Empat 🍃

1K 146 7
                                    

Terkadang, orang yang kita inginkan adalah orang yang akan membuat kita banyak mengeluarkan air mata, dan orang yang kita benci adalah sumber kebahagiaan kita kelak.

------------------------------------------------
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Selagi napas masih berhembus, selagi kedua kaki masih bisa berjalan, dan selagi hati masih bisa merasakan, maka sebatas itulah ujian Tuhan menghampiri kita. Ini bukan permasalahan seberapa besar ujian Tuhan datang kepada kita, namun seberapa bisa kita kuat menjalani ujiannya. Karena Tuhan sudah menyiapkan yang terindah untuk kita. Begitulah prinsip hidup seorang Bae Joohyun. Ia percaya jika kebahagiaan Tuhan akan datang jika kita terus bersyukur.

"Kau bisa tinggal bersamaku jika kau mau."

Sontak Joohyun, Sehun, dan Seulgi menatap ke arah Chanyeol.

"Terimakasih, tapi maaf aku tidak bisa. Aku sudah sangat merepotkan." Tolaknya dengan halus.

"Lalu kau akan tinggal di mana? Ini Seoul. Kau pikir mudah mencari pekerjaan dengan latar belakangmu yang seperti itu? Aku hanya ingin membantumu saja."

"Chanyeol!"

Seulgi menyenggol sedikit siku Chanyeol. Menurutnya, yang Chanyeol katakan sangat berlebihan dan bisa saja Joohyun tersinggung dengan perkataannya.

"Nona Joohyun, aku orang kaya. Untuk pengobatan seperti itu uangku tak akan habis. Jadi kau tenang saja."

"Bukan seperti itu,"

"Lalu? Nona, jangan keras kepala. Begini, aku menolongmu karena penyakitmu masih stadium awal dan ada kemungkinan 70% untuk mu bisa lepas dari leukimia."

"Sepertinya apa yang dikatakan Chanyeol ada benarnya, Joohyun. Apa tak sebaiknya kau tinggal bersama Chanyeol? Aku berjanji aku dan Seulgi akan mengunjungi mu." Timpal Sehun.

;

Setelah melewati perdabatan yang panjang, akhirnya Joohyun mau menerima bantuan Chanyeol. Hari ini ia akan pindah di apartement Chanyeol.

Saat ini mereka tengah berada di dalam Mercedes Benz milik Chanyeol. Tak ada yang memulai percakapan. Mereka sibuk dalam pikiran masing masing. Diam diam, Joohyun memperhatikan wajah lelaki di sampingnya.

Cukup tampan. Pikirnya.

"Aku tau aku tampan, nona."

Joohyun tersentak. Ia sedikit canggung. Chanyeol hanya terkekeh melihat gadis di sampingnya.

"Besok kau sudah mulai pengobatan."

"Terimakasih, aku tidak tau harus bagaimana membalas kebaikan mu."

💫💫💫

Tak terasa setelah mereka sedikit berbincang, Joohyun dan Chanyeol sudah sampai di apartement nya. Joohyun mengemasi barang barang di kamar barunya.

Joohyun bersyukur masih ada orang lain yang membantunya. Bibirnya tertarik membentuk lengkungan senyuman khas gadis itu. Namun disela kebahagiaannya, terbersit sebuah kekhawatiran ketika hidup kembali di kota kelahirannya. Bagaimana jika Joohyun akan bertemu orangtua nya? Apakah selama ini mereka masih mengingatnya?

Lamunannya mengabur ketika Chanyeol memasuki kamar nya tanpa ia sadari. Chanyeol membawa sepiring makanan dan segelas minuman.

"Sedang apa? Ini makan dulu."

Chanyeol menyodorkan makanan dan minuman yang ia bawa tadi kepada Joohyun.

Miracle ; Chanrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang