Prolog

168K 4.6K 36
                                    

Pria bermata elang itu masuk dengan perlahan ke dalam sebuah rumah mewah. Langkahnya begitu ringan, tidak menimbulkan suara apapun. Senyum sinisnya tersungging begitu melihat sepinya rumah besar itu.

Tugas kali ini sangat mudah, pikirnya. Hanya membunuh seorang pengusaha licik yang bodoh beserta seluruh keluarganya. Bagaimana tidak? Rumah sebesar ini tidak dilengkapi CCTV maupun keamanan. Pengusaha itu pastilah sangat pelit dan bodoh.

Sesuai dengan informasi yang dia dapat, dia segera menaiki tangga dan menuju kamar targetnya. Dia menyiapkan pistolnya dan membuka pintu. Begitu pintu terbuka, tanpa basa basi dia menembak pengusaha itu beserta istrinya. Dalam sesaat, sepasang suami istri itu mati. Darah dimana-mana, aroma amisnya pun menguar. Dia tersenyum sinis dan menyimpan pistolnya.

Begitu sebuah langkah terdengar, dia kembali bersikap siaga dan mengambil pistolnya. Suara tersebut datang dari luar kamar, dia pun membalikkan badannya. Mata elangnya terkejut sesaat saat melihat seorang anak kecil yang menatapnya dengan tatapan kagum.

"Paman sangat tampan," katanya kagum. Kekaguman gadis itu mengusik sang pembunuh.

"Little girl, kau tau kan apa yang aku pegang?"

Dengan mata besar polosnya dia mengangguk.

"Pistol, paman."

"Kamu tau apa yang sudah aku lakukan pada kedua orangtuamu?"

Gadis kecil itu sedikit berjinjit dan menengok ke arah kamarnya. Mulutnya sedikit terbuka dan menatap pria di hadapannya kembali.

"Tau. Paman membunuh kedua orangtuaku."

"Kamu tidak takut aku membunuhmu?"

"Tidak. Jika paman mau membunuhku paman akan melakukannya sedari tadi," katanya dengan senyum polos yang membuat hati pembunuh itu tercubit.

"Pergi sejauh mungkin, little girl. Sekali aku menemukanmu, kau tidak akan kulepaskan. Ke ujung dunia sekalipun."

Gone Baby, Gone (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang