1. Perkenalkan!

1.1K 112 11
                                    

Aku mengedarkan pandangan ke penjuru kelas baruku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengedarkan pandangan ke penjuru kelas baruku. Tatapan mereka datar, biasa saja dan terkesan tidak peduli. Tapi di sudut mata mereka tetap saja terselip sedikit rasa ingin tahu.

Pindah disaat semester awal tahun ketiga dimulai? Kenapa? Uang?

Lalu mereka mengamatiku dari atas turun kebawah, tak mereka temukan apapun selain bau biasa-saja-tidak-mencolok yang selalu kuat menguar dari tubuhku. Makin penasaran lah mereka.

Apa-apaan anak baru ini?

"Nah, sekarang coba kamu perkenalkan diri."

"Selamat pagi semua!" Kataku seceria mungkin sambil tersenyum lalu membungkuk setelah wali kelas kami mempersilakan padaku memberi awalan di depan kelas pagi ini. Aku menyebutkan nama dan asalku. "Aku harap kita bisa berteman baik. Mohon bantuannya." Lagi-lagi aku tersenyum seraya pandanganku menyapu seluruh kelas.

Oh, aku menemukan beberapa wajah yang tak asing.

Pegawai paruh waktu di minimarket tadi malam, gadis pemberani yang blak-blakan, laluㅡ

"Duduk di bangku kosong di belakang itu ya, di sebelaㅡ"

"ㅡkucing!"

Seruku memotong perkataan guru. Anak laki-laki di sana, dengan tatapan paling kosong yang pernah aku lihat seumur hidupku yang ia lemparkan keluar jendela, adalah anak laki-laki yang mengabaikanku ketika bertemu kucing tadi malam. Sekarang dia memandangku datar.

Sedikit aneh dan... menyebalkan.

"Oh, jadi kalian sudah saling kenal, baguslah."

Aku hanya nyengir canggung. Yah... kenal bagaimana? Diajak bicara saja dia enggan. Aku segera menuju bangku setelah dipersilahkan, dan acara perkenalan pagi itu pun berakhir. Ketika wali kelas kami keluar, suasana kembali gaduh.

Tapi tidak dengan aku dan seseorang di sampingku.

Sekarang dia justru bersiap tidur dengan meletakkan kepalanya di meja.

"Hai, akuㅡ" Dia melewatkan begitu saja tanganku yang terjulur, kembali fokus tidur. Kepalanya membelakangiku. Aku menghela napas.

Tahan.. tahan.. cuma satu tahun saja, bahkan tidak genap.

Kataku menenangkan diri. Apes sekali mendapatkan teman sebangku yang seperti ini. Aku sendiri sudah termasuk yang tidak mudah berteman, dan cenderung tidak pedulian. Bagaimana caranya aku berbaur dengan anak ini, ya?

Karena bosan, aku edarkan pandangan ke seluruh ruangan yang ramai. Setelah menyapa-berkenalan-basa-basi dengan murid-murid di dekat mejakuㅡkecuali teman sebangkuku sendiri, aku menyiapkan buku untuk pelajaran hari ini. Tanpa sengaja, mataku bertumbuk pada tatapan seorang gadis yang duduk di meja paling depan dekat pintu.

Aku tersenyum, tepat ketika dia membuang muka ke depan. Oh, kebetulan yang cukup membuatku kepikiran.

Tenang, aku dan dia belum pernah bertemu, dan tidak pernah punya masalah sebelumnya. Jadi, tidak ada alasan untuk membuang muka seperti itu.

Around the Amazing You || DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang