AvsP #20

3.8K 301 5
                                    

Ali menyenderkan punggungnya di pintu mobil bersama dengan Verrel. Mereka hampir setengah jam didalam posisi seperti ini,Zizie yang katanya ingin menjemput para gadis itu malah tak kunjung kembali,Sudah puluhan kali pula Verrel menggerutu tak jelas. Pesawat mereka akan terbang satu jam lagi dan mereka belum berangkat. Menyebalkan sekali.

"Yuk!"

Nah,Kata-kata itu yang sedari tadi ingin di dengar oleh Ali,itu suara milik Zizie,spontan Ali membalikkan badannya,Ia mendapati gadis mungil dengan balutan dress berwarna pink cerah,Yang dipikirkan Ali sekarang, siapa dia? Kenapa mau numpang mobil gue? Ali menatap Zizie penuh tanya.

"Dia Prilly," jawab Zizie singkat namun terkesan horor.

Bagaimana tidak,Setelah delapan tahun lamanya ia tak pernah melihat Prilly mengenakan dress seperti itu, Dan juga make-up? Ali sampai tak habis pikir pada Prilly,kenapa dia bisa berbeda seleranya?

Bubu memutar bola matanya,"Kok malah pada tatap-tatapan sih? Kapan berangkat nih? Gue gamau ditinggal sama pesawat-nya yah!" Cerocos Bubu.

Ali tersadar dari lamunannya,"Eh? Iya iya.. bawel!" Ucap Ali kemudian memasuki moil.

Di dalam perjalanan Ali sesekali melirik Prilly yang sedang memeluk lengan Zizie mesra. Hati-nya menggerutu tak jelas,Prilly yang ini nampak bukan seperti Prilly. Dia mengenakan high-heels setinggi 70 cm  serta bando berwarna biru langit.

Zizie menoleh kearah Bubu yang tengah bermain game online di ponselnya,"Woy! Jangan main hape mulu! Ntar mata lo katarak baru tau rasa!" Sentak Zizie.

Wilona melirik sekilas lalu tersenyum penuh arti. Rasanya nyeri menyukai sahabat sendiri ya? Apalagi dia bukan hanya bersahabat dengan kita. Pasti perhatiannya akan terbagi. Tapi dalam kata sahabat tak boleh ada sifat Egois,yang ada harus saling melengkapi.

Ali sepersekian detik melirik lagi kearah Prilly, wajahnya nampak cemberut saat Zizie memperhatikan Bubu,apa dia cemburu? Ahh gamungkin li.. Kemaren aja dia baru bilang kalo dia suka sama lo..

Bubu mendengus kesal bukan main,"Sok ngatur banget sih lo! Ish betee!" Kesal Bubu lalu melempar ponselnya ke sembarang arah. Rusak tak apa,Toh ia masih bisa beli satu perusahaan ponsel lagi.

Zizie melepaskan rangkulan tangan Prilly dari tangannya,"Udah deh! Gausah badmood gitu, Tidur aja! Nanti kalo udah sampe di bandara gue bangunin deh!" Ucap Zizie dengan lembut. Bubu mengangguk dan hanya berdehem sebagai balasan.

Verrel tertawa kecil,"Haduhh Zi.. jangan perhatian gitu dong sama Stef- Bubu! Dia cuma milik gue tuh.. Gue kan cembokur.." ujar Verrel dramatis.

Zizie menatap Verrel dengan tatapan meledek,"Lah kenapa? Orang gue sayang sama dia kok! Ya nggak bu?" Goda Zizie kemudian...

Ia mencium pucuk kepala Bubu.

"BRISIK! GUE PUSING NIH!" Teriak Prilly tiba-tiba lalu ia agak menjaga jarak dengan Zizie. Sakit rasanya.

Setelah menempuh beberapa menit perjalanan, Mobil Ali sudah sampai di parkiran Bandara London. Ali turun dari mobil dengan menggunakan kacamata hitam-nya,Ia lantas membukakan pintu mobil untuk Prilly.

"Silahkan Princess" ucap Ali dengan nada menggoda-nya,Ia tersenyum manis pada Prilly.

Prilly tersenyum simpul,"Makasih. Zizie udah belom?" Tanya Prilly pada Zizie yang sibuk mencari power bank milik Prilly.

Zizie mengangguk,"Udah kok! Yuk?" Ajak Zizie bersemangat lalu mengandeng tangan Prilly meninggalkan Ali.

Ali menatap nanar punggung Prilly, ia terasa asing disini,Apa Prilly telah melupakannya? Memang sih,  hari yang lalu Ali adalah orang asing bagi Prilly. Namun semakin kesini, hubungan mereka sudah hampir membaik. Tapi kenapa menjadi beku lagi?

Ali VS PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang