wanita di depannya begitu kecewa. Sampai akhirnya Jungkook menambahkan, "Aku akan membelikanmu nanti." Dan Lisa terlihat senang mendengarnya, raut kecewa itu segera lenyap entah kemana.
"Kau serius?"
"Ya. Aku pasti akan membelikan jam yang lain untukkmu."
Lisa menggigit bibir bawahnya, menahan kegembiraan. Yoojung dan Jimin bisa melihat kalau wanita itu sangat menyukai Jungkook.
"Ngomong-ngomong, apa kau bebas malam ini, Jungkook-sshi?" tanya Lisa, "Bagaimana kalau kita makan malam bersama?"
Jungkook menoleh pada Jimin, "Kau bebas malam ini?" tanyanya.
Demi Tuhan! Jimin kaget saat mendengar pertanyaan pria itu.
"Apa maksudmu?""Lisa-sshi mengajak makan malam." jawab Jungkook santai.
"Maaf, tapi dia hanya mengajakmu, Jungkook-sshi." sahut Jimin cepat. Ia benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran pria di sampingnya.
Kini Jungkook melihat Lisa, "Oh, benarkah? Aku pikir kita bisa makan malam bersama-sama."
Lisa terlihat bingung dan canggung, "Ow..ya.. Ya, tentu saja. Semakin ramai semakin bagus. Aku setuju dengan Jungkook-sshi. Kau bisa ikut kan, Yoojungie?" Lisa akhirnya meminta jawaban dari wanita mungil itu, tapi tentu saja Yoojung yang mengetahui Lisa telah jatuh cinta pada Jungkook menolak tawaran itu.
"Maaf, aku ada urusan malam ini." katanya.
"Aku juga." sambung Jimin cepat. Jungkook langsung menoleh ke arah pria itu.
"Aku harus pulang sekarang." Yoojung berdiri dari duduknya.
Jimin pun segera ikut berdiri, "Aku akan mengantarkanmu sampai depan."
Kedua orang itu pergi dari restoran, meninggalkan Jungkook dan Lisa.
"Jadi, kita bisa makan malam bersama, Jungkook-sshi?"*****
Pintu kamar mandi itu terbuka, terlihat Jimin keluar dari sana dengan handuk yang melingkar di belakang lehernya. Ia memang memilih untuk mandi setelah sampai di rumahnya malam itu. Jimin membuka lemari pakaiannya, lalu memilih mengambil celana olahraga abu-abu dan kaos berwarna kuning. Setelah memakainya ia langsung ke ranjang, tiduran dan membuka ponselnya. Ia kaget saat melihat tiga belas panggilan tidak terjawab dan dua pesan masuk di sana. Semuanya dari Jeon Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
"DEAR NO ONE"/KookMin (END)
FanfictionW A R N I N G !!! Boys Love. 20+ (Maaf, beberapa bagian di private)