You've got my heart, but I can't let you keep it babe, cause I won't be sure that I can stay
Don't waste your time trying to pull me in, cause I'm just a mess you don't wanna fix
Just promise me one thing that you won't forget
But now kiss me softly before I say
Don't be a fool, and wait on me darling. I know that you don't want to hear this but I'm always on the move.
Don't be a fool, and say that you love me. You'll find a man who'll stand by your side and will be there for you.
Just know that I do, I really like babe. And I wanna be there for you for the rest of your days.
But I know that you're hurt if we keep on doing this.
So I'm sorry to end this now but I know that it's for the best.
- Don't Be a Fool by Shawn Mendes
Kilasan Masa Lalu
Aldwin menyeringai puas menatap kedua mayat berlinang darah di hadapannya. Disimpannya kembali pistol yang baru saja digunakannya untuk menghabisi nyawa keduanya. Saat Aldwin hendak pergi, telinga Aldwin yang peka mendengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya. Dia mengambil kembali pistolnya, berbalik, dan terkejut saat menemukan seorang gadis kecil dengan mata besarnya menatapnya kagum.
Aldwin memaki dalam hati atas kekurangan informasi yang diberikan anak buahnya. Anak buahnya tidak mengatakan bahwa pasangan suami istri tersebut memiliki anak. Aldwin menimbang-nimbang, akankah anak ini menjadi masalah baginya? Perlukah ia menghabisi anak ini juga? Aldwin terkenal tidak pernah gagal dalam misinya, jika ia tidak membunuh anak ini, dapatkah dikatakan ia gagal? Karena jelas perintah dari klien adalah "Bunuhlah keluarga Bastian yang telah membuatku bangkrut!"
Jelas kliennya juga tidak tau keluarga Bastian memiliki seorang anak gadis.
"Paman sangat tampan," katanya kagum. Aldwin terusik dengan kekaguman yang ditunjukkan si gadis kecil. Gadis kecil itu sangat manis, tidak ada keraguan dalam diri Aldwin saat memikirkan gadis itu akan menjadi wanita yang sangat cantik saat besar nanti.
"Little girl, kau tau kan apa yang aku pegang?"
Aldwin memaki saat gadis itu mengangguk dengan ekspresi polos. Sesuatu dalam hatinya berdebar, entah karena apa.
"Pistol, paman."
Aldwin kemudian merasakan perasaan bersalah karena harus membuat gadis itu menjadi yatim piatu.
"Kamu tau apa yang sudah aku lakukan pada kedua orangtuamu?"
Gadis itu akhirnya sedikit berjinjit karena penglihatannya terhalang tubuh tinggi Aldwin. Begitu berhasil menengok ke dalam kamar, bibir gadis kecil itu terbuka dan gadis itu mengangguk lagi.
"Tau. Paman membunuh kedua orangtuaku."
Aldwin kagum dengan ketenangan gadis itu. Apa gadis ini seorang psikopat? Dia tidak menangis, berteriak, lari, atau respon apapun yang bisa Aldwin pikirkan.
"Kamu tidak takut aku membunuhmu?" tanya Aldwin penasaran. Gadis kecil itu menggeleng.
"Tidak. Jika paman mau membunuhku paman akan melakukannya sedari tadi."
Hati Aldwin merasa tercubit. Entah, dia merasa perasaan kuat untuk memiliki gadis kecil ini untuk dirinya sendiri. Aldwin memaki dalam hati, mempertanyakan apakah ia seorang pedofil karena merasakan perasaan tidak senonoh untuk seorang gadis kecil. Demi Tuhan, Aldwin memiliki kekasih! Namun gadis ini membuat Aldwin merasakan perasaan aneh. Bahkan dengan bodohnya sesuatu di bawah sana mulai terbangun. Rasanya Aldwin ingin menembak kepalanya saja karena pikiran kotornya. Dia berusaha menghilangkan imajinasi tidak senonohnya pada gadis kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone Baby, Gone (completed)
Romance21+ Kimberly Isabel bertemu kembali dengan cinta pertamanya setelah terpisah 13 tahun lamanya. Ternyata, 13 tahun tidak cukup untuk melupakan pria itu, seorang pembunuh bayaran yang membunuh kedua orangtuanya. Pria itu masih sama di mata Kim. Dingin...