"fa pegangan dong, ntar jatoh loh" pinta Witan saat di perjalanan.
"maunya lo Tan, ya jangan ngebutlah biar gue gak jatoh"
Witan tak memperdulikan ucapan Zaifa, justru yang di lakukannya adalah mengambil tangan Zaifa yang berada di belakangnya dan melingkarkan di pinggangnya.
"gak boleh nolak, ini demi keselamatan lo" ujap Witan
"serah lo deh" nyerah Zaifa
Tak lama kemudian mereka akhirnya sampai di tempat yang di tuju. Witan dan Zaifa pun masuk ke dalam toko buku tersebut. Zaifa terlihat sibuk memilih buku yang di carinya. Sementara Witan sibuk memperhatikan Zaifa."udah ketemu belom fa bukunya" Tanya Witan
"belom nih, kayaknya udah keburu habis deh"
"emang nyari buku apa sih?"
"itu loh novel harry potter yang seri ke delapan " ujap Zaifa
"oh harry potter and the cursed child ya?"
Zaifa mengangguk.
"kenapa gak bilang dari tadi? Kalo itu sih aku punya" ujap Witan lagi
"beneran kamu punya?" Tanya zaifa.
"iya. Kalau kamu mau besok aku bawa ke sekolah"
"iya Tan mau bangat" balas Zaifa bersemangat.
Setelah itu, mereka berdua memutuskan untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah Zaifa.
"makasih ya Tan, udah nganterin gue" ujap Zaifa
"iya sama-sama. Kalo lo gak keberatan sih gue siap tiap hari nganterin lo, kemana aja lo mau, ke hati gue juga boleh" jawab witan
"iihh,, mulai deh lebaynya"
"hehehehe,, yaudah gue pulang dulu ya" pamit witan
"iya hati-hati ya" balas Zaifa lalu setelah Witan pergi dia pun masuk ke rumahnya.
(skip) rumah witan
Witan baru saja sampai di rumahnya. Dan langsung menuju ke kamar, lalu dia mengambil handphone di saku celananya berniat menghubungi sagara."hallo, gar" ujap Witan sagara menerima telponnya
"kenapa Tan?"
"gue pinjam novel lo dong, yang harry potter seri ke-8" ujap witan kepada sagara. Sagara memang suka membaca novel harry potter dan beberapa novel terjemahan lainnya, dia bahkan pernah membawa novel ketika dia mengikuti pertandingan sepakbola di luar negeri bersama timnas u19.
" tumben lo mau baca novel " heran Sagara.
" hehehe,, bukan buat gue sih, tapi buat Zaifa. Dia pengen bangat novel itu. Makanya gue pinjam ke elo, boleh ya?"
"boleh, mau lo ambil sendiri atau gue anter ke rumah lo?"
"gak usah, nanti entar malam gue ambil di rumah lo aja" ujap witan, setelah itu menutup sambungan telponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You(Egy Maulana Vikri)
Fanfiction"Hari ini aku terpaksa melepasnya pergi namun bukan berarti cintaku menguap seperti air laut yang terus terkena panas sinar mentari. Tidak bisa memilikinya bukan berarti berhenti menyayangi dan mencintainya" -Egy Maulana Vikri-