Cairo
Merapihkan sebagian barangnya dan memasukannya ke dalam koper, tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Empat bulan sudah berlalu, waktu yang sangat begitu cepat tapi tidak buat wanita cantik yang begitu setia menunggu kedatangan suaminya.
Senyum terukir ketika matanya menangkap sebuah figura foto, foto empat bulan yang lalu ketika menjadi raja dan ratu dalam sehari. Mengingat semuanya membuat dirinya semakin merasa rindu.
Tidak hanya melihat figura foto saja, tapi ketika melihat kalender di dinding kamarnya senyum semakin terukir ketika mengingat bahwa sebentar lagi rindu dan penantiannya akan terbayarkan.
Memasukan kembali beberapa barangnya, dan menyusunnya agar lebih mudah untuk di bawa nanti. Rasanya sudah tidak sabar, bahkan waktu rasanya begitu lama sekali. Matanya tidak henti untuk melihat ke arah jam dinding, melihat setiap jarum jam yang berdenting terasa lama sekali untuknya.
Menghela nafas dan mulai membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, mata menatap langit kamar yang putih dengan lampu yang mati ketika siang hari.
Baru ingin memejamkan matanya, sebuah tangan menindih perutnya dan hal itu sontak membuatnya kaget dan kembali membuka matanya dan langsung menoleh.
"Aisyah !" Pekiknya sambil menatap seorang wanita di sampingnya yang justru malah tersenyum.
"Agatha, aku kangen sama kamu !" Ucap Aisyah yang semakin mengeratkan pelukannya.
Agatha yang sedari tadi sedang merapihkan barang - barangnya karena memang sebentar lagi ia akan pindah dari rumah singgahnya bersama Andra suaminya.
"Kamu ke sini sama siapa, Sya?" Tanya Agatha yang bangun dari baringannya.
"Diantar sama mas Fahri, Tha. Tadi sekalian dia mau ke kampus." Balas Aisyah yang ikut bangun juga. "Tha, apa yang kamu pikirkan?" Tanya Aisyah melihat raut wajah Agatha yang sedikit berbeda.
"Aku enggak papa, cuma kepikiran sama kak Andra aja."
"Kenapa? Bukannya kamu bilang kalau kak Andra akan menyusul mu ke sini? Lalu ?"
"Iya kak Andra memang akan menyusul ku ke sini, tapi sampai sekarang dia enggak kasih aku kabar. Itu yang buat aku binggung, nomornya pun tidak bisa ku hubungi."
"Apa kamu udah coba menghubungi kedua orang tua mu atau mungkin ibu mertua mu?" Tanya Aisyah membuat Agatha menggeleng lemah.
Aisyah justru menghela nafasnya, sementara Agatha terdiam seoalah mengingat saat dimana dulu mereka akan berpisah saat Agatha akan kembali ke Cairo. Mengingat Andra yang sepertinya tidak rela melepaskan dan membiarkan Agatha untuk pergi sendirian, apalagi mengingat saat Andra mengatakan belum bisa ikut bersama karena harus mengurus kepindahannya terlebih dulu.
"Humairah, ada yang aku bicarakan pada mu ?" Ujar Andra saat itu, menyambut kepulangan suaminya sudah menjadi rutinas baru untuk Agatha saat itu.
"Ada apa? Keliatannya serius sekali?" Jawab Agatha sambil membawakan teh manis hangat untuk Andra.
Menepuk tempat tidurnya mengisyaratkan agar Agatha duduk di sampingnya, setelah duduk justru Andra berpindah posisi menjadi berlutut sambil menggenggam tangan istrinya. Hal itu membuat Agatha sedikit merasakan perasaan tidak enak, karena memang biasanya kalau Andra sudah seperti ini pasti apa yang di sampaikan benar-benar serius.
"Berapa hari lagi kamu akan kembali ke Cairo ?"
"Seminggu lagi, ada apa? Bukankah kakak sudah menanyakan hal ini beberapa hari yang lalu?"
"Aku enggak mau buat kamu sedih, tapi memang hal ini harus aku sampaikan. Aku minta maaf Humairah, kembalinya kamu ke Cairo tidak bersama ku."
"Maksud kakak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku Memilih Mu
Hayran Kurgutakdir ku memilih mu Mengenal dan bertemu dengannya membuat ku merasakan ada yang yang berbeda dari kebanyangkan gadis yang aku lihat selama ini. Dia berbeda, meskipun terlalu muda untuk ku. Tapi entah kenapa setiap melihatnya, aku merasa hal yang b...