PART 10 [2]

7.9K 958 84
                                    

"Kalau begitu jadilah kekasihku."

Mulut Jimin terkatup. Jeon Jungkook memang gila, pikirnya.

"Maafkan aku untuk yang kemarin." kata Jungkook selanjutnya. "Aku lepas kendali. Aku tidak bermaksud berteriak seperti itu padamu."

Jimin masih diam. Kemudian ia melirik jam tangan dari Yoojung yang dipegang oleh pria itu. "Berikan itu padaku." katanya.

Jungkook melihat jam yang dimaksud oleh Jimin, tapi ia malah memasukkannya ke dalam kantung celananya. "Aku akan memberikannya padamu nanti."

"Yah! Jeon Jungkook. Aku sedang tidak bercanda."

"Aku juga."

"Asal kau tau, aku belum memaafkanmu."

"Kalau begitu aku akan terus meminta maaf padamu."

"Yah..." Jimin menghentikan perkataannya saat mendengar suara itu.

"Jungkook-sshi!"
Lisa berjalan sedikit cepat menghampiri kedua pria disana. "Kau dari mana saja?" tanyanya setelah tiba.

"Aku hanya disekitar sini." jawab Jungkook santai.

"Oh, benarkah? Aku mencari-carimu dari tadi. Tapi tidak ketemu."

"Maaf kalau begitu. Jadi kenapa kau mencariku?"

Lisa terlihat malu-malu, "Acara dansa bersama akan dimulai. Kau mau berdansa denganku?"

Jungkook melihat Jimin, otomatis Lisa mengikuti arah pandang pria itu.

"Oh, Jimin Oppa. Maafkan aku. Aku tidak sadar kau juga ada disini." kata Lisa benar-benar tidak tau.

Baiklah, ia benar-benar dilupakan oleh Lisa sejak tadi.
"Tidak apa-apa." kata Jimin. "Kalian berdansa saja. Aku ingin mencicipi semua makanan disini."

"Kau yakin?" tanya Jungkook. "Kau mengijinkan kami berdansa berdua?"

"Ya, tentu saja. Kenapa tidak?"

Rahang Jungkook terkatup, cukup lama ia bersuara.
"Baiklah." katanya dengan tatapan yang sulit diartikan oleh Jimin.
Jungkook pun mengadahkan tangan kanannya pada Lisa dan tentu saja dengan senang hati wanita itu menyambutnya. Lalu, Jungkook mencium punggung tangan Lisa tepat di hadapan Jimin.

*****

         "Tanganmu terlalu ke bawah. Kau ingin menyentuh pantatnya, eoh? Dasar laki-laki mesum, tidak tau diri, menyebalkan.... Aish...sialan..." Jimin menggumam sendiri sambil mengawasi Jungkook dan Lisa yang sedang berdansa bersama tamu lainnya disana. Sesekali ia menyesap wine yang dipegangnya. Entah berapa gelas champagne dan wine yang sudah diminumnya. Dan Jimin mulai merasa sedikit pusing dan panas sekarang.
"Aku ingin keluar." katanya sambil berbalik menatap kolam dari balik jendela kaca. Ia pun membawa satu gelas wine lagi, lalu menggeser jendela disana dan berjalan keluar.

Jimin membuka sepatu, kaos kaki dan menggulung celananya hampir ke lutut. Ia kemudian duduk dipinggiran kolam yang sunyi itu, memasukan kedua kakinya disana.
"Ahh, ini menyegarkan." gumamnya sambil menggerak-gerakkan kaki di dalam air kolam.

Sambil menyesap winenya, Jimin mendongak menatap langit malam yang penuh dengan bintang. "Langit di Jepang memang indah." katanya.

"Kau lebih indah menurutku."

Jimin langsung menolehkan kepalanya saat mendengar suara itu. Terlihat Jeon Jungkook sedang berjalan mendekat ke arahnya.
"Sedang apa kau disini?" tanya Jimin ketus.

"Menatapmu."

"Aish..." Jimin ingin memakinya. "Kenapa kau bisa ada disini? Kemana Lisa? Bagaimana dengan dansanya?"

"DEAR NO ONE"/KookMin (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang