Jaejoong menatap indahnya langit dengan hati yang hampa. Sudah puluhan purnama terlewati, sudah ribuan lamaran yang menghampiri, namun tetap saja kekosongan dihati membuatnya selalu bersedih. Menunggu seseorang yang telah pergi dan membawa serta hatinya. Ingin rasanya mengejar sang pemilik hati, namun apa daya. Dirinya tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melangkah lebih jauh dari kerajaan indah ini.
"Yang Mulia, Kaisar Yi telah menunggu anda di paviliun utama."
Jaejoong meremas kuat jubah kebesaran yang dikenakannya. Jubah indah yang membalut tubuh mungilnya sehingga membuatnya terlihat sangat anggun dan menawan. Tidak seperti Putra Mahkota pada umumnya yang bertubuh tinggi, tegap dan berwatak keras yang membuatnya ditakuti serta aura kepemimpinan yang membuatnya terlihat sangat berkuasa. Jaejoong memiliki tubuh yang lebih kecil daripada Putra Mahkota pada umumnya, wajah cantiknya, suara lembut yang menyejukkan hati serta aura menenangkan yang membuat banyak Pangeran dari kerajaan lain selalu mencoba untuk meminangnya.
Jaejoong tidak sekalipun menerima pinangan yang ada. Dia selalu menolaknya dengan tegas, terlebih Kaisar yang selalu melindunginya dan tidak sembarangan menikahkannya. Dan itulah yang Jaejoong sayangkan saat ini ketika Kaisar menerima pinangan dari sebuah kerajaan besar. Kerajaan yang sangat berperngaruh saat ini, kerajaan yang tergolong sangat baru namun bisa memiliki wilayah yang luar biasa besar. Dinasti Qin.
Ingin rasanya Jaejoong meruntuki nasibnya kali ini. Untuk apa dia dijadikan Putra Mahkota jika pada akhirnya dia akan menjadi Permaisuri kerajaan lain, dipinang oleh seorang Kaisar. Tubuhnya memang terbalut jubah kebesaran, namun ini adalah jubah kebesaran yang diperuntukan untuk seorang putri kerajaan. Jubah yang cukup terbuka hingga membuat sebagian dadanya mengintip bebas, serta memperlihatkan lekuk tubuh indahnya dibalik jubah yang hanya tersampir pada bahunya.
Haruskah Jaejoong menerima semua ini? Haruskan Jaejoong melepaskan orang yang tengah berjuang untuk kerajaannya dan belum kembali hingga detik ini? Ataukah Jaejoong kabur dan mencari keberadaannya, sang pemilik hati?
"Yang Mulia?" Jaejoong tersentak dari lamunannya dan menatap datar dayang muda yang meringis kecil. Jaejoong beranjak dari duduknya dan melangkah angkuh diikuti beberapa dayang serta pengawal.
Jaejoong memutuskan untuk menerima pinangan itu. Jika dirinya menjadi seorang Permaisuri kerajaan besar, maka akan lebih mudah baginya untuk mencari sang pemilik hati. Biarlah dirinya yang akan mengkhianati kerajaan itu serta suaminya kelak. Cinta tidak akan bersatu jika hanya salah satunya saja yang berkorban, keduanya pun harus ikut berkorban.
...
Jaejoong terus melangkahkan kakinya angkuh menuju Kaisar Yi dan mengabaikan tatapan terpesona dari banyak pasang mata yang menatap kearahnya. Manik bulatnya sempat menatap seorang pria gagah yang duduk disamping ayahnya dengan sebagian wajah yang tertutup topeng. Manik musang itu mengingatkannya pada 'dia', Jaejoong sempat menatap Kaisar Yi yang memandangnya penuh rasa penyesalan yang mendalam sebelum dirinya mengalihkan padangan kearah lain.
Perlahan kaki panjang menaiki undakan dihadapannya dengan bantuan beberapa dayang yang mengangkat jubah panjangnya. Tak disangka-sangka pria bertopeng itu melangkah kearahnya lalu mengulurkan salah satu tangan kepadanya yang membuat semua pasang mata menatap kearah mereka dengan tak percaya. Jaejoong sempat menghentikan langkahnya ketika melihat uluran tangan tepat didepan wajahnya sebelum manik bulatnya menatap sebagian wajah pria itu. Jaejoong melihat bibir penuh berbentuk unik yang menampilkan lekuk tipis, manik musang yang terus menatapnya dalam serta rahang yang terlihat kuat serta tegas.
"Izinkan hamba menuntun anda, Yang Mulia." perlahan jemari cantik Jaejoong meraih uluran itu.
Greb
![](https://img.wattpad.com/cover/110976586-288-k57524.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beginning of Qin
Ficção Histórica[Kingdom series 1] Harga dirinya sebagai seorang Putra Mahkota seolah diinjak secara paksa, ketika tahta yang memang seharusnya menjadi miliknya dialihkan kepada orang lain bertepatan dengan terbongkar identitas dirinya serta hukuman untuk sang Perm...