Jace tersenyum ringan sambil menggandeng Elya mesra saat memasuki gedung theater.
Yes! Akhirnya berhasil juga hari ini gue kencan.
"Kamu mau nonton film ber-genre apa sayang, romance, comedy, fantasy, action atau yang lain," tanya Jace lembut.
"Horror aja," jawab Elya datar.
"Hah... ! Yakin?" tanya Jace sedikit kaget, biasanya hampir semua cewek menghindari genre ini, dan lebih tertarik dengan film bertema romantis, karna itu dia tidak menawarkan film berjenis tadi pada Elya, tapi kekasihmya benar-benar unik, selain dari sifatnya yang dingin kaya batu es yang baru sedetik keluar dari frezer, keras dan pastinya nyelekit jika dipegang.
"Kamu kok gak percaya banget sih, ya udah kita pulang aja," balas Elya galak.
"Eh, percaya kok sayang, aku mau beli tiket dulu ya."
Baru dua langkah Jace berjalan, pemuda itu kembali berbalik dan menatap Elya yang mengernyit heran.
"kenapa?" tanya gadis itu datar, meski Elya sedikit penasaran dengan apa yang ingin di ucapkan Jace.
"Emm ... kamu mau nonton horor Barat apa Indonesia?" tanya Jace lagi, takut salah beli.
Kan sayang, udah cape-cape ngantri malah salah, tapi ini kok tumben sih penuh banget, kan bukan malem minggu.
"Terserah," balas Elya enggan, gadis itu lalu melangkah menuju bangku panjang berbahan lembut yang menempel di dinding tembok, Elya langsung memainkan ponselnya selama menunggu Jace yang berdiri mengantri, di meja petugas tiket yang terlihat sangat ramai.
"Hai cantik, boleh aku duduk disini," sapa seseorang di depannya, repleks Elya mendongakkan kepalanya, tatapannya langsung bertemu dengan seorang pria asing berparas tampan, yang kini tersenyum ramah padanya.
"Silahkan," jawab Elya tak acuh, dan kembali fokus dengan ponselnya.
Lelaki itu sedikit terkejut atas reaksi Elya yang super datar, biasanya para cewek langsung tersenyum ramah bahkan mencari perhatian untuk dapat berkenalan dengannya.
Dia berbeda...
Dengan canggung pemuda tersebut mendudukkan pantatnya di sebelah gadis itu.
"Lagi baca apa?" tanyanya sopan, masih dengan senyum ramahnya.
"Novel online," jawab Elya datar, tanpa mengalihkan pandangannya sedikitpun dari layar hand phone.
"Suka baca novel ya?" tanya cowok itu tak juga menyerah, walau gadis yang duduk di sebelahnya ini masih bersikap dingin dan tak acuh.
"Iya," jawab Elya lebih irit lagi.
"Sejak tadi kita belum berkenalan, perkenalkan namaku ludrick spens, kau bisa memanggilku Rick, kalau namamu siapa?" tanyanya semakin gencar.
Mau tidak mau Elya menatap kembali Rick yang masih memancarkan senyum hangatnya.
"Elya," balas gadis itu singkat.
"Nama yang indah, kamu kesini sama siapa... "
"Dia pergi denganku," jawab Jace dingin, yang kini telah berdiri di depan mereka berdua dengan tatapan tajam.
"Oh maaf, aku kira.... "
"Ayo sayang," ucap Jace memotong perkataan Rick, menarik pelan pergelangan tangan Elya, menggandeng lengan kekasihnya erat untuk meninggalkan tempat itu, tak memperdulikan Rick yang masih menatap ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggapai cinta Jace (END)
Teen Fiction(sequel maafkan aku) Jace pemuda berusia 19tahun yang terkenal playboy, harus di pusingkan dengan dua cewek kembar yang sangat tergila-gila dengannya, siapakah yang akan jace pilih, erlyn yang periang dan supel atau elya yang pendiam dan polos.