Sempurna

11.4K 1.4K 132
                                    

Tidak terasa usia Mark telah menginjak satu tahun, Ten pikir dia tidak akan memiliki keluarga yang utuh seperti ini dan ia bersyukur Tuhan tidak membenarkan pikiran buruk itu. Ia tersenyum saat melihat Mark sibuk dengan makanannya, alpha kecil itu terlihat lucu saat belajar mengunyah.

"Taring Mark-ie sudah lengkap. Lucunya anak mama.." Kata Ten sambil mengusap kepala Mark lembut.

"Mamm.. Ma.." Mark balas menggumam lucu hingga setetes liur keluar dari mulutnya.

"Pintarnya!!" Puji Ten lalu dengan telaten membersihkan bibir sang anak.

Ten sibuk bermain dengan Mark di depan televisi layar datar yang menampilkan acara kartun kesukaan Mark, sebenarnya Mark tidak mengatakan suka tapi bocah tampan itu selalu antusias melihat larva kuning dan merah yang berebut sosis.

Klek..

Suara pintu terbuka lalu tertutup kembali tidak dapat mengalihkan tatapan Ten dari sang putra. Taeyong yang baru keluar dari kamar tersenyum melihat dua malaikatnya sedang bermain di depan televisi. Satu tahun ini ia telah berjuang keras untuk memulihkan tulangnya yang rusak dan semua berjalan dengan baik berkat Taeil, walau ia masih harus check up tiap bulan dan meminum obat agar tenaganya benar-benar pulih.

"Ten.."

"Oh hyung sudah bangun?!"

"Ya.. Sebenarnya ini terlalu siang untuk bangun."

"Tidak apa-apa, semalam hyung sangat sibuk dengan laporan, kan?!"

"Yeah.." Kata Taeyong dengan anggukan samar.

Taeyong berjalan mendekat lalu mengecup bibir Ten lembut, kecupan kilat yang mampu mendongkrak semangat Taeyong pagi ini. Sudut matanya menangkap sosok alpha mungil kebanggaannya sedang menatap polos dengan mata beningnya. Taeyong merasa menjadi mahluk paling sempurna saat melihat keluarga kecilnya itu.

"Pap.. Ppa! Pa.. Gi!!" Seru Mark senang.

Taeyong tertawa gemas lalu membawa Mark kegendonganya, ia mengecup pipi bulat sang putra lalu mengangkatnya tinggi.

"Selamat siang jagoan papa!!"

"Hehehe.." Mark tertawa keras, memperlihatkan taringnya dan beberapa gigi seri.

Taeyong terkejut lalu mendekap Mark di dadanya, menatap tepat ke celah bibir Mark lalu berdecak bangga.
"Alpha sejati papa!!"

Ten tersenyum, "dia mendapat gigi baru, dibanding beta dan omega ternyata alpha sangat cepat dalam pertumbuhan gigi."

Taeyong mengangguk, "tapi Mark mendapat taringnya saat lahir, sedangkan aku mendapat taring pertama ku saat berusia tiga hari."

"Papa! Ppa! Hehehe.." Mark tertawa lucu saat Taeyong berpura-pura menggigit pipi bulatnya, lalu menggesekkan hidungnya gemas.

"Kenapa Mark secepat itu?" Gumam Ten.

Taeyong menghentikan kegiatannya menggigit pipi Mark lalu menatap Ten.
"Dia alpha yang lahir dari benih alpha pengkhianat dan dia sangat kuat, Ten. Putra kita adalah alpha dengan otoritas tinggi."

Ten membulatkan matanya kaget, "aku tidak menyangka."

Taeyong terkekeh lalu mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi sang omega.
"Manisnya istri ku!!"

"Iisshh hyung!!"

Mark tertawa lalu menepuk pipi Taeyong dengan jemari mungilnya. "Pa.. Maam! Makan!"

"Oh astaga! Sarapan untuk hyung ada di meja, akan aku hangatkan di microwave."

"Tidak perlu, aku akan makan begitu saja."

Begin - TaeTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang