AvsP #22

3.5K 292 10
                                    

Bubu kini tengah duduk di ruang tamu dalam rumahnya bersama Zizie dan Wilo. Mereka bertiga merasa bersalah, Pasalnya mereka belum melihat Prilly menampakkan diri setelah kejadian itu. Mungkin—pasti dia benar-benar kecewa.

"Kita harus minta maaf sama Prilly!" Putus Wilona akhirnya,Ia juga merasa bersalah atas kejadian ini. Toh memang mereka yang salah kan? Prilly hanya ingin terciptanya perdamaian.

Bubu memandang Wilona ingin protes,"Loh? Kok gitu? Kalian nyadar ngga sih,Dia itu kayak bukan Prilly!" Sela Bubu.

Zizie menatap Bubu bingung,"Maksud lo.. Yang ada di deket kita itu kembaran-nya Prilly gitu? Trus Prilly dimana dong?"

Bubu mengangkat bahunya,"Gue juga gatau. Dan mungkin aja dugaan kita bener. Kita udah punya bukti yang cukup atas kasus ini." Jelas Bubu tegas.

Wilona mengangguk,"Prilly bukan orang yang suka sama hal yang berbau feminim dia tomboy guys! Jadi, kalo dia pakek gaun... Itu berarti udah termasuk bukti dong?" Jelas Wilona lagi.

Zizie hanya bergumam,"Trus kalo Prilly suka kita berantem tapi kalo dia engga suka. Dia malah suka perdamaian. Aneh ngga sih? Itu juga berarti termasuk bukti." Jelas Zizie lagi.

Bubu merogoh ponselnya,"Gue mau nyuruh Ali dateng ke sini, Karena cuma dia yang bisa mecahin teka-teki ini."

Nada sambung mulai terdengar dari ponsel Bubu,"Halo Ali?" Sapa Bubu agak berbasa-basi sedikit.

Disana Ali mendengus,"Kenapa sih?" Tanya-nya dengan nada kesal.

Bubu meringis,"Lo bisa dateng dirumah gue nggak? Ini penting!" Tegas Bubu dengan nada serius.

Ali berdecak,"Yaelahh.. Gue belom mau kawin sama lo Bu, inget kita masih sekolah!" Ucap Ali malas.

Bubu mengertakkan gigi-nya gemas,"Lo tuh! Ini soal Prilly Li! Cepetan ke rumah gue! Lo masih inget alamatnya kan? Jalan—

"Jalan merpati nomor 32. Rumah paling gede warna ijo" jelas Ali malas. Benar-benar menyebalkan.

Bubu tersenyum bangga,"Itu tau! Cepetan kesini, Ini tentang Prilly!" Titah Bubu yang tak sabaran itu.

"Gue males. Lagipula, Gue udah ngga dibutuhin lagi sama Prilly. Males ah!" Tolak Ali yang frontal itu.

Bubu berdecak,"Ish. Ini tentang Prilly, Kenapa dia berubah. Gue tunggu disini! Gue harap lo dateng!" Tegas Bubu.

"3 menit!"

Bubu lantas meletakkan ponselnya kembali di saku-nya,Ia kembali bertatap dengan Wilona dan Zizie,"Gimana nih?" Tanya Bubu dengan mengigit bibir bawahnya.

Zizie berdecak,"Jangan digigit gitu. Ntar luka!" Nasehat Zizie yang mendapat anggukan kaku dari Bubu.

Dia perhatian sama gue?

......

Ali memakai helm full face nya,"Gue duluan Rel!" Pamit Ali dengan menepuk bahu Verrel.

Verrel menatap Ali bingung,"Mau kemana lo?" Tanya-nya yang kepo akan urusan orang itu.

Ali berdecak,"Rumah Bubu."

"Gue ikut."

Ali dan Verrel kemudian meluncur dengan kecepatan penuh menembus jalanan Jakarta siang itu. Mereka akan sampai dirumah Bubu dua menit lagi.

.
.
.
.

"Jadi?"

Zizie berdecak,"Kita harus kirim anak buah di London untuk cari tau keberadaan Prilly!" Tegas Zizie.

Ali VS PrillyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang