AvsP #2

6.5K 449 3
                                    

Prilly kini tengah bersiap berangkat menuju sekolahnya,Dengan memakai jaket kulit hitam serta seragam yang sudah tak beraturan ia siap berangkat kali ini. Ia tersenyum devil kearah pantulan tubuhnya,"Enemy!" Gumam-nya lantas menyambar tas-nya.

Ia menuruni anak tangga satu demi satu hingga sampai dibawah,Ia melihat kearah meja makan sudah ada mami dan papi-nya, Gadis itu hanya tersenyum lantas duduk tanpa mengucapkan sepatah katapun. Prilly memang terkesan cuek dan dingin pada orang tuanya,Namun itu hanya terkadang. Jika moodnya tak hancur.

"Motor baru lagi kamu?" Tanya papi Prilly dengan melirik kearah Prilly santai,Gadis mungil itu mengangguk singkat.

Mami Prilly menghela nafas,"Kenapa engga beli mobil aja sih Prill? Kan lebih elite," Terang mami-nya yang sedang mengunyah makanan itu.

Prilly menggeleng kecil,"Males. Terlalu gede. Prilly kan kecil mi," Ucap Prilly singkat dengan kekehanya. Kekehan yang tak sembarang orang bisa mendapatkan-nya.

Mami Prilly tertawa,"Kamu ah,Oiya! Mami ampe lupa! Hari ini mami mau malaysia buat merjuangin proyek besar! Doain mami yah.." ucap Mami Prilly tulus sembari tersenyum.

Prilly tersenyum tak kalah senang,"Amin.. Prilly doain yah Mi, Kalo gitu Prilly berangkat ke sekolah dulu, Assalamualaikum mami,Papi!" Pamit-nya lantas mencium kedua tangan orang tua-nya.

Sikap ini sangat berbeda dengan sifat Prilly yang berada diluar rumah, Jika diluar rumah ia akan lebih terlihat seperti singa betina yang galak,Aura angkuhnya tertebar diseluruh penjuru jika ia menginjakkan kaki-nya di suatu tempat,Namun bila sudah dirumah Prilly akan menjadi singa betina yang jinak. Dari sinilah peribahasa 'Jangan menilai orang dari luarnya' itu nyata.

Gadis mungil itu memarkir-kan motornya di parkiran sekolahannya--Euro School. Gadis itu membuka helm full face nya lantas memandang dingin semua siswa,Rambut-nya yang di gelung itu pun memperlihatkan leher jenjangnya. Namun sama sekali tak ada yang berani menggodanya, Prilly memang tak pernah menggerai rambut-nya dikarenakan itu semua akan membuat dirinya terlihat seperti wanita lemah.

"Hey Prill! Kenapa lo ngga dateng balapan tadi malem sama Ali?" Tanya bubu yang gaya bicaranya sok asik itu,Tapi memang anak-nya sangat asik.

Prilly menaikkan sebelah alis-nya,"Lupa," jawab-nya singkat yang kesannya sangat acuh.

Zizie menepuk kening Prilly,"Kalian berdua samaan deh! Lo sama Ali tadi malem sama-sama engga dateng. Kebetulan banget yah?" Terang-nya.

Prilly menatap tajam Zizie yang berani menepuk sembarangan keningnya,Namun zizie hanya meringis saja melihat plototan mata itu dari Prilly.

Gue udah tau.

Itulah yang dikatakan Prilly didalam hatinya tentu saja,Ia memang sudah tau bahwa Ali tak menghadiri acara balapan tadi malam dikarenakan ia menolongnya,Apa astaga? Menolongnya?? Coba ulangi sekali lagi!! Me-no-long? Prilly tak bisa membiarkan ini,Ia tak boleh berutang budi pada Genk Galaxy.

"Yaudah yuk ke Kelas!" Ajak bubu yang mendapat anggukan dari Prilly, Gadis itu harus segera menyelesaikan masalah-nya dengan Ali tentang kejadian semalam.

.....

Prilly duduk di meja yang berada di barisan paling depan,Ketika Enemy masuk maka tak ada satupun suara yang didengar, Enemy bisa melakukan apapun atau membeli apapun,Bahkan harga diri orang sekaligus. Prilly mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kelas.

"Ada PR yah? Ish! Gue lupak! Tadi malem kan gue abis ngasih pelajaran sama Galaxy!" Ucap Prilly yang agak memekik. Ia menepuk keningnya berkali-kali.

Bubu mengerutkan keningnya,"Lah? Bukanya tadi lo bilang abis ngasih pelajaran sama Galaxy yah? Kok malah engga ngerjain PR?" Tanya-nya dengan tampang polos.

Ali VS PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang