Cahaya matahari bersinar, pagi ini sesuai janjinya Andra kembali menjemput Agatha. Bahkan kini keduanya sudah berada di perjalanan menuju tempat adik-adik di Bogor. Tadi sebelum berangkat semua oleh-oleh yang Agatha beli, mereka masukan ke dalam satu kardus dan sudah tersusun rapih, begitu Andra datang barangnya langsung di masukan ke dalam bagasi mobil Andra.
"Adik-adik pasti senang liat kamu datang, mereka rindu sama kamu." Ujar Andra yang memecahkan keheningan.
"Aku juga sama rindunya sama mereka." Sahut Agatha sambil menoleh ke arah Andra.
"Tha, Apa sih alasan kamu waktu pergi? Apa karena aku?" Ujar Andra seketika membuat Agatha merasa pikirannya kembali pada dua tahun yang lalu.
"Kenapa ? kok diam? Karna ucapan Nina?" Lanjut Andra kali ini membuat Agatha menoleh ke arahnya tanpa berucap apapun.
"Aku udah tau semuanya alasan kamu pergi, sampai aku enggak habis pikir kenapa Nina sejahat itu sama kamu. Bahkan ucapannya mampu membuat kamu pergi ninggalin aku, adik-adik dan yang lainnya tanpa pamit."
"Bukan begitu kak, apa yang kak Nina katakan saat itu benar. Seharusnya aku tau diri, aku mengerti perasaannya karena kami sama-sama perempuan. Aku pun juga seharusnya bisa menjaga jarak dengan kakak saat itu. Ucapan kak Nina benar-benar buat aku sadar." Jawab Agatha sambil menatap lurus ke arah jalan.
"Tapi cara penyampainnya waktu itu salah, kamu terlalu baik, Tha. Bahkan Nina sendiri sudah mengakui kesalahannya."
"Sudah kak, itu semua sudah berlalu. Tidak usah di bahas lagi."
"Kamu terlalu baik, Tha. Disaat seseorang jahat sama kamu, kamu justru memaafkannya."
"Memaafkan lebih baik daripada harus mendendam kak, bukankah Allah itu maha pemaaf ? Jadi aku sebagai umatnya kenapa tidak bisa memaafkan? Lagian sudah lama jadi sudahlah kak, jangan dibahas lagi." Ujar Agatha membuat Andra hanya melempar senyuman.
Menempuh perjalanan kurang lebih setengah jam, keduanya kini tiba. Agatha tersenyum haru dengan keberadaannya yang masih di dalam mobil, ia benar-benar merindukan tempat yang saat ini ia kunjungi. Tempat yang baru beberapa bulan sudah membuatnya nyaman.
"Yuk turun !" Ajak Andra sambil membuka seatbeltnya.
Keduanya pun keluar dari mobil, angin semilir begitu terasa membuat khimar dan niqab yang Agatha pakai sedikit beterbangan. Agatha menatap kesekelilingnya, tak ada yang berubah dari dua tahun yang lalu.
Andra pun mulai melangkahkan kakinya begitu juga di ikuti dengan Agatha yang berjalan disampingnya.
"Bang Andraaa !!!" Teriak adik-adik yang menghampiri Andra dan langsung memeluk pinggang Andra.
Mereka belum menyadari kehadiran Agatha, karena tatapan mereka hanya terfokus pada Andra saja. Sudah dua kali pertemuan Andra izin tidak hadir bahkan baru sekarang ia hadir.
"Bang Andra kemana aja? Kok enggak datang mengajar?" Ujar Denis begitu polos.
"Jangan pergi yah bang, kita semua sudah kehilangan kak Agatha. Ibu guru yang paling baik dan sayang sama kita." Sahut Kelly gadis yang dulu kecil kini sudah tumbuh besar.
Agatha yang mendengar hal itu pun airmata seketika jatuh.
"Abang enggak akan pergi kok untuk sekarang, cuma kemarin abang sedang ada banyak kerjaan. Kalian semua kangen yah sama kak Agatha?" Ujar Andra pada adik-adik membuat mereka mengangguk bersamaan.
Airmata bertambah keluar dari tempatnya ketika mendengar semua yang dirasakan adik-adik, Agatha begitu beruntung karena memang mereka sangat menyayangi Agatha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku Memilih Mu
Fanfictiontakdir ku memilih mu Mengenal dan bertemu dengannya membuat ku merasakan ada yang yang berbeda dari kebanyangkan gadis yang aku lihat selama ini. Dia berbeda, meskipun terlalu muda untuk ku. Tapi entah kenapa setiap melihatnya, aku merasa hal yang b...