Tiga 🍃

1K 151 7
                                    

Menjadi bahagia bukan menunggu takdir Tuhan menghampiri kita. Namun bagaimana cara kita menciptakan kebahagiaan dalam diri kita.

💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Seorang gadis tengah berjongkok dengan kedua tangannya yang ia gunakan untuk menanam sisa bibit bunga. Ia tak sadar jika ada gadis lain yang tengah berdiri di belakangnya dengan tampilannya yang bisa di katakan sedikit berkelas. Berbeda dengan Joohyun yang hanya mengenakan dress selutut dipadukan dengan motif bunga di bagian dada nya.

Joohyun menoleh kebelakang dan sedikit terkejut setelah mendapati gadis tadi berdiri di belakang nya.

"K-kau siapa??"

"Tenanglah, kau Bae Joohyun kan? Aku Kang Seulgi. Sebelumnya aku minta maaf karena masuk dengan lancang. Tadi sudah beberapa kali aku mencoba memanggilmu, tetapi sepertinya kau tidak dengar. Aku adik sepupu dari Sehun. Sehun yang menyuruhku menemani mu di sini."

Gadis bernama Seulgi itu menjelaskan maksudnya datang ke apartment Sehun. Sedangkan Joohyun hanya memasang wajah innocent nya. Sedikit rasa bersalah ketika ia sibuk menanam bunga sampai tidak mendengar suara ketokan pintu dari luar.

"Ah maafkan aku, seharusnya aku tidak ceroboh seperti ini. Tapi, mengapa Sehun menyuruh seseorang untuk menemani ku?"

"Kita bisa menjadi teman. Apa kau tidak ingin berteman dengan ku?"

"Bukan.. Bukan seperti itu. Kurasa Sehun terlalu berlebihan untuk orang asing seperti ku."

Joohyun tersenyum kikuk. Bingung bagaimana ia harus menyampaikan maksud hati nya.

"Sehun memang orang baik."

Seulgi terkekeh pelan.

💫💫💫

"Hallo, Sehun! Cepat pulang!"

"Hey, Seul. Aku masih di kantor. Memang nya ada apa?"

"Joohyun pingsan!"

"Aku segera pulang."

Pip

Seulgi tak henti henti nya mengucapkan sumpah serapahnya untuk Sehun. Sejak 2 jam yang lalu sejak ia menelpon Sehun, Sehun belum pulang juga.

Sore hari sejak kejadian Joohyun yang tiba tiba pingsan, Seulgi khawatir dengan keadaan Joohyun yang hingga saat ini belum sadarkan diri. Seulgi menggigit kuku jarinya untuk sedikit meredakan kegelisahannya.

Tiba tiba seorang lelaki datang dengan masih mengenakan pakaian kerjanya berjalan dengan sedikit tergopoh-gopoh.

"Sehun! Kenapa lama sekali?"

"Seoul macet parah, Seul. Apa yang terjadi dengan Joohyun?"

"Tadi setelah mandi tiba tiba ia pingsan dari kamar mandi, Sehun. Dan sempat mimisan juga."

Keduanya saling memandang. Sorot mata mereka menandakan jika mereka memang sangat khawatir dengan keadaan Joohyun. Tidak mereka pungkiri, Joohyun adalah sosok yang sangat ramah dengan semua orang. Kepribadiannya membuat setiap orang yang baru mengenalnya dengan cepat bisa menyimpulkan jika Joohyun adalah seorang yang ramah. Begitulah yang dirasakan Sehun dan Seulgi. Meskipun mereka baru mengenal Joohyun, namun mereka menyayangi Joohyun seperti seorang yang sudah lama mereka kenal.

"Sehun, Seulgi. Maaf sedikit terlambat."

Seorang lelaki dengan balutan jas putih khas seorang dokter dengan menenteng tas yang mereka yakini berisi beberapa alat kedokteran berjalan sambil merapikan jas nya menuju ke arah Sehun dan Seulgi.

Miracle ; Chanrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang