Enam belas 🍃

744 97 2
                                    

Warning! Typo(s)

-

Aku mencintaimu mencintaimu mencintaimu.
Aku tahu itu sebuah ikatan.
Dan Aku merindukanmu merindukanmu.
Kau adalah takdirku.
-bjh

Mengapa kau menatapku dengan mata sedih?
Jangan menangis.
Apa kau mengenalku dalam sekejap?
Mengapa kau datang padaku sekarang?
-pcy

🎶Soyou - I Miss You

-------------------------------------------------------
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

"Bukan aku, Yah. Mana mungkin aku meminum minuman seperti itu."

Tegas Eunji sekali lagi ketika ayahnya bertanya mengenai soju yang tadi sempat Joohyun bereskan. Keduanya duduk di sofa dan kedua orangtuanya yang juga duduk di depannya.

Nyonya Bae bangkit dadi duduknya dan beralih menuju kedua putrinya. Ia mendekatkan wajahnya di tubuh Joohyun, kemudian beralih ke Eunji. Matanya menyipit, bahkan kini tubuh Eunji sudah menegang.

"Kau tidak bisa berbohong, Eunji. Sekali lagi ibu bertanya, apa ini semua ulahmu?"

Eunji tak menjawab. Ia semakin menundukkan kepalanya yang membuat Nyonya Bae dan Tuan Bae semakin yakin jika ini perbuatan anak bungsunya.

"Berikan semua kartu kredit mu."

Rahang pria berumur hampir setengah abad itu pun mengeras. Seketika itu pula Eunji mengangkat wajahnya dan menggeleng dengam cepat. Bagaimana hidupnya tanpa kartu kredit yang diberikan orang tuanya?

"Tidak, Yah. Ku mohon, aku tak akan mengulangi kesalahan ku lagi."

"Cepat berikan atau ayah mencabut semua fasilitas mu Jung Eunji!"

Eunji tidak punya pilihan lain, ia segera memberikan beberapa kartu kredit nya kepada ayahnya.

"Kartu ini ayah simpan untuk satu bulan kedepan."

Setelah berbicara panjang lebar dengan berbagai nasihat untuk kedua putrinya, Tuan Bae dan Nyonya Bae beranjak ke kamar mereka. Kini hanya menyisakan Joohyun dan Eunji. Keduanya masih saling diam.

"Tenanglah, jika ada apa apa kau bisa meminta bantuanku, masih ada sedikit uang di card ku." Joohyun meyakinkan.

Seketika itu juga, tatapan tajam Eunji mengarah ke Joohyun. Eunji meminta bantuan kepada Joohyun? Mungkin saja kalau ego gadis itu bisa turun.

"Kau bilang apa? Meminta bantuanmu? Aku lebih baik kelaparan daripada meminta bantuan mu, benar benar memuakkan!"

💫💫💫

Hari ini Joohyun akan melakukan kemoterapi untuk pertama kalinya. Sesuai yang sudah di jadwalkan oleh Chanyeol, lima belas menit lagi proses kemo akan dimulai. Sempat tadi ia melihat wajah Joohyun sebelum memasuki ruangan untuk kemoterapi. Wajah yang selalu ia rindukan setiap malam. Ia sangat berharap setelah ini Joohyun bisa lepas dari leukimia yang dideritanya.

Semua keluarga sudah berada di ruang tunggu. Ayah dan ibu Joohyun, Eunji, dan kedua orang tua Chanyeol.

Eunji tak ingin menginjakkan kaki nya di rumah sakit ini untuk melihat kondisi Joohyun jika tidak ada kedua orang tua nya. Peduli apa Eunji? Bahkan seharusnya Joohyun tidak perlu pengobatan seperti ini. Karena yang Eunji inginkan hanyalah kematian Joohyun.

Ia merasa jika kedatangan Joohyun amat sangat mengusik hidupnya. Semua yang ia punya seperti dirampas oleh Joohyun. Sebab, pada dasarnya ketika Eunji mulai diasuh di tengah tengah keluarga Bae, dirinya sangat dimanja.

Miracle ; Chanrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang