Mereka?

18K 2.4K 360
                                    

Taeyong keluar dari dalam range rover putih miliknya di ikuti Ten. Setelah sarapan bersama keluarga Ten dan basa-basi dengan kedua orang tua Ten, Taeyong sadar bahwa Ten memanglah omega yang manis dan baik.

Mereka berjalan beriringan membuat puluhan pasang mata yang mereka lewati menatap mereka penasaran. Pasti berita bahwa Ten adalah omega Taeyong telah tersebar secepat debu tertiup angin.

"Hyung.. Bukannya kelas hyung di gedung tiga? Kenapa mengikuti ku ke gedung empat?" Tanya Ten saat Taeyong terus ikut masuk ke gedung fakultasnya.

Taeyong menggidikan bahunya lalu merangkul Ten. "Aku harus memastikan kau aman hingga tiba di kelas."

"Aku baik-baik saja sendiri.. Hyung tidak per-"

Taeyong menatap Ten dingin. "Kau membantah alpha mu?"

Ten segera menunduk, "Maafkan aku.."

"Sudah aku bilang berhenti minta maaf seolah semua kesalahan kau yang melakukannya."

"Ya hyung." Lirih Ten. Ia mengikuti langkah tegas Taeyong dengan wajah bersemu.

"Kau adalah omega Lee Taeyong. Angkat dagu mu! Tegakkan punggung mu dan tatap mereka dengan penuh penguasaan."

"Baik hyung."

"Dan dengar Ten. Aku, mungkin belum membuka hati ku untuk mu tapi bukan berarti aku melepaskan tanggung jawab ku.. Kau berhak atas diri ku dan aku berhak atas diri mu. Mengerti?"

"Mengerti." Jawab Ten. Sebenarnya ia cukup sedih mendengar Taeyong belum membuka hati untuknya, tapi mau bagaimana lagi? Mereka tidak cukup akrab sebelumnya.

Taeyong menurunkan rangkulanya dan beralih menggenggam tangan Ten. Ia memainkan jemari Ten sesekali.

"Jari mu lentik sekali. Jari mu juga ramping."

"Begitu ya? Aku pikir jemari hyung yang terlalu besar. Hangat!"

Taeyong terkekeh pelan dan menggelengkan kepala mendapat balasan polos dari Ten.

"Tapi terlalu polos."

"Maksud hyung?"

Taeyong menggeleng, "Tidak ada."

Tangan Taeyong kembali berpindah merangkul pinggang Ten dan menariknya mendekat hingga Ten menempel pada tubuhnya.

"Aku harus membaui mu hingga aroma kita benar-benar bercampur."

"Tapi mereka-"

"Tidak ada mereka dalam hubungan kita."

Ten hanya diam tak membalas apapun lagi. Ia sibuk dengan pikirannya sendiri.

Saat tiba di depan pintu ruang kelas Ten mereka berhenti dan beberapa teman sekelas Ten mengintip melalui jendela ataupun terang-terangan memperhatikan.

"Ten masuklah. Aku akan pergi saat kau telah duduk di kursi-"

"Hyung!!" Potong Ten.

Taeyong menaikan satu alisnya, menujukan seluruh atensinya pada Ten.
"Ya?"

Ten membalas tatapan Taeyong dengan mata berkaca-kaca. "Sebenarnya apa hubungan kita?"

"Ten-"

"Kau hanya terus mengatakan hubungan kita, padahal aku tidak tahu apa hubungan kita."

"Kau omega ku.. Aku alp-"

"Dan hyung alpha ku! Hanya sebatas itu?"

Taeyong menghela napas, berusaha memaklumi sifat seorang omega yang mudah merajuk, cengeng dan berhati super sensitif. Bahkan air mata mudah sekali keluar.

Begin - TaeTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang