Hari ini saat Kavita bangun pagi, dia mendapat kabar dari teman-temannya di grup chat bahwa Egy telah sadar.
Sebuah kabar bahagia yang mengawali paginya.
Segera dia membersihkan dirinya dan berencana untuk pergi ke rumah sakit menjenguk Egy.Namun Kali ini dia akan pergi sendirian, karena hari ini hari minggu dan teman-temannya sedang ikut latihan yang memang rutin di lakukan setiap minggunya.
📌📌📌
Dengan menumpang angkot, kavita menuju rumah sakit tempat Egy di rawat.
Kavita berharap dengan sadarnya Egy, mamanya Egy akan menerima Kavita dan membiarkan Kavita menjenguk Egy.
Kini Kavita telah sampai di depan pintu kamar rawat Egy.
Ting...
Nung...Kavita membunyikan bel yang tersedia di depan pintu itu. Dan tak berapa lama kemudian pintu itu terbuka Menampakan papanya Egy yang sedang berdiri di hadapannya.
"Pagi om.." sapa Kavita
"Pagi,, kamu ke sini mau jenguk Egy?"
"Eh,, iya om. Saya bisa kan jenguk Egy?" Ucap Kavita dengan nada sopan.
"Oh.. iya ayo masuk" ucap papanya mengajak kavita masuk ke dalam ruangan itu.
hanya terlihat Egy yang sedang berbaring di dalam sana dengan kepala yang di balut perban dan tangan yang terpasang infus. Tak terlihat keberadaan mamanya di sana.
"kavita.." gumam Egy saat melihat Kavita.
Sedangkan Papanya Egy memberikan ruang bagi Egy dan Kavita untuk berbicara. Dia menarik diri dan duduk di sofa yang agak jauh dari ranjang.
"Hai gy.." ucap Kavita dengan senyum yang mengemban di bibirnya, dia tak ingin menunjukan kesedihannya di depan Egy.
"Lo udah Enakan..??" Lanjutnya
Egy mengangguk "iya, ini kata dokter gue tinggal nunggu lukanya kering aja." jelas Egy.
Namun tiba-tiba, terdengar suara pintu terbuka yang bersamaan dengan itu terlihat mamanya Egy.
Wajah yang awalnya terlihat bahagia itu, berubah tegang ketika melihat Kavita.
"Mah.. kenalin ini teman aku kavita" ucap Egy memperkenalkan kavita kepada mamanya yang sudah berada di samping ranjangnya.
"Sayang,, kamu harus istirahat" Mamanya menunjukan senyum penuh kasih sayang kepada Egy Dan mengusap kepala Egy, tanpa menanggapi ucapan Egy tadi.
"Kavita saya pengen ngomong sama kamu" lanjutnya kemudian membawa Kavita keluar ruangan.
Egy terlihat bingung, dia penasaran dengan apa yang di bacarakan mamanya kepada Kavita.
****
"Kamu ngapain lagi datang ke sini?" Tanya mamanya saat sudah berada di luar.
"Saya cuman ingin jenguk Egy tante" jawab Kavita.
"Buat apa? Kamu ingin liat keadaan dia, buat pastiin kalau kamu udah berhasil bikin dia terluka? Gitu?"
"saya gak ada maksud kayak gitu tante. Saya datang ke sini karena saya khawatir sama kondisi Egy. Saya juga sedih liat Egy kaya gini, karena saya sayang sama Egy..." ucap Kavita dengan nada bergetar. Dia tak dapat lagi menahan emosinya, apalagi saat mamanya Egy menuduhnya yang senang melihat kondisi Egy. Bahkan dia juga tidak sadar, bahwa dia baru saja mengakui perasaannya, kalau dia sayang sama Egy di hadapan mamanya.
"Kamu sayang sama anak saya? Kamu sayang sama Egy?" Ulang mamanya memastikan.
Kavita hanya mengangguk.
"Kalau kamu beneran sayang sama anak saya, tolong kamu jauhin dia" ucapnya tanpa menatap Kavita.
"Tapi kenapa tante? Kenapa saya harus jauhin Egy?" Kavita memberanikan diri menatap mamanya Egy, untuk meminta alasan kenapa dia harus menjauhi Egy.
"Kamu gak perlu tanya alasannya. Tapi yang pasti saya mohon sama kamu, jauhin anak saya" ucap mamanya. Kemudian dia terlihat nampak menarik nafasnya dengan wajah yang sedih.
"Kavita saya tau, kamu pasti sekarang menganggap saya jahat. Tapi saya mohon pengertian dari kamu, saya hanya ingin melindungi anak saya. Saya gak mau anak saya sampai kayak gini lagi. Jadi tolong kamu jauhin anak saya" lanjutnya dengan kedua tangan di depan dada seperti memohon. Kemudian langsung masuk ke dalam kamar rawat Egy, meninggalkan Kavita yang sedang mematung memikirkan kata-katanya tadi.
📌📌📌
"Kavita.. kok balik cepat? Emang gak latihan?". Tanya mamanya saat melihat Kavita yang baru saja sampai rumah.
Kavita hanya menggeleng lemas.
"Kamu sakit??". Tanya mamanya khawatir sambil meletakan tangannya di dahi Kavita.
"vita cuman capek aja kok mah. Vita masuk dulu ya". Ucap Kavita setelah itu langsung masuk ke dalam rumahnya.
Di dalam kamarnya, Kavita langsung menjatuhkan badannya terlentang di kasur. Matanya menatap kosong langit-langit kamar. Pikirannya kembali teringat akan ucapan mamanya Egy beberapa menit yang lalu.
"Melupakan adalah satu hal yang pernah aku coba sebelumnya.
Awalnya aku pikir itu mudah. Namun nyatanya, aku bahkan tak pernah melewatkan malamku tanpa memikirkannya.
Dan sekarang, aku bingung. Apa yang harus ku lakukan? Apakah sekarang waktunya aku harus melupakannya??
Banyak orang bilang cinta pertama itu indah. tapi aku rasa itu tidak berlaku untukku. Ini terlalu rumit" batin Kavita. Kemudian memejamkan mata, mencoba menenangkan pikirannya.📌📌📌
Di sisi lain.
"Kavita kemana mah?". Tanya Egy yang melihat mamanya kembali tanpa kavita.
"mm.. dia udah pulang sayang. Mending kamu sekarang istirahat ya".
Egy merasa ada yang aneh. Kenapa Kavita pergi tanpa berpamitan dulu padanya. Namun dia masih berusaha berfikir positif. Dan tak ingin memusingkan hal lain untuk saat ini.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian guys.
Please vote+coment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You(Egy Maulana Vikri)
Fanfiction"Hari ini aku terpaksa melepasnya pergi namun bukan berarti cintaku menguap seperti air laut yang terus terkena panas sinar mentari. Tidak bisa memilikinya bukan berarti berhenti menyayangi dan mencintainya" -Egy Maulana Vikri-