Dua belas 🍃

901 125 2
                                    

Aku tidak bisa mengatakan sebuah lelucon
Aku terpesona melihat langit yang berbeda
Mencoba melupakan bahwa aku sekarang sendiri
Biarkan aku berhenti dan mengucapkan kata-kata ini
-pcy

Hancur, semua nya kini telah hancur
Aku tidak akan peduli tentang diri mu, dapatkah kau katakan
Bahkan jika kau berhenti, lupakan janji untuk melupakanku
Dalam hati ku, kau lebih baik melihat ku
-bjh

🎶- Seo Young Eun ; Can't Let You Go

----------------------------------------------------
💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫💫

Keheningan menyelimuti Joohyun dengan ibu kandung nya yang sekarang berdiri di samping nya. Sejak tadi Joohyun hanya diam melihat ke arah jendela tanpa melihat ibu nya. Bukan karena Joohyun enggan berbicara dengan ibu nya, melainkan ia sangat canggung dengan ibu nya setelah hampir belasan tahun tidak bertemu.

"Aku tak tahu jika kondisimu seperti ini," Sang ibu memulai percakapan. Namun Joohyun masih setia dengan keheningan nya.

Perlahan, Min Ah mulai mendekati ranjang putri nya. Tangannya menggenggam tangan Joohyun yang bebas dari selang infus.

"Aku bukan seorang ibu yang baik untuk mu, nak. Bodohnya ibu mu ini membiarkan mu melawan penyakit mu sendiri."

Air matanya menetes tanpa bisa ia bendung. Joohyun melihat sekilas pemandangan yang membuat hati nya sedikit bergetar. Seorang wanita yang sangat ia rindukan belasan tahun ini, ternyata sekarang tengah berada di hadapannya. Jika diperbolehkan, ia ingin sekali memeluk ibunya.

"Ini bukan salah mu, bu. Jika aku boleh jujur, aku bahkan tak mengharap pertemuan kita saat ini. Aku terlalu takut, takut jika ibu belum memaafkan ku."

Tanpa menatap sang ibu sedikit pun, pupil mata gadis itu lebih memilih melihat ke arah lain. Sekuat tenaga ia menahan sesak dan air mata yang sudah mengumpul di pelupuk mata nya.

"Kau tak pernah salah, nak. Jika ada yang disalahkan, aku lah yang salah sendiri. Aku menghukummu dengan kesalahan yang tidak kau perbuat. Aku kehilangan kedua putri ku. Aku bersalah, Joohyun."

Tangis Min Ah semakin pecah. Tentu saja karena putri kandung yang pernah ia sia sia kan.

Bagaimanapun masalahnya, seorang ibu tak akan tega membiarkan buah hati nya tumbuh tanpa kasih sayang nya. Tetapi bukan untuk Min Ah, ia bahkan tega membiarkan putri nya hidup tanpa kasih sayang layaknya seorang anak dengan orang tua nya.

Sementara itu di lain tempat, Chanyeol memaksa ibu nya untuk bercerita tentang hubungan Joohyun dengan ibu Eunji. Setahu nya, Eunji hanya anak tunggal. Namun, apa tadi yang Chanyeol lihat? Joohyun memanggil Min Ah dengan sebutan 'ibu'.

"Bu, Sebenarnya ada apa? Sungguh aku tidak mengerti."

"Sudahlah, bila waktu nya kau akan tau sendiri."

Chanyeol mengusap rambut nya dengan kasar. Ia semakin bingung mendengar jawaban ibunya.

💫💫💫

Chanyeol's pov

"Hallo?"

"Bagaimana keadaan Joohyun?"

"Sudah cukup membaik, Hun."

"Besok aku akan kesana."

"Tak perlu, beberapa hari lagi dia akan pulang."

Pip-

Aku membanting ponsel ku di atas sofa ruangan ku dan kemudian menyenderkan punggung ku di kursi kebesaran ku. Ku pijit pelan pelipis ku untuk mengusir penat. Kilasan demi kilasan adegan dua orang perempuan tadi siang masih melekat di benak ku.

Miracle ; Chanrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang