AvsP #23

3.5K 329 8
                                    

Prilly mengerjapkan matanya berkali-kali untuk beradaptasi pada cahaya yang mulai menyinari bumi,Ia menggeliat sebentar ingin rasanya tidur kembali. Tapi ia harus sekolah sekarang,Jam dinding menunjukkan pukul setengah enam pagi. Masih banyak waktu,pikir-nya.

Prilly kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan memakai sandal jepit miliknya,Ia ingin memasak terlebih dahulu. Baju piyama warna biru muda masih setia pada badannya,"Masak apa ya hari ini?" Gumam-nya dalam hati.

Prilly bingung sekarang,Ia mengecek kulkas dan hanya ada beberapa sayuran,Tak cukup untuk sarapan pagi ini—untuk semua orang karena mereka semua tadi malam menginap disini.

"Non Prilly udah bangun? Bibi mau belanja ke pasar dulu ya non.. stock makanan dirumah kita sudah habis." Jelas-nya,Prilly mengangguk.

Gadis itu kemudian duduk di ruang tamu, Bingung. Sehabis ini,apa yang ia kerjakan lagi? Prilly memilih untuk menonton TV saja,setelah itu mandi lalu berangkat ke sekolah. Ya,itu baik.

"Pagi Prill!!" Sapa Bubu,Zizie dan juga Ali serempak. Mereka nampak tersenyum manis kearah Prilly.

Gadis itu bingung sendiri atas perlakuan para sahabatnya yang bisa dibilang aneh itu,"Pagi." Jawab-nya singkat,ya mungkin kata itu lebih tepat.

"Geser dong," Prilly menggeser posisi duduk-nya sampai ke pojok sofa panjang depan TV itu. Disebelah ada Ali dan diantara Ali dan Zizie ada Bubu.

Agar tak canggung Prilly berusaha menatap layar TV dengan serius,Berita yang ditontonnya kini tengah menyampaikan bahwa ada banjir di daerah jawa barat. Prilly nampak khidmat mendengar semua ucapan dari presenter itu.

"Ganti dong Prill! Film action gitu! Yang biasa kita nonton!" Pinta Zizie dengan menatap Prilly.

Gadis itu menggeleng,"Udah jam enam. Bisa telat ke sekolah nanti!" Jelas Prilly yang tak mau menonton film action pasal-nya ia juga tak menyukai film tersebut. Dan apa tadi Zizie bilang? Mereka sering menonton—Apa benar?

Ali berdecak,"Kan hari ini Minggu! Jadi fine-fine aja dong!" Ucap Ali, Gadis itu menepuk jidat-nya. Bagaimana ia bisa lupa?

Bubu kemudian bertepuk tangan kecil,"Oke. Gue ganti yah?" Tanya Bubu dan langsung menyetel kaset action itu.

Mereka bertiga asik menonton,Ya. Kecuali Prilly,dia agak risih karena adegan disini perkelahian terus menerus. Tiba-tiba ia merasakan dada-nya bergemuruh saat Zizie menaruh kepalanya di pundak Bubu.

"Gue ke kamar dulu yah? Mau lanjut tidur aja!" Pamit Prilly. Langkah-nya terhenti saat Ali mencekal pergelangan tangan-nya,Kuat. Namun tak sakit sama sekali,tapi Prilly takut.

"Nanti sore dateng ke rumah Bubu. Ada yang perlu di omongin!" Ucap-nya dingin. Prilly langsung menepis tangan Ali lembut. Ia pergi begitu saja,Apa ia harus datang nanti sore?

.
.
.

Prilly menatap bangunan besar berwarna hijau itu. Langkahnya sangat ragu untuk memasuki rumah Bubu yang sangat megah ini. Tapi ia harus masuk,Perlahan ia melangkahkan kakinya menuju pintu raksasa milik Bubu.

Ting tong.

Begitulah bunyi yang terdengar,Pintu besar itu terbuka lebar. Menampilkan Zizie yang memakai piyama, Sepertinya ia baru bangun tidur. Tapi, APA? Ia baru bangun tidur? Dalam kata lain ia tidur dirumah Bubu gitu?

"Masuk!" Titah-nya,Prilly tersenyum kecil lalu memasuki rumah itu dengan langkah anggun-nya. Ia menatap sekeliling perabotan rumah Bubu yang bernuansa warna hijau dan putih. Benar-benar indah.

Terdengar bunyi langkah pada anak tangga,Disana. Prilly melihat Ali yang tengah menatapnya dingin,Ahh mencekam sekali suasana dirumah Bubu. Kenapa semuanya jadi berubah padanya? Prilly hanya membalasnya dengan senyuman kecil. Ia lalu duduk di sofa.

Ali VS PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang