EPILOG

8.5K 446 34
                                    

Jungkook memasuki sebuah klinik yang menjadi tempat kerja istrinya sejak dua tahun yang lalu. Klinik bertajuk Double H Clinic ini merupakan klinik yang didirikan istrinya setelah ia memutuskan mundur dari rumah sakit agar bisa mengurus kedua buah hatinya, Haneul dan Hana.

Appa datang!” Jungkook berseru sambil membuka pintu ruang kerja istrinya.

Haneul yang ada di sana langsung berlari menghampiri ayahnya. Sedangkan Hana, anak kedua Jungkook, sibuk melepaskan tangan ibunya yang sedang mengancingkan mantel pink di tubuhnya.

“Na..mau..appa!” rengek Hana yang baru berumur dua tahun itu. Rengekannya semakin keras saat melihat kakaknya sudah bertengger di gendongan ayahnya. “Huwaaa...mau ndong appaaa!!

“Sebentar Hana,” ujar Yein lembut sambil terus berusaha mengancingkan mantel di tubuh mungil putrinya.

Appa punya oppa!” ucap Haneul iseng, membuat Hana menangis lebih keras.

“Jeon Haneul, jangan menggoda adikmu!” tegur Jungkook pada anaknya yang sudah berumur empat tahun itu.

Eh, eh..” Yein terkejut saat Hana berhasil menghalau tangannya. Dia segera berlari dengan mantel yang belum terkancing sempurna. Dia langsung menangis minta digendong sambil menarik celana Jungkook.

Ndong appa! Ndong appa!” rengek Hana dengan gaya bicaranya yang khas batita.

Yap! Putri appa!” Jungkook menurunkan Haneul dalam gendongannya dan menggantikannya dengan Hana. Haneul merengut kesal, tapi dia tidak protes. Jungkook junior itu hanya beralih pada ibunya dan meminta untuk dipangku. Sedangkan Hana sudah kegirangan dalam gendongan sang ayah.

Yein yang melihat pemandangan itu terus menyunggingkan senyumnya sumringah. Apalagi hal yang bisa membuat seorang ibu sepertinya tersenyum bahagia selain melihat anak-anaknya bahagia? Terutama jika anak-anaknya bahagia bersama sang ayah.

Oppa, mantel Hana belum selesai dikancingkan,” ucap Yein.

Eh, sini, appa kancingkan dulu!” Jungkook menurunkan Hana dan mengancingkan mantel putrinya. Hana menurut sambil terus tertawa lebar. “Sudah selesai!”

“Kita berangkat sekarang oppa?” tanya Yein.

“Kalau kau sudah siap kita berangkat sekarang,” jawab Jungkook.

“Aku sudah siap, ayo berangkat!” ujar Yein. Kemudian dia menurunkan Haneul dari pangkuannya dan memakai mantelnya. Setelahnya ia mengambil tasnya dan berjalan ke luar ruangan sambil menggandeng Haneul. Jungkook mengekor di belakangnya dengan Hana yang masih betah di gendongannya.

“Seungkwan-ah, bisa aku titip klinik sebentar? Aku mau pergi bersama keluargaku,” Yein pamit pada dokter yang bekerja di kliniknya. Ya, dia Seungkwan, teman semasa SMA yang pernah ia kira sebagai korban bully Jungkook. Yein baru tahu kalau ia salah paham saat dia tidak sengaja bertemu Seungkwan setahun lalu. Saat itu Seungkwan menceritakan semuanya. Dan ternyata Jungkook lah yang selama ini membantu biaya kuliah Seungkwan sampai menjadi dokter, walaupun Seungkwan lulus jauh lebih lambat dibandingkan Yein. Karena itulah, Seungkwan lebih memilih bekerja di klinik kecil ini dibandingkan di rumah sakit besar. Dia bilang, ini adalah cara dia untuk membayar kebaikan Jungkook.

Nde! Jangan khawatir! Aku akan menjaga klinik dengan baik,” ucap Seungkwan.

Mereka berempat pun beranjak keluar klinik dan menuju ke mobil Jungkook yang sudah terparkir. Yein mendudukkan Haneul dan Hana di kursi belakang yang sudah dipasangi sabuk pengaman khusus. Kemudian ia duduk di kursi penumpang yang ada di sebelah kursi pengemudi.

Controversial Marriage [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang