part 21

1.6K 106 0
                                    

Jace mengenggam tangan Elya erat saat melintas di sepanjang pinggiran kolam renang, mereka baru saja selesai berenang tadi, dan kini memutuskan untuk mencari makanan disekitar area tersebut.

Sepanjang kaki mereka melangkah, tidak sedikit pasangan lain yang menatap mereka dengan iri, terlebih para wanitanya, apalagi saat menyaksikan betapa sayang dan perhatiannya pemuda tampan itu pada kekasihnya.

"Wah cowoknya perhatian banget ya, keliatannya juga sayang sekali sama ceweknya."

"Iya nih, gue Jadi ngiri, mana ganteng banget lagi, badannya juga bagus jadi pengen ngelus-elus," jawab satunya sambil menatap Jace penuh minat. 

Hati Elya sedikit panas mendengarnya, diam-diam Elya memperhatikan wajah dan penampulan Jace, dan kekagumanpun langsung muncul dihatinya, mau tidak mau Elya harus mengakui kalau Jace memang memiliki daya tarik yang sangat besar sebagai seorang lelaki, selain dari ketampanannya tentu saja, tanpa sadar gadis itu menurunkan pandangannya dan terpaku pada tubuh atletisnya  yang memiliki beberapa Kotak di bagian tertentu, tampak seksi dan menggiurkan, saat ini Jace  hanya memakai celana renangnya, hingga tubuh bagian atasnya terekspos jelas.

"Ada Apa sayang?" tanya Jace lembut sambil menatap paras kekasihnya.

"Kamu Sakit ya, kok wajah kamu merah gini sih?" tanya Jace sedikit panik, sambil menangkup wajah kekasihnya yang makin terlihat memerah saja.

Elya menggeleng gugup, ia sadar wajahnya sudah semerah apa sekarang, dengan cepat ia melepaskan rangkuman kedua tangan Jace pada wajahnya.

'Kita beli minuman yuk Kak, Elya haus." ucap gadis itu cepat, bermaksud untuk mengalihkan perhatian, dengan segera Elya menarik tangan Jace agar mengikuti langkahnya.

"Tapi wajahmu... "

"Ini hanya alergi ringan saja, tadi Elya lupa sempat makan roti berisi selai kacang di rumah tadi," dusta gadis itu, dengan memanfaatkan alerginya sebagai alat untuk berbohong. Tapi ternyata keadaan di depan stand mini makanan, tidak jauh berbeda dari yang tadi, justru jauh lebih parah. Para gadis disana secara terang-terangan berani menggoda Jace di depan matanya,  yang notabennya adalah kekasih dari pemuda di sebelahnya ini.

Arghhhh....

Rasanys Elya ingin menarik copot rambut mereka, dan menguliti tubuh-tubuh berbikini itu dengan belati, saat melihat para cewek genit  yang dengan sengaja menggoda dan menyentuh kekasihnya.

Dengan kasar Elya menarik lengan Jace menjauh, saat beberapa wanita yang mengajak ngobrol kekasihnya, bergelayut manja pada lengan Jace, dan salahsatunya bahkan dengan amat sengaja, malah menempelkan aset bagian atasnya pada anggota tubuh kekasihnya.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Jace lembut.

"Kita pulang sekarang!" jawab Elya dingin sambil terus menarik tangan Jace menjauhi area kolam tenang.

"Sayang kamu kenapa marah, aku salah apa?" tanya Jace lembut.

Gadis itu melebarkan matanya mendengar pertanyaan Jace, dan langsung berbalik dengan tampang garang.

"Kamu bilang kamu salah apa, asyik ya di tempel-tempel sama cewek-cewek seksi, sampai kamu gak berenti senyum-senyum," omel Elya kesal.

"Aduh senangnya," ucap Jace dengan ekspresi bahagia, membuat Elya makin meradang.

"Apa! Oh Jadi kamu senang ya di tempel-tempel cewek murahan itu, kalau gitu kamu balik lagi aja kesana, gak usah nemenin aku, sekalian aja kamu ikut pulang sama mereka, " jerit wanita itu marah.

Jace tersenyum lembut menatap Elya yang masih dalam mode meradang, kedua tangan Jace lalu meraih kedua pergelangan tangan gadis itu dengan tatapan dalam.

Menggapai cinta Jace (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang