"Maksud lo?" Tanya Gita
"Ya ini sifat gue yang sebenarnya. Sebelum seseorang yang gue sayang merubah hidup gue" jelas sagara.
Deg.. hati gita terasa sakit. Saat mendengar kenyataan bahwa telah ada seseorang yang spesial di hati sagara.
"Jadi maksud lo, dulu lo itu gak dingin dan pendiam kayak sekarang?" Tanya Gita berusaha bersikap normal meski sebenarnya dia sedang patah hati.
Sagara mengangguk.
"Terus siapa yang udah bikin lo kayak gini?" Tanya gita lagi.
"Seorang wanita yang sangat gue sayang. Cinta pertama gue" jawab Sagara.
"gue telat. Ternyata Sagara udah punya wanita spesial di hatinya" ujap Gita dalam hati.
Dan terjadi keheningan di antara mereka. Gita sudah tidak bertanya lagi. Hatinya benar-benar sakit. Kalau saja di hadapannya tidak ada sagara, mungkin dia sudah menangis saat ini juga.
"hujannya udah reda tuh, ayok" ujap sagara memecah keheningan di antara mereka.
Gita tidak menjawab ujapan sagara. Justru yang di lakukannya adalah langsung keluar dari kedai tersebut.
Sagara yang melihatnya lansung mengejar Gita."Ta lo mau kemana?" Tanya Sagara saat sudah berada di luar.
"Hmm gak kok, gue cuman mau ngecek aja kalo hujannya bener-bener reda atau gak" jawab Gita berbohong, karena dia juga tidak tau ada apa dengan dirinya.
Lalu setelah itu mereka melanjutkan perjalanan pulang."Gar, emang kaya apa sih wanita spesial lo itu?" Tanya Gita saat di tengah perjalanan. Dia penasaran siapa wanita yang sudah mengambil hati sagara.
"Lo pengen tau?" Tanya sagara balik. Dan mendapat anggukan dari Gita.
"Gue bisa kok ajak lo ketemu sama dia" ujap Sagara.
Karena rasa penasaran Gita. Akhirnya dia mengiyakan untuk bertemu dengan wanita spesial sagara..Gita POV.
Di sinilah aku sekarang, di tempat yang sangat sepi. Di mana terdapat banyak gundukan tanah di sekiling. Di hadapanku terlihat sagara sedang berjongkok di depan sebuah gundukan tanah yang di atasnya di tumbuhi rumput-rumput liar.
"Di sini Git, tempat wanita spesial gue" ujap sagara memecah lamunanku.
"Dia wanita yang sangat gue sayang dan dia cinta pertama gue, semenjak papa ninggalin kita. Mama berjuang sendirian ngebesarin gue. Dia gak pernah mengeluh. Dia adalah wanita yang paling kuat yang pernah hadir dalam hidup gue" jelas Sagara menceritakan tentang wanita spesialnya yang tak lain adalah mamanya sendiri.
Aku senang dan juga sedih mendengar cerita sagara. Senang karena ternyata wanita itu adalah ibunya sendiri dan sedih karena karena ternyata selama ini sagara menyimpan kesedihan itu sendiri.
"semenjak mama pergi, gue kayak kehilangan semangat hidup gue. Gue gak pernah ngebayangin hidup tanpa dia sebelumnya. Gue merasa hidup gue berubah. Ada rasa hampa yang gue rasain." Sambung sagara dengan air mata yang mengalir karena dia kembali mengingat mamanya.
Memang semenjak ibunya meninggal sagara lebih banyak diam. Dia merasa hidupnya tak berarti lagi. Dan sepak bola menjadi pelariannya. Dengan bermain bola dia sedikit melepas kesedihan yang ada di hatinya.
"Sabar gar, gue tau kok apa yang lo rasain. Gue tau gimana rasanya kehilangan orang yang sangat kita sayang. Karena gue juga pernah ngalamin hal yang sama kayak lo" kataku mencoba menghibur sagara.
.Gita POV off.
"Beberapa hari belakangan ini, gue ngerasa diri gue yang dulu kembali lagi. Ada seseorang yang telah membuat hidup gue lebih berwarna" ujap sagara sambil berdiri dari jongkoknya.
Rasanya Gita ingin memberhentikan ucapan sagara. Dia tak sanggup lagi jika ternyata sagara udah memiliki seseorang dalam hidupnya.
"Seseorang yang akhir-akhir ini selalu mengisi hati dan pikiran gue. Di dekat dia gue ngerasa bahagia. Dia orang yang bisa buat gue ketawa, sampai gue lupa sama masalah gue" lanjut sagara.
"Hmm.. gar, gue pengen balik" ujap Gita. Kali ini dia tidak ingin mendengar cerita sagara. Dadanya terasa sesak, jika sagara menyebutkan gadia lain di hadapannya.
Tiba-tiba sagara mengambil kedua tangan Gita.
"Git,, lo orang yang gue maksud. Lo orang yang udah buat hidup gje lebih berwarna. Gita,, gue nyaman sama lo, Gue sayang sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya sagara, dengan tangan Gita yang masih di genggamnya.
Gita tak kuasa menahan air matanya, ternyata selama ini sagara mempunyai perasaan yang sama seperti apa yang dia rasakan kepada sagara.
Melihat Gita menangis membuat sagara tak tinggal diam. Dia segera menarik Gita ke pelukannya.
"Udah dong git, gue gak bisa liat cewek nangis" ujap sagara.
"Gue gak nyangka Gar, kalo lo suka sama gue. Lo gak tau selama ini gue memendam rasa sama lo" ujap Gita di sela tangisnya.
"Jadi sekarang gimana, lo mau kan jadi pacar gue?" Tanya sagara.
"Gak perlu gue jawab, lo udah tau jawabannya. Gue juga sayang sama lo" ujap gita dengan posisi yang masih berada di pelukan sagara.
"Thanks Git,, gue janji gak akan buat lo nangis kayak gini, gue janji akan buat lo bahagia" ujap sagara, melepaskan pelukannya dan menatap mata Gita.
Hari ini, telah menjadi hari yang spesial bagi Gita dan Sagara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You(Egy Maulana Vikri)
Fanfic"Hari ini aku terpaksa melepasnya pergi namun bukan berarti cintaku menguap seperti air laut yang terus terkena panas sinar mentari. Tidak bisa memilikinya bukan berarti berhenti menyayangi dan mencintainya" -Egy Maulana Vikri-