24. Lie and Truth

393 64 8
                                    

Setelah kejadian 'penculikan' kemarin, aku jadi was-was kalau sendirian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kejadian 'penculikan' kemarin, aku jadi was-was kalau sendirian. Aku berusaha mencari tempat ramai, atau setidaknya ada 'potensi' yang bisa dijadikan saksi kalau-kalau mereka mengeroyokku lagi. Gembong itu bukan orang sembarangan, dia ketua organisasi murid di sekolah ini. Ayahnya juga berpengaruh di kota ini, dan tebak, kelasnya adalah 2-1. Meskipun tidak semua kaleng rombeng itu dari kelas yang sama dengannya.

The almighty of class 1.

Aku masih bisa makan dengan tenang di kantin karena banyak orang, dan mereka tidak mungkin menyerangku di tengah-tengah lautan siswa yang mencari makan. Lagipula, dia mempertaruhkan reputasinya juga. Namun tetap saja aku masih berada di bawah pengawasan mereka. Di sudut sana, beberapa pasang mata tidak lepas dari gerak gerikku.

"DOR!" Sebuah suara mengagetkanku dari belakang. Aku menoleh, Im Nayeon dan senyum gusi ciri khasnya. Aku tersenyum.

"Aku baru mau mulai makan..." Nayeon mulai mengambil tempat duduk di depanku.

"Tidak apa-apa, aku tunggu. Aku tidak terburu-buru kok." Aku mengaduk-aduk mi yang sekali seruput tinggal kuahnya saja.

Nayeon mengamati wajahku yang sebetulnya lumayan kelihatan babak belur itu. "Siapa yang membuatmu begini?"

Younghyun benar, Dowoon tidak mungkin tidak tahu kalau sedang ada yang terjadi. Dia hanya menungguku mengatakannya sendiri.

"Adalah..." jawabku sekenanya. Aku tidak mau mempercayai ini, tapi Nayeon dengan pasti memutar kepalanya, menatap si kaleng dan teman-temannya tajam. Kemudian kepalanya bergerak-bergerak seperti memberi sinyal entah apa. Kemudian, kaleng-kaleng itu pergi sambil melengos. Mata mereka, seperti mata yang terlatih untuk membunuhku.

"Kamu mengenal mereka?" Tanyaku. Atensi Nayeon Kembali ke arahku.

"Uh... Dia? Yang pakai bando merah? Dia ketua organisasi murid kan?"

Aku mengangguk. "Kamu mengenalnya?"

"Iya... aku dulu ketua murid juga, tidak mungkin aku tidak mengenalnya."

Hm... ya... masuk akal.

"Dia terlihat manis, tapi sebetulnya, banyak ikut campurnya." Nayeon menyuapkan nasi dan ayam ke dalam mulutnya. "Dia lumayan berlebihan, dan aku rasa aku perlu mengajarinya lagi kali ini."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Around the Amazing You || DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang