Langkah Baru

23.3K 2.8K 406
                                    

Taeyong tidak tahu harus membawa Ten kemana, ruang kesehatan universitas bukanlah tempat yang benar-benar baik, jadi ia dengan berat hati memutuskan membawa Ten ke apartement miliknya.

Ia melakukan skinship pada Ten sebanyak mungkin untuk menutupi aroma manis omega yang belum ia tandai itu karena beberapa alpha bebas menatap Ten tertarik. Taeyong tidak tahu apa yang membuatnya merasa marah saat Ten ditatap penuh minat.

Setelah 20 menit perjalanan dari universitas menuju apartement akhirnya mereka sampai di apartement Taeyong, masih dengan Ten yang tak sadarkan diri. Mungkin tubuhnya benar-benar lelah dan lemah saat heat, belum lagi cuaca panas yang diperburuk hoodie tebal.

"Apa aku harus menggantinya?" Taeyong bergumam ragu. Ia menatap Ten yang terbaring di ranjangnya dan lemari pakaian miliknya bergantian.

"Aku memang brengsek, tapi ini tidak sopan." Pikirnya.

"Tapi tidak ada salahnya. Dia omega ku." Batinnya membantah.

Akhirnya dengan konflik panjang pada batinnya Taeyong memutuskan mengganti pakaian Ten dengan pakaian miliknya, sebuah kemeja hitam ukuran paling kecil miliknya dan celana katun diatas lutut. Seingat Taeyong itu adalah pakaian terkecil yang ia miliki namun entah kenapa Ten tetap terlihat tenggelam didalamnya.

Lama Taeyong menatap Ten dan akhirnya ia memutuskan untuk keluar, karna jujur ia telah tergoda dengan aroma Ten juga bagaimana indahnya lekuk tubuh Ten dengan kulitnya yang lembut dan putih bersih. Matanya hampir melompat keluar saat mengganti pakaiannya tadi.

Taeyong memilih menonton tv saat tak ada yang dapat ia kerjakan namun pikirannya melayang ke masa-masa dimana ia selalu melukai Ten, bukan fisik tapi hatinya.

Entah kenapa setitik rasa menyesal muncul di hatinya. Siapa sangka Ten adalah matenya? Separuh hidupnya? Satu-satunya pendampingnya? Calon ibu dari anak-anaknya?

"Aarrgghh!!!" Taeyong menggeram frustasi, ia mengacak surai hitamnya hingga berantakan.

Setelahnya Taeyong hanya berdiam diri dan merenung hingga waktu terlewat begitu saja. Mungkin karena lelah bercampur bosan akhirnya Taeyong jatuh tertidur di sofa dengan tv menyala.



...........



Ten menggeliatkan tubuhnya, ia mengerjapkan matanya dan menatap sekitar bingung. Seingatnya ia tadi berurusan dengan Taeyong dan jatuh tak sadarkan diri, tapi seharusnya ruang kesehatan tak sebagus ini dan seingatnya lagi tempat tidur ruang kesehatan adalah brankar bukan ranjang mewah seperti ini.

Belum lagi aroma jantan yang menguar kuat dari berbagai sudut ruangan. Aromanya sangat menenangkan, perpaduan mint, musk, green tea dan bergamot. Aroma yang tak asing.
Namun semua kebingungan Ten terjawab saat melihat sebuah foto besar disamping lemari dengan full mirror.


Lee Taeyong.


Alpha itu benar-benar tampan. Di foto itu, Taeyong berambut dirty grey dengan kemeja hitam dan celana bahan hitam juga sepatu pantofel kulit berwarna hitam. Dasi merahnya terpasang rapi dan tangan kirinya membawa jas dark grey serta tangan kanannya yang masuk kedalam saku dengan jam tangan kulit berwarna coklat merk swiss mengintip keluar.

Ten tiba-tiba bersemu melihat betapa tampannya Taeyong. Astaga! Bagaimanapun seorang omega akan luluh dengan mudah pada alphanya, Tidak peduli bagaimana alpha yang mereka miliki. Jahat atau baik, jelek atau tampan, kaya atau miskin.

"Pakaian ku??!!" Pekik Ten saat sadar ia telah kehilangan hoodie dan skiny jeansnya berganti kemeja kebesaran berwarna hitam dan celana kain pendek. Ia mengendus aroma kulitnya yang tertutupi aroma pekat Taeyong.

Mata Ten bergerak gelisah, "Bagaimana ini?? Akh!! Jangan-jangan Taeyong sunbae yang menggantinya!! Aaaa~ aku malu sekali!!" Ten menenggelamkan wajahnya yang merah padam di bantal.

Begin - TaeTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang