Tak terlalu berbeda dengan Jungkook, Yein juga bertingkah aneh di kamarnya. Dia berguling-guling di kasur sambil memeluk bantalnya erat. Dia juga langsung menutup wajahnya dengan bantal saat adegan ciuman itu kembali berputar di otaknya. Jangan lupakan dengan cengiran anehnya khas orang sedang jatuh cinta.
***
“Tadi Tuan dan Nyonya pulang bersama,” suara Jisoo terdengar dari ujung telepon.
“Benarkah?” tanya Mijoo sumringah.
“Tuan Jungkook juga sempat masuk ke kamar Nyonya Yein, Tuan Jungkook keluar sambil memegangi dadanya. Tuan Jungkook juga terus senyum-senyum sendiri.”
“Pasti ada yang terjadi di antara mereka berdua,” tebak Mijoo.
“Nyonya Yein juga sudah mengubah namanya menjadi Jeon Yein. Sekretaris Kim kemarin datang untuk menyerahkan berkas Nyonya Yein.”
“Daebak! Ini berita yang luar biasa! Terima kasih Jisoo-ah! Aku menunggu kabar terbaru darimu! Terus awasi mereka ne!” Mijoo pun memutus sambungan telepon.
“Sampai kapan kau akan mengawasi mereka seperti itu?” ujar Hoseok yang tidak habis pikir dengan tingkah istrinya itu.
“Sampai aku mendapatkan cucu dari mereka,” jawab Mijoo.
“Mereka sudah dewasa sayang, tidak seharusnya kau mencampuri urusan rumah tangga mereka!” tegur Hoseok.
“Kalau tidak begini, kita tidak akan mendapatkan cucu dari mereka. Aku harus memastikan mereka segera memberikan kita cucu. Padahal aku sudah menyiapkan lima nama untuk calon cucu kita, tapi kenapa mereka lamban sekali!”
Hoseok hanya mengernyit bingung melihat kelakuan istrinya yang terkadang sedikit aneh.
***
Setelah adegan ciuman itu, keduanya semakin dekat. Jungkook selalu mengantar jemput Yein ke rumah sakit. Terkadang Jungkook juga makan siang bersama Yein. Kalau sedang tidak sibuk, Jungkook akan menemani Yein piket sampai tengah malam. Keduanya juga makin sering melakukan skinship. Pelukan, cium kening dan pipi, mengusap rambut, bahkan saling berbagi decapan bibir juga semakin sering mereka lakukan.
Mereka juga sudah tidak canggung lagi untuk masuk ke kamar masing-masing. Jungkook sering masuk ke kamar Yein, begitu juga sebaliknya. Hal itu semakin membuat Jisoo gemas karena keduanya tidak segera tidur dalam satu kamar.
Seperti saat ini, Yein menyelonong masuk ke kamar Jungkook sebelum dia pergi tidur. Gadis itu hanya mengenakan kaos kebesaran dan celana pendek yang menampilkan kaki jenjangnya. Rambutnya digelung asal ke atas sehingga tengkuknya terekspos sempurna.
“Woah! Sejak kapan ini ada di sini?” tanya Yein takjub saat melihat satu set home theater terbaru di kamar Jungkook.
“Itu baru datang tadi siang,” kata Jungkook sambil mengelap rambutnya. Dia baru saja selesai mandi.
“Aku juga mau. Belikan aku yang seperti ini satu!” Yein mulai merengek.
“Tidak mau! Harganya mahal tahu!” tolak Jungkook.
“Ish! Gajimu sebagai direktur kan banyak,” Yein masih merayu.
“Gajimu sebagai dokter juga banyak kan? Aku memberikan tunjangan yang jauh lebih cukup untukmu setiap bulannya. Kau juga dapat deviden setiap akhir tahun kan?Beli sendiri pakai uangmu sana!”
Yein cemberut. “Ayolah oppa! Aku mau yang seperti ini untuk di kamarku! Oppa! Jungkook oppa!” Yein melancarkan aegyonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Controversial Marriage [END]
FanfictionPernikahan Jeon Jungkook dan Jeong Yein menjadi kontroversi di Korea. Alasannya karena mereka adalah pasangan di bawah umur. Keduanya belum mencapai batas legal saat mengucapkan janji setia sehidup semati. Parahnya lagi, keduanya menikah karena dijo...