Delapan belas 🍃

820 90 6
                                    

Warn Typo(s)

---

Bagaimana saya
Lewat malam tanpamu?
Jika saya harus hidup tanpamu
Kehidupan seperti apa jadinya?
-bjh

Aku membutuhkanmu di pelukanku, butuh kau pegang
Kamu dunia, hatiku, jiwaku
Jika kau pergi
Kau akan menghapus segala sesuatu yang baik dalam hidupku
-pcy

🎶- How Do I Live ; LeAnn Rimes

------------------------------------------------------
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Sudah satu jam sejak kepergian Sehun dari taman, Eunji masih enggan juga untuk pulang. Bukan lagi tentang kisah cinta antara Chanyeol dan kakak perempuan nya, Joohyun. Melainkan ucapan Sehun yang terasa menusuk di hatinya.

Ia berpikir jika apa yang dikatakan Sehun adalah cara halus yang menyuruh nya untuk melepaskan Chanyeol.

Melepaskan Chanyeol untuk Joohyun?

;

Sementara itu, setelah kemoterapi Joohyun berjalan dengan lancar, kini Joohyun sudah diperbolehkan untuk pulang. Kondisi Joohyun sudah lebih sekarang. Namun, saat kepulangannya ke rumah, ia sama sekali tidak melihat adik perempuan nya itu. Ini sudah hampir pukul 10 malam.

"Sayang? Kau belum tidur?" ujar Nyonya Bae yang melihat Joohyun keluar kamar dengan wajah cemas nya.

"Eunji, Bu. Sekarang dia di mana? Mengapa belum pulang?"

"Adikmu sedang menenangkan dirinya, ibu yakin ia akan segera kembali. Tidurlah, ini sudah malam."

Nyonya Bae mengelus rambut Joohyun sembari tersenyum tulus untuk putri nya.

💫💫💫

Joohyun membuka matanya ketika mendengar keributan di luar. Ia segera menyibakkan selimut dan berjalan cepat menuju sumber suara. Joohyun menyipitkan matanya melihat kedua orang tua nya yang memarahi Eunji.

Ia baru ingat kalau kemarin Eunji belum pulang.

"Apa aku pernah mengajarimu hal seperti ini hah? Sadarkah jika kau melakukan kesalahan? Jawab Jung Eunji! Jangan hanya diam!" sarkas Tuan Bae kepada putri bungsu nya.

Joohyun pov

Dapat kurasakan suasana mencekam di rumah kami. Ayah dan Ibu marah, yang ku tangkap dari pembicaraan Ayah, Ibu, dan Eunji karena semalam Eunji tidak pulang dan entah kemana pergi nya hingga baru pulang pagi seperti ini.

Eunji hanya diam setelah Ayah membentak nya. Mata nya terpejam dan air mata terus saja keluar dari sudut matanya. Sungguh, aku tidak tega terlepas dari semua hal buruk yang ia lakukan untuk ku.

Tanpa pikir panjang lagi, aku segera menghampiri dan memeluknya. Mengusap pelan punggung nya. Kemudian mata nya terbuka dan menatapku dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Yah, Bu, aku ingin berbicara dengan Eunji sebentar."

Ayah mengangguk. Aku membawa Eunji menuju taman di belakang rumah kami. Ia tidak menolak seperti sebelum nya. Sesampainya di sana, kami duduk di salah satu kursi yang berada di dekat kolam renang. Untuk beberapa saat suasana menjadi hening. Tak ada yang memulai percakapan di antara kami.

"Kau ingin menyalahkan ku juga?"

"Jadi kau merasa bersalah sekarang?"

"Cepat katakan apa yang kau inginkan."

Miracle ; Chanrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang