AvsP #6

5.2K 397 1
                                    

Zizie mengandeng tangan Prilly mengelilingi sebuah pusat perbelanjaan di Jakarta. Beberapa kali mereka memasuki toko tersebut dan membeli beberapa lembar baju dan camilan lainya untuk stok dirumah. Sebenarnya mall ini merupakan mall terbesar di Jakarta atau bisa dikatakan se-Indonesia, Jebie Mall. Dari namanya saja sudah tau kan siapa pemilik-nya? Ya, Jebie singkatan dari Jefri Barbie atau Zizie dan Prilly. Mall ini dibangun dengan hasil kerja payah Zizie dan Prilly semenjak SMP.

"Udah cukup kan Zi?" Tanya Prilly dengan melihat kearah troli mereka yang sudah menggunung belanjaan-nya.

Zizie menggeleng,"Belom! Gue masih mau beli kalung gitu,Mau ikut atau tunggu di tempat kita?" Tanya Zizie pada Prilly.

Prilly menggeleng pelan,"Gue ikut sama lo deh! Kita cari gelang jangan di toko emas yah!" Ucap Prilly yang memperingati Zizie.

"Lah? Kenapa?"

Prilly menghembuskan nafasnya,"Males! Mendingan kita ke toko gelang yang harganya murah trus bentuknya lucu gitu! Ada disini, Tadi gue sempet liat kok!" Ujar Prilly bersemangat.

Zizie mengangguk lantas mengandeng tangan Prilly lagi,Mereka memakai lift Pribadi untuk segera sampai di toko tersebut,Terlihat disana beberapa aksesoris yang sangat lucu dan banyak juga modelnya,Zizie dan Prilly memasuki toko itu dengan pelayanan yang sangat mewah.

"Gue yang itu Zi! Kayak-nya bagus juga tuh!" Ujar Prilly dengan menunjukkan sebuah gelang yang tergantung pada dinding itu.

"Ini?" Tanya Zizie memastikan,Ia melihat warna gelang yang coklat kehitam-hitaman itu dengan mainan bermodel tengkorak,Itulah selera Prilly?

Prilly mengangguk,"Yap! Mbak gue mau mesen itu gelang tapi ada nama Enemy yah! Gapake lama,Gue tunggu sekarang juga! Pesen 35 yah!" Jelas Prilly.

Mbak pelayan itu pun mengangguk dan memanggil semua para pegawainya untuk membuatkan pesanan Prilly tadi,Tak sampai lima belas menit gelang yang bernamakan Enemy itu sudah jadi semua.

Mata Prilly berbinar namun tak menampakkan sebuah senyuman,"Makasih mbak! Berapa nih harga-nya?" Tanya Prilly.

Mbak itu mendongakkan kepalanya menatap Prilly,"Dua ratus ribu bos.." ucap-nya pelan.

Prilly merogoh dompetnya namun tertahan oleg tangan kekar milik Zizie,"Udah gue aja. Kan janji-nya gue yang traktir!" Ucap Zizie dengan tersenyum.

Prilly mengangguk,"Thanks!! Gitu dong tiap hari Zi.. kan enak!"ujar Prilly yang membuat gelak tawa dari para pelayan toko.

Zizie memutar bola matanya,"Pesenin tiga lagi mbak! Tapi namanya Ziprill dua aja,yang satu Bubu yak!" Jelas Zizie.

....

Terdengar suara ketukan pintu dari rumah Ali,laki-laki itu kini tengah makan siang,Dan siapa yang berani menganggu-nya? Pasalnya tak ada pesan dari Galaxy untuk datang ke rumah-nya.

Ali berjalan malas kearah pintu,Ia sudah menyiapkan makian beruntun bagi siapa yang menganggu-nya,"Heh! Apa--"

"Apa? Mau marah sama gue? Wah wah wah.. Minggir,Gue mau masuk!" Ucap gadis itu dengan mendorong pelan tubuh Ali,ia menatap sekeliling rumah Ali dengan pandangan datar.

Ali mengertakkan gigi-nya andai saja gadis didepannya ini bukan sepupu-nya maka akan ia tendang jauh-jauh dari sini,"Mau ngapain lo dirumah gue?" Tanya Ali sakartisik.

Gadis itu terkekeh,"long time no see brother! How are you?" Tanya-nya berbasa-basi sejenak dengan pandangan tajam.

Ali memutar bola matanya lalu berdecak,"Yaya. Kalo cuma buang-buang waktu mending lo pergi aja deh dari sini!" Geram Ali.

Ali VS PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang