PAGE 8

5.1K 493 49
                                    

Dan Jungkook lah yang paling terkejut dengan kejadian ini. Yein, gadis itu untuk pertama kalinya menyebut Jungkook sebagai suaminya. Bahkan Jungkook bisa menangkap raut cemburu di wajah Yein. Bolehkah Jungkook menganggap ini pertanda baik? Bolehkah Jungkook mengira kalau Yein mulai membuka hati untuknya?

***

Jungkook mengobati luka Yein dengan wajah yang terus tersenyum. Sedangkan Yein merengut karena kesal.

"Gadis-gadis itu siapa?" tanya Yein.

"Mereka teman kuliahku. Mereka ke sini untuk mengerjakan tugas," jawab Jungkook.

"Mengerjakan tugas sampai tengah malam?" tanya Yein lagi dengan tatapan tidak percaya.

Jungkook hanya tersenyum. Dia semakin yakin kalau Yein sedang cemburu saat ini. "Kenapa tidak bilang kalau lapar, aku bisa memasakkan sesuatu untukmu."

"Bagaimana aku memintamu memasak kalau kau sibuk dengan ketiga wanita itu!" ketus Yein.

"Mereka hanya teman kuliahku Yein, tidak lebih. Sebenarnya aku sudah menyuruh mereka untuk pulang karena aku harus menjemputmu tadi, tapi mereka menolak. Mereka tetap di sini sampai aku tidak sempat membuatkan makan malam untukmu. Mianhe," jelas Jungkook.

Yein tidak menjawab. Dia masih memasang wajah merajuk yang entah mengapa membuat Jungkook gemas. Ditariknya hidung mancung Yein sebelum ia mengecupnya pelan.

"Aku akan memasakkan sesuatu untukmu," ucap Jungkook sambil beranjak berdiri. Meninggalkan Yein yang terpaku dengan pipi yang memerah.

***

Pagi harinya Yein pergi ke kampus tanpa sempat sarapan. Lebih tepatnya dia sengaja mengindari Jungkook. Ia malu karena kejadian Jungkook mengecup hidungnya semalam. Entah ada apa dengan dirinya. Tapi dia merasakan dadanya berdebar saat bibir Jungkook menyentuh ujung hidungnya.

Saat perjalanan ke kampus, Yein baru sadar kalau ia melupakan obat alergi dan masker yang seharusnya dia bawa. Padahal ini sudah masuk musim semi, di mana bunga bermekaran dan serbuk sari beterbangan. Pantas saja ia merasa sesak sejak tadi. Hidungnya juga mulai mengeluarkan lendir yang semakin membuatnya tidak nyaman.

Baru saja Yein mengambil ponselnya untuk menelepon Jungkook, pria itu sudah ada di hadapannya sambil menyodorkan masker dan obat alergi miliknya. Dilihatnya pria itu tampak terengah-engah. Bisa dipastikan kalau Jungkook berlari untuk menyusulnya.

"Kau melupakan obatmu," ucap Jungkook. Lalu pria itu mengeluarkan satu tablet dan menyerahkannya pada Yein. Dia juga mengangsurkan botol minuman yang langsung diterima oleh Yein. Gadis itu segera meminum obatnya sebelum alerginya semakin parah. Setelah itu Jungkook memasangkan masker di wajah Yein.

Perlakuan Jungkook benar-benar membuat Yein terpaku. Perlahan dia meraba dada kirinya yang berdegup kencang. "Gomawo," ucap Yein di balik maskernya.

Jungkook mengangguk seakan ia tahu apa yang diucapkan Yein di balik masker itu. Kemudian ia mengusap rambut Yein dan menempelkan bibirnya di kening Yein.

"Ayo kuantar kau ke kampus!" kata Jungkook. Tangannya mengenggam lembut tangan Yein dan menariknya pelan. Mereka berjalan beriringan bagaikan sepasang kekasih yang dimabuk asmara.

Di detik itulah Yein semakin sadar, kalau posisi Chanwoo di hatinya mulai digoyahkan dengan kehadiran Jeon Jungkook.

***

Yein terbangun dari tidurnya saat ia mendengar keributan di luar jendela kamarnya. Di balik kaca itu Yein bisa melihat bayangan dua orang yang sedang mencoba untuk membuka jendela kamarnya dengan paksa.

Controversial Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang