2

6.3K 236 2
                                    

"Thanks" ucap arian tersenyum. Zayn terpukau oleh senyum manis gadis itu matanya yang meneduhkan hati dan bibirnya yang tipis dan mungil serta lesung pipi yang membuatnya terlihat chubby.

"Just thanks?" zayn dengan senyum menyeringainya.

"What?" arian terkejut

"Santai, aku hanya ingin mengenalmu. Zayn malik" ucapnya lalu mengulurkan tangannya

"Oh. Arian " balas arian menjabat tangan zayn, detak jantung arian bekerja 2 kali lipat dari biasanya. "Kenapa jantungku deg degan gini" batin arian

"Double shit. Kenapa hanya menyentuh tangannya membuatku ingin mendekapnya. Relax zayn. Mungkin gara-gara perkataan cewek berdada besar tadi" pikir zayn.

Mereka melepaskan jabatan tangannya dan mulai berdansa,  entah kenapa lagu yang dimainkan sangat slow dan smoth. Sehingga posisi arian didepan dan zayn memeluk dari belakang.

"Nafas zayn berbau mint, sungguh menyegarkan dan parfumnya Unforgiveable, gucci, dan ferrari black dia kombinasikan harum kayu-kayuan. Eh kenapa jadi kepikiran zayn yah" ucap arian dalam hati

"Ia menggunakan parfum blackberry dan vanilla di mix. Aku harus memiliki ide untuk membuatnya jadi milikku" seringai jahat telah muncul pada diri zayn.

"Boleh aku anter kamu pulang" tanya zayn

Arian membalikan tubuhnya dan menggalungkan tangannya dileher zayn "jangan dianterin tapi ditemenin gimana" arian TERPAKSA mengoda zayn karena sahabatnya udah memberikan kode.

"Boleh juga" ucap zayn tersenyum licik,

Zayn mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan arian menatap manik-manik matanya "mata yang tajam berwarna coklat" batin arian

Zayn lalu mendekatkan bibirnya ke bibir arian lalu mengecupnya pelan dan sangat lembut, arian mulai membalasnya walaupun ia merasa jijik pasalnya ia tak pernah bersentuhan lebih dari berjabat tangan.

"Shit kenapa sesuatu dalam diriku menegang, kenapa jantungku lebih kencang berdetaknya apa aku sakit" pikir zayn

Zayn melepas kecupannya karena melihat arian terengah-engah "ciuman pertamaku hilang " batin arian

Arian sungguh tak tahan lagi "zayn aku ke toilet sebentar ya" tutur arian lalu meninggalkan zayn

"Gadis aneh, ok kau harus bersabar zayn untuk memilikinya. Wait kenapa aku harus bersabar tak biasanya kau seperti ini" zayn berbicara pada dirinya sendiri.

Arian memasuiki toilet "aku harus keluar dari sini tanpa zayn tau. Kalau aku disini terus bisa-bisa aku terpesona padanya oh tidak" arian berbicara pada dirinya sendiri.

Ia keluar dari toilet secara mengendap-ngendap "arian" panggil seseorang laki-laki dengan suara serak.

"Mampus mati aku" ucap arian pelan

"Hei" cowok itu sekarang berada didepan arian, arian menengadahkan kepalanya

"Jeremi" pekik arian terkejut

"What? Kenapa kamu disini?" tanyanya

"Nothing. But pliss bawa aku keluar dari sini"

Jeremi mengernyitkan dahinya "why?"

"Jelasinnya nanti aja buruan" ucap arian

"Oke pakai jaket ini" ucap jeremi menyerahkan jaket dan topi lalu membawa arian keluar dari club night itu.

Arian berdoa semoga zayn tak melihatnya, begitu juga teman-temannya ia sudah merasa sesak jika lama-lama didalam sana.

Arian bernafas lega akhirnya ia keluar dari tempat itu "thanks je" ucap arian

Thief of Hearts(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang