9. Obrolan di Ayunan

534 79 7
                                    

Kelas pemantapan yang notabene sampai malam membuat perutku keroncongan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelas pemantapan yang notabene sampai malam membuat perutku keroncongan lagi. Beberapa anak di kelas tertidur, tapi tidak dengan aku dan Dowoon. Dia selalu memastikan aku belajarㅡatau setidaknya 'terlihat' serius belajar, sepanjang jam.

Aku heran, kemana Dowoon yang biasanya selalu tidur di kelas itu?

Dowoon yang sekarang terlihat sedang menyeleksi soal-soal yang bisa ia ajarkan padaku. Tentu dia ambil yang levelnya paling mudah dan dasar. Kemudian ia tambahkan beberapa soal dengan level yang mulai naik. Pokoknya, dia kombinasikan agar aku bisa mendapat materi yang diajarkan selama sekolah sampai sekarang. Kadang dia juga menandai yang sering keluar dan prediksi yang akan keluar di ujian.

Kalau di depan sana, Wonpil dan Sungjin dengan kompak belajar dan menjawab pertanyaan satu sama lain kalau ada yang tidak dimengerti. Sesekali Wonpil bertanya pada Jaehyung yang juga sedang mengajari Jieun. Bedanya Jieun masih bisa tertawa-tawa, kalau aku dari tadi tegang memikirkan apalagi yang akan terjadi. Dimarahi? Dikatai? Dibuat merinding?

Tidak penting ya? haha.

Kalau Younghyun... ah tidak usah ditanya. Mejanya kosong dari tadi sore. Younghyun pulang cepat, atau yang lebih tepatnya 'memulangkan' diri dengan cepat.

Kemudian ada satu orang lagi yang masih bisa aku sebutkan. Im Nayeon. Sejak pagi sampai pulang sekolah, dia selalu sama. Serius belajar. Sering sendirian... eh, atau selalu sendirian? Aku jarang menemukannya bersama dengan murid lain. Maksudku, iya memang dia ketua kelas, tapi perannya hanya sebatas itu. Murid-murid di sini juga hanya datang kalau memang butuh ketua kelas, bukan seorang Im Nayeon. Teman sebangkunya pun hanya sebatas teman sebangku saja. Kalau sedang tidak duduk Bersama, mereka seperti tidak saling mengenal.

Apa teman-temannya Nayeon ada di kelas sebelah ya?

"Nih." Dowoon menyerahkan buku yang sudah ia lingkari soal-soal yang harus aku kerjakan. Tadi aku sudah bisa mengerjakan satu paket soal yang dia berikan, sekarang paket kedua. Percayalah, biologi lebih bersahabat daripada matematika.

"Banyak..." Keluhku.

"Siapa suruh tidak bisa?" Kata Dowoon kalem yang sukses membuatku melotot ke arahnya.

Pasrah, akhirnya aku kerjakan. Sesekali aku bertanya pada Dowoon, dan bocah itu menjawab sambil menjelaskan materi-materi yang berkaitan. Dengan penjelasannya, kadang aku bisa menjawab 2 sampai 3 soal sekaligus.

Baru sampai tengah, guru masuk dan bilang kalau kelas sudah selesai.

AKHIRNYA! HARI YANG SANGAT PANJANG DAN MELELAHKAN BERAKHIR!

Dengan semangat aku merapikan barang-barangku dan bergegas pulang. Tapi lagi-lagi tidak bisa semulus itu, karena tangan kiriku sudah ditahan Dowoon. "Soal ini belum selesai kan? Kerjakan dulu, aku awasi." Katanya.

Aku meringis. Aduh, aku sudah sangat ingin pulang. "Uh... tapi kalau kemalaman bagaimana? Nanti aku tidak dapat bisㅡ"

"Ya sudah, aku ikut ke tempatmu saja." Kata Dowoon yang sukses membuatku melotot. Sekarang dia sudah bangkit dan membereskan mejanya yang tidak seberapa.

Around the Amazing You || DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang