jam 11.00 malam. Di sinilah kavita sekarang, di dalam kamarnya yang dinominasi dengan warna biru karena dirinya yang sangat menyukai doraemon.
"Apa yang musti gue akuin? Lagian dia bukan tipe gue."
Ucapan Egy tadi siang, masih terus terngiang di telinganya.
Ada rasa tak suka saat mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Egy."iihh dasar cowok nyebelin.. sok ganteng" omel kavita, berbicara sendiri.
"Apa coba maksudnya bilang gue bukan tipe dia..? Emang tipenya kaya apa sih?" Ujap kavita. Lalu dia menuju ke depan cermin lebar dan memperhatikan penampilannya.
"Dasar tuh cowok aja yang sok kecakepan" kesal kavita.
"Ehh.. tapi kok gue jadi kesel gini ya? Lagian kenapa coba kalo gue bukan tipenya dia?"
"Ihh pokoknya gue gak boleh sampe suka sama tuh cowok, kalaupun sekarang gue suka sama dia, gue bakal berusaha ngelupain perasaan gue". ujap kavita sebelum akhirnya dia pergi ke kasurnya untuk tidur.
.
Di sisi lain, Egy sedang bersantai di balkon kamarnya, di temani dengan gitar kesayangannya.
Egy tengah memikirkan gadis yang berhasil mencuri hatinya. Siapa lagi kalau bukan Kavita, gadis yang selama ini selalu berantem dengannya.
Egy sendiri tak tau kapan tepatnya perasaan itu muncul di hatinya, namun yang pasti setiap kali Egy bertemu dengan Kavita jantungnya selalu berdegup kencang.
Egy masih terus memainkan gitarnya dan ikut bernyanyi bersama alunan gitar itu sambil membayangkan wajah kavita.
(Skip) di rumah Witan
Malam ini Witan tidak bisa tidur, hal ini karena dia mendapat dorongan dari sahabat-sahabatnya untuk segera meresmikan hubungannya dengan Zaifa. Memang mereka sangat mendukung Witan dan zaifa.Witan tak kunjung bisa tidur, akhirnya dia memutuskan untuk menghubungi Zaifa.
"(witan): fa udah lo udah tidur??" Witan tidak langsung menghubungi zaifa, tapi dia mengirimkan pesan terlebih
dahulu."(Zaifa): kenapa tan?"
Witan tidak menjawab pesan Zaifa, tapi dia langsung menelponnya."Hallo,," ujap Zaifa.
"Fa gue ganggu gak?"
"gak sih, kenapa?"
"hmm.. gak kenapa-kenapa, gue cuman pengen dengar suara lo doang. Soalnya gue gak bisa tidur" jelas witan.
"Oh.. gue kirain kenapa lo nelpon malam-malam kayak gini"
"Sebenarnya ada yang pengen gue omongin juga sih"
"Apa..?" Tanya Zaifa."Hmm gue.. gue.. hmm lo mau gak jadi pacar gue?" Tanya Witan.
Dari seberang telpon Zaifa tak kunjung bersuara."Fa.. hallo zaifa lo masih di sana kan?" Tanya Witan karena Zaifa
yang tak kunjung bersuara.
Tutt.. tutt.. tiba-tiba sambungan telepon tertutup.Di sekolah, Zaifa menceritakan semua yang terjadi semalam kepada sahabat-sahabatnya..
"Jadi, semalam witan nembak lo??" Tanya Intan, setelah mendengar cerita Zaifa.
Dan Zaifa pun hanya mengangguk."Terus lo jawab apa?" Tanya kavita.
"Gue belum jawab, soalnya semalam gue langsung matiin telponnya" jawab Zaifa.
"Ya ampun fa, lo gantungin dia dong" ujap tiara.
"Ya abisnya masa dia nembak gue lewat telpon, gak romantis bangat. Gimana gue gak kesel coba?" Jelas Zaifa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Captain, I Love You(Egy Maulana Vikri)
Fiksi Penggemar"Hari ini aku terpaksa melepasnya pergi namun bukan berarti cintaku menguap seperti air laut yang terus terkena panas sinar mentari. Tidak bisa memilikinya bukan berarti berhenti menyayangi dan mencintainya" -Egy Maulana Vikri-