Ten menatap Doyoung yang datang dengan aroma berbeda dari biasanya, seperti ada aroma pine, wine dan green tea yang bercampur dengan aroma si serigala bunny itu, apel, rose dan sunkist.
Ten tersenyum tipis melihat binar bahagia sang sahabat. "Bagaimana malam mu sayang ku?" Godanya.
Wajah Doyoung memerah. "Cukup.."
"..panas."
"Aw! Aku turut senang jika kalian merasa begitu panas." Kata Ten sambil menepuk pipi tirus Doyoung.
Doyoung mengangguk dengan semangat. "Sudah aku duga ada yang di pendam alpha tenang seperti Taeil hyung."
"Apa?"
Doyoung mendekat dan berbisik begitu lirih. "Gairah."
"Yak!!" Ten menjerit saat Doyoung dengan kurang ajar meniup telinganya.
Doyoung tertawa keras dan menjulurkan lidahnya mengejek. Ten hanya berdecak dan memukul pelan bahu Doyoung. Tak lama ia terdiam membuat Doyoung menyerit dan menghentikan tawanya.
"Kau ken-"
"Aku hamil." Potong Ten cepat.
Seketika Doyoung mengatupkan bibirnya. "J-jadi bagaimana?"
Ten menatap Doyoung kebingungan. "Apa maksudmu?"
Alis Doyoung menukik semakin tajam. "Taeyong hyung. Alpha mu. Ayah dari wolfie mu yang bersikeras menolak kehadirannya."
Ten menghela napas berat. "Seminggu lalu Taeyong hyung terang-terangan mengatakan akan membunuhnya. Tentu sebagai ibu aku akan melindungi wolfie ku, sampai mati."
"Aku juga tak akan memberi tahu keluarga ku."
"Kenapa??!! Keluarga adalah tempat berlindung teraman."
"Kau tidak tahu Taeyong hyung!! Dia adalah serigala pemimpin, arogansinya melebihi apapun. Bahkan orang tuanya kesulitan mengendalikannya. Aku hanya takut jika ayah kami lepas kendali saat membela ku Taeyong hyung akan dimusnahkan.."
"Aku mengerti. Tidak ada yang dapat mengalahkan alpha pemimpin selain alpha biru dan mantra pemusnahan." Bisik Doyoung.
"Aku takut kehilangan Taeyong hyung."
Doyoung terdiam sejenak dan menghela napas. Ia berpikir begitu keras, haruskah ia mengatakan isi hatinya?
"Ten, aku tahu membunuh adalah hal yang tidak benar apalagi itu darah daging kalian. Tapi, menentang alpha adalah kesalahan.""Maksud ku, kalian bertiga sedang bertaruh nyawa satu sama lain."
Ten mengangguk. "Aku akan menyembunyikan ini sampai Taeyong hyung tahu dengan sendirinya."
"Maksudmu menunggu Taeyong membunuh anak kalian? Atau menunggu kau melemah dan mati?"
"Doyoung please.." Ten menelungkupkan wajahnya di meja.
"Ten! Masa kehamilan seorang omega sangat berat. Harus ada alpha yang menyumbang energi. Lalu jika Taeyong hyung tidak tahu kau akan-"
"Aku siap mati untuk anak ku!"
Doyoung menatap sendu sahabatnya, sebenarnya Doyoung sempat tidak terima bahwa alpha Ten adalah Taeyong, alpha terbrengsek yang pernah Doyoung kenal. Tapi ini garis Tuhan, siapa dapat menentang?
Ten seperti di hadapkan dengan dua pilihan. Memakan buah beracun dan mati atau tidak makan dan mati kelaparan. Jika omega seperti Ten nekat mengandung tanpa bantuan alphanya sudah dipastikan Ten akan mati saat melahirkan atau bahkan sebelum melahirkan.
"Aku hanya omega lemah Ten. Tapi bukan berarti aku akan membiarkan sahabat ku berjuang sendiri. Aku akan selalu membantu mu."
Ten mendongak dan tersenyum haru. "Terima kasih Doyoungie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Begin - TaeTen
FanfictionORIGINAL STORY! JANGAN TANYA LAGI! Ten menangis bukan karena ia tak tahu lambang siapa yang muncul di lengannya. Ia menangis karena lambang itu adalah milik Lee Taeyong. Taeyong x Ten A.B.O 28 Oktober 2017 - 03 November 2018