Part 6

13 6 0
                                    

   "Will??" Panggil Tommy pada william.

"Woiii, William Jonathan ??" Panggil Tommy sambil membuka earphone ditelinga Willy yang sedari tadi sibuk dengan gadgetnya.

"Apa ??" Tanya Willy sambil mengangkat alis sebelahnya.

"Lo gimana sih, gue panggil dari tadi nggak dengar malah ngencengin musik lagi" Ucap Tommy agak kesal.

"Ngapain sih lo gangguin si Willy, udah tau dia lagi kayak gitu nggak bisa digangguin juga" ucap Ivan .

"Nggak, gue mau ngajak ke kantin. Lapar nih" ucap Tommy

"Yaudah yuk " ucap Ivan

Willy yang sedari tadi mendengar pembicaraan mereka berdua kemudian berjalan dan kembali memasang earphone .

Willam Jonathan,seorang yang sangat cuek. Dan tidak mau peduli dengan urusan orang lain yang nggak penting apalagi soal percintaan, walaupun dia tampangya cool dan ganteng dan disukai banyak wanita .

Menurutnya yang penting itu keluarga dan sahabatnya saat ini yaitu Tommy, Justin dan Ivan.

"Pesan makanan biasa yahh" ucap Tommy pada Ivan yang ingin memesan makanan.

"Okkd" ucap Ivan

"Eh, liatin tu cewek cakep-cakep bro, gila" ucap Justin melihat cewek yang lalu lalang dihadapan mereka.

"Hahaha, mata lu tu kalo liat yang gitu aja cepat" tawa Tommy dan Willy.

"Gpp bro, tu kayaknya dia belum punya pacar, gue deketin ah,, cocok nggak ama gue " ucap Justin

"Hhahaha, dari lo aja bro. Gue udah punya Heni . Jadi sorry aja yah" ucap Tommy.

"Sombong lo, baru dekat aja udah gitu" ucap Justin.

"Ehh, apaan tuh Jus, siapa yang sombong ??" Tanya Ivan yang baru habis memesan makanan.

"Nggak kok, ini Justin lagi mau dekatib cewek itu " ucap Tommy.

"Tommy, lo udah jadian sama Heni??" Tanya Willy tapi matanya masih sibuk ke layar handphone untuk bermain game.

"Hehehe, belum sih Will, Rencanya baru mau nembak gitu deh" ucap Tommy tertawa kecil.

"Yeeee, gitu aja . Gue pikir udah jadian mas, taunya masih pdkt toh " ucap Justin di sambut ketawa ketiganya.

"Biarin, yang penting usaha coy. Daripada lo mana ?? " ucap Tommy agak nyindir.

"Nyindir lo ?? Gue mah gampang buat cari pacar, tapi ini ni pangeran coldnya kita " Ucap Justin melihat ke arah Willy.

"Hmm???" Tanya Willy yang dari tadi sibuk main gadgetnya.

"Yaampunn,ngomongnya depan mata juga nggak peka, apalagi pake kode-kodean . Mungkin sampe Kiamat kali pekanya." Ucap Ivan.

"Makanya Will, cari pacar gihh, jangan pacaran ama game aja, Gimana lu bisa tau kalau ada yang suka ama lo kalo lo aja ngak peka bahkan gak peduli sama orang lain " ucap Tommy .

"Udah habis ceramahnya, makan yukk. Udah lapar " ucap Willy menyimpan gadgetnya dan memakan makanan yang dipesan .

"Tuh, gitu kan Will. Lo ma gitu" ucap Justin.

" Udah makan yukk, gue laper banget" ucap Ivan.

Selesai makan mereka kembali ke kelas.

"Ehh, Will temenin gue entar yah, habis pulang sekolah soalnya gue udah nyiapin buat nembak si Heni" ajak Tommy.

"Oke, tapi Ivan ama Justin , nggak di ajak ??" Tanya Willy datar.

"Ajak sih, tapi katanya mereka nggak bisa gitu " ucap Tommy.

"Oiya" ucap Willy singkat.

Willy memang sangat dingin dan cuek, tapi tidak dengan sahabat dan keluarganya ,baginya mereka adalah segalanya.

"Will, lo itu kenapa sih belum punya pacar, padahalkan ganteng iya, putih iya, badan ok-lagi " tanya Tommy sambil menggerakan tangannya membentuk postur tubuh seorang William.

"Gue kan sayang ama lo, jadi gue nggak bisa punya pacar . Lo aja udah cukup " Ucap Willy menahan tawa.

"Maksud lo ?? Idiiihh, najis deh Will. Kelihatan diluarnya aja dingin padahal sama sahabat kaya pacar" ucap Tommy geli.

"Hahaha, makanya jangan nanya gitu dong, mau gue tembak ya?? Gue kan tipikal lo banget " ucap Willy tertawa terbahak-bahak.

"Idiiiiih, sorry aja Will gue udah punya Heni, pacaran ama game aja tuh " ucap Tommy, mengingat Willy itu anak Gamers.









Hello, maaf yah kalo banyak yg keluar, binggung mau nulis apa soalnya hehehe(kok malah curhat sih). Btw, jangan lupa votte and comment ya guyss. Thank youuu.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang