“Aku sudah melakukannya dengan benar!” ucap Yein dengan suara keras. Jangan lupakan nada tinggi yang ia pakai, membuat semua orang yang ada di tempat itu menatapnya tidak percaya.
***
“Wahhh... kau bahkan berani membentakku. Apa karena suamimu ada di sini?” tanya Chanwoo provokatif.
Yein turun dari ranjang sebelum menjawab. “Berhentilah membawa nama suamiku dalam masalah ini! Aku merasa kalau aku melakukan CPR dengan benar. Aku tidak membuat kesalahan apapun selama melakukannya. Tapi kau terus membentak dan menekanku.”
“Kau yakin kalau kau melakukannya dengan benar?” tanya Chanwoo lagi.
“Aku yakin sekali kalau aku benar. Aku memberikan bantuan pernafasan seperti yang seharusnya. Aku juga tidak menekan jantungnya terlalu lambat ataupun terlalu keras. Aku juga memeriksa denyut nadinya dan membuka pakaian yang mungkin saja membuat pasien merasa sesak. Jadi, bisakah kau memberitahuku di mana kesalahanku sampai kau terus membentakku?”
Suasana langsung hening. Semua menatap ngeri ke arah Yein. Mereka tidak menduga kalau Yein berani menantang Chanwoo. Bahkan dia berani menggunakan kata ‘aku’ bukan ‘saya’, padahal Chanwoo adalah seniornya. Di dalam hati mereka menganggap kalau karir Yein akan berakhir di sini.
Jungkook pun semakin cemas pada nasib Yein, tapi dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Sedangkan Chanwoo hanya melemparkan pandangan penuh arti. Dan Sujeong terlihat tersenyum bangga pada Yein.
“Dokter Jeon Yein, kau... pass!” kata Sujeong sumringah.
“Heh?” Yein bingung. Seisi ruangan itu juga bingung.
“Kau lulus Yein,” ulang Chanwoo. “Inti dari evaluasi kali ini bukanlah kalian bisa melakukan CPR dengan baik atau tidak. Tapi bagaimana kalian bisa mempertahankan pendapat kalian ketika disalahkan sedangkan kalian merasa kalau apa yang kalian lakukan adalah benar. Sebagai dokter, kita akan mengalami hal semacam ini. Pasien atau dokter lain bisa saja menganggap kalian salah. Jika kalian memang benar, kalian harus mempertahankan itu dengan bukti yang otentik.”
“Dan Yein berhasil melakukannya,” tambah Sujeong. “Aku sedikit kecewa saat hanya Yein yang berani maju untuk menjalani evaluasi, padahal melakukan CPR bukanlah hal sulit bagi kalian yang berasal dari lulusan universitas terbaik. Satu pun dari kalian juga tidak ada yang berani membenarkan Yein saat disalahkan oleh Chanwoo. Padahal seharusnya kalian tahu kalau Chanwoo hanya mengada-ada.”
“Kuharap kalian bisa belajar lebih keras dari ini. Berhentilah bergosip dan menyebarkan rumor yang tidak jelas. Terutama kau Jeong Eunha. Aku tahu kau menyebarkan gosip soal Yein diterima di rumah sakit ini karena koneksi. Kau juga yang menyebarkan gosip kalau Yein tidak kompeten. Padahal hasil evaluasimu jauh di bawah Yein. Aku tidak tahu apa alasanmu melakukan itu dan tidak pernah ingin tahu. Tapi yang jelas kau dihukum untuk piket malam di rumah sakit selama tiga hari berturut-turut di rumah sakit,” ucap Chanwoo panjang lebar.
“Untuk kau Yein, kau boleh pulang lebih awal hari ini,” sambung Chanwoo. “Kau juga dibebaskan dari piket malam selama tiga hari. Ah, tapi kurasa kau harus mendapat pengurangan poin karena bersikap tidak sopan padaku.”
“Nde! Ghamsahamnida,” ucap Yein lega.
Dokter residen itu pun dibubarkan. Mereka kembali bertugas kecuali Yein. Dia kembali ke ruangannya untuk bersiap pulang. Sedangkan Jungkook asik mengekor dibelakangnya.
“Berhentilah mengikutiku!” ujar Yein.
“Ayo pulang bersama!” ajak Jungkook.
“Ini belum waktunya jam pulang kantor!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Controversial Marriage [END]
FanfictionPernikahan Jeon Jungkook dan Jeong Yein menjadi kontroversi di Korea. Alasannya karena mereka adalah pasangan di bawah umur. Keduanya belum mencapai batas legal saat mengucapkan janji setia sehidup semati. Parahnya lagi, keduanya menikah karena dijo...