"Aku tidak akan membiarkanmu mengambil Yein dariku, karena sampai kapan pun Yein adalah milikku," desis Jungkook dengan kedua tangan yang mengepal erat.
***
Waktu pun semakin mendekati ujian semester. Sebagian murid terlihat belajar ekstra keras. Tak terkecuali Yein, Jungkook dan Chanwoo. Sebenarnya pengecualian untuk Jungkook, dia biasanya termasuk golongan murid yang tidak peduli pada ujian, nilai ataupun peringkat sekolah. Dia selalu masa bodoh pada itu semua sekalipun Boram selalu marah-marah melihat rapornya yang dipenuhi angka merah. Tapi sekarang Jungkook begitu rajin belajar. Bahkan Yein sendiri heran saat melihat Jungkook menghabiskan waktunya di perpustakaan saat jam istirahat.
Tak hanya di sekolah, Jungkook juga rajin belajar saat di rumah. Kalau biasanya Jungkook hanya main ponsel setelah makan malam, maka sekarang Jungkook disibukkan dengan belajar. Terkadang ia menempel pada Yein untuk meminta gadis itu mengajari materi yang ia tidak bisa.
"Yein-ah, bisa kau jelaskan materi yang ini? Aku tidak mengerti," pinta Jungkook sambil menyodorkan buku pelajaran miliknya.
"Bagaimana kau bisa mengerti kalau kau tidak pernah serius sekolah!" ketus Yein. Walaupun begitu, ia tetap menjawab setiap pertanyaan Jungkook. Di situlah Yein tahu, bahwa sebenarnya Jungkook itu cerdas. Pria itu cepat menangkap apa yang ia ajarkan. Mungkin saja karena ia malas belajar, sehingga nilai sekolahnya selalu buruk.
"Bagaimana? Ada yang salah?" tanya Jungkook. Tadi Yein baru saja mengoreksi sepuluh soal matematika yang dikerjakan oleh Jungkook.
"Tidak, ini betul semua," jawab Yein yang langsung dihadiahi senyum sumringah dari Jungkook.
"Kenapa kau tiba-tiba jadi rajin belajar sih?" tanya Yein heran.
"Karena aku sedang memperjuangkan seseorang," jawab Jungkook.
"Mwo?"
"Lupakan saja! Terima kasih karena sudah membantuku belajar, aku mau tidur. Jangan tidur terlalu malam!" ucap Jungkook sambil berdiri. Kemudian ia mengambil bantal dan bersiap untuk tidur di sofa.
"Tidurlah di kasur!" kata Yein tanpa melihat ke arah Jungkook.
"Kau saja yang tidur di kasur, aku akan tidur di sofa," tolak Jungkook.
"Aku juga tidak bilang kalau aku akan tidur di sofa," pungkas Yein.
"Maksudnya?"
"Aku dan kau tidur di kasur," jawab Yein. Lalu gadis itu meletakkan sebuah guling di tengah kasur.
"Guling ini batas wilayahku dan kau. Jangan melewati batas ini dan jangan macam-macam atau kau akan kembali tidur di sofa!"
Jungkook tersenyum kecil. Bukankah ini bisa dibilang kemajuan hubungannya dengan Yein? Senyum Jungkook berubah menjadi tawa saat ia melihat wajah Yein yang memerah.
"Nde, aku janji tidak akan macam-macam, gomawo!"
***
Ujian semester akhirnya berakhir. Tibalah saatnya untuk mengetahui hasilnya sebelum liburan semester dimulai.
"Daebak! Aku tidak salah lihat kan?" pekik seorang siswi setelah melihat pengumuman.
"Bagaimana bisa dia mendapat peringkat satu? Dia sebelumnya selalu ada di peringkat bawah kan?" timpal yang lain.
"Akhirnya posisi Chanwoo tergeser!"
"Ini pertama kalinya Chanwoo ada di peringkat dua kan?"
Gumam heran itu terus tercipta hingga menimbulkan kegaduhan. Yein yang juga ingin melihat pengumuman hanya memandang bingung teman-temannya. Gadis itu pun memaksakan dirinya untuk masuk kerumunan dan melihat apa yang terjadi. Senyumnya langsung terukir saat ia melihat namanya ada di peringkat lima paralel. Kemudian matanya bergerak ke atas untuk melihat peringkat pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Controversial Marriage [END]
Fiksi PenggemarPernikahan Jeon Jungkook dan Jeong Yein menjadi kontroversi di Korea. Alasannya karena mereka adalah pasangan di bawah umur. Keduanya belum mencapai batas legal saat mengucapkan janji setia sehidup semati. Parahnya lagi, keduanya menikah karena dijo...