Takdir Ku Memilih Mu 14

1.4K 99 0
                                        

Merapihkan semua barang-barangnya ke dalam koper, Agatha mulai menyusunnya karena seminggu lagi dirinya akan pulang ke Indonesia. Kepulangannya seminggu lagi tidak ia beri kabar ke kedua orang tuanya, ia ingin memberikan kejutan untuk kedua orang tuanya.

Usai merapihkan barang-barangnya, Agatha pun bergegas untuk menuju dapur kini giliran dirinya yang akan memasak untuk makan malam. Keluar dari dalam kamar ia hanya melihat Michelle yang sedang menonton acara televisi malam ini.

Sementara Aisyah dan Shergio sepertinya belum pulang, karena memang Agatha tidak melihat kedua temannya itu.

"Tha, Aisyah sama Shergio belum pulang ?" Tanya Michelle yang menghentikan langkah Agatha.

"Belum, mungkin mereka masih dikampus, Chelle." Balas Agatha yang berkata mungkin. Karena ia tidak tau kemana kedua temannya itu. "Mau menu apa hari ini, Chelle?"

"Terserah kamu aja, semua bahan ada di kulkas. Apapun yang kamu masak selalu enak, Tha."

"Kamu bisa aja."

"Aku berkata jujur, nanti kalau kamu pulang ke Indonesia pasti aku akan rindu masakan kamu."

"Jangan sedih gitu dong, aku kan akan kembali lagi."

"Iya tapi kamu kembali bersama suami mu, dan tidak akan tinggal di sini lagi."

"Sudah jangan sedih, aku masih disini. Kamu minta dimasakin dengan senang hati aku akan masak khusus kamu." Ucap Agatha yang tersenyum. "Yaudah aku mau masak dulu, nanti keburu Aisyah dan Shergio pulang kasihan mereka. Pulang tapi masakan belum matang."

"Yaudah sana, masaknya pakai cinta yah, Tha." Teriak Michelle membuat Agatha hanya menggelengkan kepalanya.

Agatha pun mulai menyiapkan bahan-bahan yang akan ia jadikan menu makan malam ini, berkutat didapur memang sudah hobbynya. Bahkan jika sudah gilirannya tidak ada satu orang pun yang boleh menganggunya.

Masakan yang Agatha buat kini siap untuk di sajikan, harum wanginya sudah begitu menusuk indera penciuman.

"Assalamualaikum !" Salam kedua temannya yang baru saja pulang.

Aisyah dan Shergio baru saja pulang, wajah bahagia begitu terlihat diwajah keduanya.

"Wahh, alhamdulilah banget nih. Pulang - pulang sudah di sediain makan malam." Ucap Shergio yang langsung duduk di depan meja makan.

"Eitss cuci tangan dulu." Ucap Agatha yang mencegah tangan Shergio saat ingin mengambil tahu goreng.

Shergio mengerucutkan bibirnya lalu melangkah untuk mencuci tangan terlebih dulu.

"Kalian kayanya lagi bahagia banget, ada apa sih?" Tanya Michelle yang kini ikut duduk untuk menikmati makan malam.

"Gimana enggak bahagia, Aisyah baru aja dikhitbah." Sambar Shergio yang sudah selesai mencuci tangannya.

"Di khitbah sama siapa? Kayanya kamu enggak pernah cerita dengan siapa kamu lagi dekat." Ujar Agatha yang memang sekamar dengan Aisyah.

"Sama mas Fahri, kedekatan ku sama mas Fahri berawal ketika bertemu waktu itu di rumah sakit."

"Tapikan mas Fahri itu dulu..."

"Iya, mas Fahri pernah ingin menta'aruf Agatha. Dia cerita pada ku kalau memang sebenarnya dia telah jatuh hati pada mu, Tha. Tapi setelah kamu berkata jujur saat itu, membuatnya sadar dengan takdir Allah yang tidak menjodohkan dia dengan kamu. Bahkan dia sudah mengikhlaskan mu." Cerita Aisyah yang memotong ucapan Michelle.

"Lalu kalau saat ini dia ingin mengkhitbah mu, sama saja dia menjadikan mu pelarian untuk mengikhlaskan Agatha."

"Bukan begitu Chelle, mas Fahri tidak ada niat untuk menjadikan ku pelariannya mengikhlaskan Agatha."

Takdir Ku Memilih MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang