20.30 pm
Seorang pria kini sedang berdiri di balkon kamarnya.
Pria itu sedang menikmati suasana malam dari atas sana.Berada di rumah sakit untuk beberapa hari, membuatnya sangat merindukan banyak hal yang biasa dia lakukan. Dia rindu latihan sepakbola bersama sahabat-sahabatnya, rindu sekolahnya dan juga rindu dengan seseorang yang selalu menghantui pikirannya. Siapa lagi kalau bukan Kavita. Dia sangat merindukan Kavita.
Kemudian pria itu membalikan tubuhnya, karena mendengar suara pintu kamarnya terbuka.
Dan menampakan seorang wanita yang tak lain adalah ibunya.Wanita itu tersenyum ke arah Egy, dan kemudian mendekatinya.
"Sayang, kamu kok belum tidur?" Tanya mamanya.
"Egy, belum ngantuk mah, masih pengen nikmatin suasana dulu ." jawab Egy
"Oh yaudah, tapi kamu jangan lama-lama ya. Kalau begitu mama tinggal dulu" ucap mamanya setelah itu pergi keluar kamar.
Sepeninggal mamanya, Egy kembali melanjutkan aktivitas santainya.
Setelah puas, Egy meninggalkan balkon kamarnya dan berjalan menuju kasur.
Egy langsung menjatuhkan tubunya di kasur tersebut. Sambil memejamkan matanya, Rasanya sangat nyaman dibanding dengan kasur rumah sakit yang beberapa hari ini di tempatinya. Saking nyamannya, tak butuh waktu lama bagi Egy untuk langsung terlelap.
📌📌📌
Di sekolah, pagi itu seperti biasa kelas tampak ribut. Terlihat beberapa cewek berkumpul membentuk kelompok hanya untuk bergosip ria.
Begitupun para cowok, mereka juga membentuk kumpulan sendiri dan sibuk membicarakan pertandingan sepak bola antara manchester city dan manchester united yang semalam mereka tonton.Tak berapa lama kemudian muncul seseorang, dan seketika semua perhatian langsung tertuju ke orang tersebut.
Egy melangkah ke dalam kelas dengan senyum yang terus mengemban di bibirnya. Matanya menatap ke segala penjuru. Semua mata menatap Egy dengan tatapan kaget, tak terkecuali sahabat-sahabatnya Firza, Sagara, Zaifa, Intan dan Kavita. bagaimana tidak, mereka semua tidak tau kalau hari ini Egy akan masuk sekolah.
Egy melangkah menuju tempat duduknya.
"Woy gy, lo kok gak bilang sih kalau hari ini udah masuk sekolah?" Tanya Firza saat Egy baru saja duduk di tempat duduknya.
"Heheheh biar suprise." Jawab Egy.
"Lo kapan keluar dari rumah sakit?" tanya Sagara. Cowok dingin itu sekarang sudah mulai banyak bicara semenjak berpacaran dengan Gita.
"Kemarin pagi." jawab Egy.
Begitupun siswa-siswa yang lain. Mereka berkerumun didepan meja Egy, hanya untuk menanyakan kabar Egy atau memberitahu kepada Egy tentang beberapa tugas sekolah.
Namun perhatian dan konsetrasi Egy saat ini tertuju kepada seseorang yang sedang duduk menghadap papan dan membelakanginya. Orang itu adalah Kavita.
Sebenarnya Egy ingin sekali menghampiri Kavita, tapi keadaannya saat ini yang sedang di kerumuni oleh beberapa siswa, membuatnya mengurungkan niat.
Sementara di sisi lain, Kavita sedang sibuk dengan pikirannya.
Ada rasa bahagia saat mengetahui bahwa Egy sudah sembuh dan juga ada rasa rindu yang menderanya, namun Kavita tak bisa berbuat apa-apa.📌📌📌
"Akhirnya kita bisa lengkap lagi, gak ada yang kurang." ucap Rafly saat mereka sedang berada di kantin.
"Iya bener. Gak ada babang Egy tuh rasanya hampa." canda Witan dengan gaya centil yang di buat-buat.
"Gile, jijik gue" ucap Egy menjauh dari Witan.
"Sabar fa, ini cobaan, lo gak boleh muntah di sini" ujap Irha menahan tawanya. sambil mengelus punggung Zaifa
Sementara Zaifa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, melihat tingkah Pacarnya.
"Eh fa, Kavita mana kok dia gak ngumpul bareng kita?" Tanya Irha yang baru sadar, kalau Kavita tidak ada di sekitar mereka.
"Tadi sih, katanya dia mau ke perpus" jawab Zaifa.
"Oh gitu" jawab Irha.
Egy seketika memikirkan sikap Kavita kepadanya. Sejak tadi pagi Egy datang, Kavita sama sekali tidak menegurnya, bahkan menatapnya pun tidak.
"Eh gy lo mau kemana?" Tanya Iqbal yang melihat Egy berdiri.
"Gue mau temui Kavita dulu." balas Egy yang kemudian langsung pergi meninggalkan kantin.
📌📌📌
Egy langsung memutuskan menuju ke perpustakaan, dimana menurut Zaifa, Kavita berada di sana.
Dia menyusuri setiap lorong perpustakaan, mencari keberadaan Kavita. Matanya pun tak henti-hentinya menyusuri sudut perpus. Namun nihil, Kavita tak ada di sana.
Karena tak menemukan keberadaan Kavita, Egy memilih untuk mencari kavita di tempat lain.
Di sisi lain, seorang gadis sedang berada di bawah pohon yang berada di sekolah mereka.
Gadis itu sedang serius membaca buku yang baru saja dia pinjam di perpus.Ya! Kavita tadi memang berada di perpus. Namun karena bosan, gadis itu memutuskan untuk membawa bukunya dan membacanya di bawah pohon yang berada di taman belakang sekolah mereka.
Ketika sedang asik membaca, tiba-tiba Kavita melihat sepasang sepatu berada di hadapannya. Kavita lalu mengangkat kepalanya dan kaget ketika tau bahwa sang pemilik sepatu itu adalah Egy.
Egy tersenyum ke arah Kavita, lalu pria itu duduk di sebelah Kavita.
Terjadi keheningan untuk berapa saat. Karena merasa tak nyaman, ahirnya Kavita membuka suara.
"Lo ngapain sih?" Tanya Kavita, tanpa mengalihkan pandangannya dari buku.
"Gue kangen sama lo" ucap Egy spontan. Dan langsung membuat Kavita salting.
"Lo kenapa gak ngumpul bareng kita di kantin?" Tanya Egy, karena melihat Kavita tak kunjung bicara.
"gue lagi pengen baca buku aja di sini" jawab Kavita.
"Lo gak kangen sama gue?" Tanya Egy lagi.
"Ha..?" Kaget Kavita, dengan mulutnya yang terbuka, karena dia tidak menyangka kalau Egy akan menanyakan hal itu.
Dia bingung harus menjawab apa. Jujur dari dalam lubuk hatinya, Kavita sangat merindukan Egy.
Sementara Egy sedang terlihat menahan ketawa saat melihat wajah kaget Kavita.
"hahaha pertanyaannya susah bangat ya? Muka lo kayak orang yang dapet soal ujian tau nggak." celetuk Egy menggoda Kavita. Dan akhirnya dia tak dapat menahan tawanya.
"Iiss apaan sih lo." Ucap Kavita kesal.
"Hahahaha" Egy masih saja tertawa, saat mengingat wajah Kavita tadi. Bahkan tawanya semakin kencang.
Kavita diam menatap Egy yang sedang menertawakannya. Entah kenapa rasa kesal Kavita hilang seketika, saat melihat Egy yang sedang tertawa.
"Oh ya ta, entar sore gue ke rumah lo ya" ucap Egy, saat sudah bisa mengendalikan dirinya.
"Mau ngapain?" Tanya Kavita.
"Gue pengen, ngejar pelajaran yang tertinggal. Sekalian minta di ajarin sama lo." jawab Egy.
"Tapi gue.."
"Oke sampai ketemu nanti sore" ucap Egy memotong ucapan Kavita. Dan langsung pergi meninggalkan Kavita yang sedang bingung menatapnya.
"Gimana nih? Di saat gue mau ngindarin dia, dia malah mendekat. Bisa-bisa rencana gue buat ngeluapin dia gagal." Kavita berucap pada dirinya sendiri.
Dan kemudian Kavita berdiri menuju ke kelasnya, karena bel tanda masuk sudah berbunyi.
****
cerita gak jelas muncul lagi nih guys😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You(Egy Maulana Vikri)
Fanfiction"Hari ini aku terpaksa melepasnya pergi namun bukan berarti cintaku menguap seperti air laut yang terus terkena panas sinar mentari. Tidak bisa memilikinya bukan berarti berhenti menyayangi dan mencintainya" -Egy Maulana Vikri-