"Wake up, dear", bisik Kim di telinga Aldwin. Ah, Kim memang semakin berani. Entah berapa kali Aldwin menegurnya karena memasuki kamar yang menurut pria itu adalah privasi pribadinya, namun Kim seolah tuli. Kim keluar masuk kamar tersebut seenaknya tanpa mengetuk terlebih dahulu.
Kim mengamati Aldwin yang sedang tertidur dengan nyenyak. Jari mungilnya bergerak untuk merapikan rambut-rambut Aldwin yang jatuh menutupi sebagian wajahnya karena posisi tidurnya yang miring. Kemarin, setelah mengetahui fakta mengejutkan dari Aldwin, mereka tidak banyak berkomunikasi. Perjalanan pulang diisi rasa canggung. Kim terlalu sibuk dengan pikirannya, dan Aldwin sama sekali tidak berniat mengganggu. Memikirkan usaha-usaha mendapatkan hati Aldwin saja sudah cukup menguras otak Kim, dan sekarang otak Kim harus bekerja lebih keras. Kim tentu bukan hanya harus mendapatkan hati Aldwin, melainkan merebutnya dari istri yang dibunuhnya. Meski pria itu tidak cerita dan Kim tidak bertanya, Kim tau Aldwin tidak akan membunuh istrinya tanpa alasan kuat. Itu keyakinan Kim. Aldwin punya hati, Kim tau itu. Aldwin hanya berusaha mematikannya dan sengaja berpura-pura tidak memiliki hati.
"Win, wake up. Kita gym dulu yuk," bisik Kim lagi. Aldwin mengernyitkan dahinya pertanda merasa terganggu, namun matanya masih menutup. Kim berjanji harus berhasil membawa Aldwin ke gym pagi ini. Lagipula, Jay memberitahu urusan Aldwin hari ini adalah menemui papanya dan tentu bisa disesuaikan dengan jadwal Aldwin. Jadwal Aldwin pagi ini, harus pergi dengan Kim ke gym. Sebut Kim pemaksa, namun jika tidak dengan cara ini, hubungannya dengan Aldwin tidak akan pernah maju.
"Winnnnn," kali ini Kim tidak lagi berisik, melainkan mulai berteriak. Gemas melihat Aldwin yang tidak juga merespon, Kim akhirnya mendekatkan bibirnya pada bibir Aldiwn, menempelkan bibirnya diatas pria itu. Kim memekik ketika pinggangnya dililit sesuatu yang Kim yakini tangan Aldwin. Bibir Kim yang masih menempel pada bibir Aldwin pun melengkung ke atas membentuk sebuah senyuman. Kedua tangan kekar Aldwin membawa Kim untuk berbaring diatas tubuh Aldwin yang sudah telentang. Aldwin pun mulai melumat bibir Kim pelan. Kim berjengit merasakan sesuatu yang keras menyentuh kedua pahanya.
Merasa hal ini akan berlanjut ke hal lain, Kim memutuskan untuk melepaskan diri dari lumatan pria itu. Sungguh, Kim menyukainya. Namun Kim tidak ingin rencananya ke gym hari ini gagal karena hal lain tersebut.
"Let's go to gym," kata Kim. Aldwin memandang Kim singkat sebelum memejamkan matanya lagi, namun kedua tangannya masih melingkar erat di pinggang Kim.
"Rasanya aku sudah bilang, aku ada urusan."
"Yes, with your dad. And I'm sure he doesn't mind if you reschedule it," kata Kim dengan senyum puas. Aldwin pun membuka kembali matanya dan mengecup bibir Kim singkat. Kim pun menggeliat dan perlahan menjauhi tubuh Aldwin, membuat Aldwin menggeram singkat.
"Ayo, kita sudah telat satu jam dari rencana awalku," kata Kim.
Aldwin pun akhirnya bangkit berdiri dan segera memasuki kamar mandi. Memastikan Aldwin sudah benar-benar di dalam kamar mandi, Kim keluar dari kamar Aldwin dan kembali ke kamarnya. Kim memilah baju-baju olahraganya yang sudah ketinggalan jaman dan mengeluh pelan. Tampaknya ia perlu membeli baju olahraga baru.
Pilihannya akhirnya jatuh pada sport bra berwarna hitam bermerk Adidas yang dipadukan dengan sport legging ketat bermerk sama yang membungkus kaki mungilnya dengan sangat pas. Kim mengoleskan sunscreen pada wajahnya dan pelembab, disertai lipbalm agar bibirnya tidak terlihat begitu pucat. Rambutnya yang berantakan karena belum di sisir dari bangun tadi hanya dicepol asal ke atas, menyebabkan banyak anak-anak rambut yang mencuat dan beberapa helai rambut yang tidak terikat. Sebuah jaket yang sudah Kim siapkan membungkus tubuh mungil Kim, dan Kim memandang puas pantulan dirinya di kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone Baby, Gone (completed)
Romance21+ Kimberly Isabel bertemu kembali dengan cinta pertamanya setelah terpisah 13 tahun lamanya. Ternyata, 13 tahun tidak cukup untuk melupakan pria itu, seorang pembunuh bayaran yang membunuh kedua orangtuanya. Pria itu masih sama di mata Kim. Dingin...