Part 17

11 3 0
                                    

Handphone Karin berdering

"Hallo, Karin ?"

"Iya, kenapa Hen ??" Tanya Karin

"Gue duluan yah, gue pulangnya ama Tommy." Ucap Heni dari seberang telepon

"Iya, gpp kok. Selamat yah, yang udah jadian ,ciee." Ucap Karin.

"Makasih ya kar , eh Tommy mau ngomong nih." Ucap Heni

"Karin ?? Lo lagi ama Willy kan ?? Lo suruh Willy lo antarin lo pulang yah??" Ucap Tommy.

"Tapi Tom, gpp gue pulang aja sendiri. Gpp kok" ucap Karin.

"Please Kar. gue nggak mau diomelin tanta Lia, kalo ada apa-apa ama lo"

Willy yang mendengar ucapannya lantas berbicara

"Udah,gue anterin " ucap Willy.

"Kar, lo masih disana kan ??" Tanya Tommy.

"Iya tom , nanti gue pulang ama Willy kok " ucapnya lagi.

Sambungan telepon pun terputus,Karin terdiam melihat kearah Willy yang sibuk dengan handphonenya.

Willy yang merasa ditatap pun mengalihkan pandangan kearah Karin menaikan sebelah alisnya.

"Udah mau pulang ?" Tanya Willy

Karin hanya menganggukan kepala dan tertunduk.

"Kalau ngomong ama orang tuh tatap matanya jangan tunduk kaya gitu " ucap Willy.

Karin pun mengankat kepalanya

"Will, gue minta maaf yah. Tadi gue nggak bermaksud nyuruh lo anterin gue. Gue cuma nggak mau Heni kepikiran aja ama gue " ucap Karin.

"Lo mau jagain nih caffe ?" Ucap Willy dengan nada datarnya.

Senyum pun melintas di bibir Karin.

"Nih " ucap Willy menyodorkan jaket navynya ke Karin.

"Buat apaan ? " tanya Karin

"Pakai aja" ucap Willy datar.

"Rumah lo dimana ??" Tanya Willy.

"Perumahan Flamboyan no. 06 "  jawab Karin.

Motor Willy berhenti di sebuah pagar rumah bercat putih .

"Makasih ya, Will " ucap Karin

"Gue balik ya " ucap Willy melajukan motornya .

Ini adalah kali pertama Willy mengantarkan cewek selain mamanya.

"Malam ma."  Ucap Willy

"Iya, dari mana kok senyum gitu ??" Ucap Mamanya yang melihat Willy tersenyum.

"Nggak ko Ma, cuma ngumpul aja ama teman makanya senang " Ucap Willy.

"Oh, yaudah sana Mandi terus makan yah " ucap mamanya.

"Iya ma" ucap Willy berjalan kekamarnya.

Willy membaringkan diri sejenak ke kasurnya, lalu teringat akan wajah Karin. Ia mengingat cerita Tommy beberapa waktu lalu yang mengatakan Karin cukup dewasa, tapi belum pernah pacaran.

"Aah, ngapain aku mikirin dia ?" Batin Willy.

Willy kemudian bergegas ke arah kamar mandi untuk mandi.

"Baru pulang Kar ??" Tanya Mama Karin

"Iya ma, baru habis ngerjain tugas" ucap Karin berbohong, karen tidak mungkin ia memberitahukan kejadian yang sebenarnya.

"Oh" ucap mamanya singkat.

Karin membuang badannya yang lelah ke kasur empuknya. (Bukan dibuang yah badannya 😁😁tapi maksudnya membaringkan tubuhnya).

Karin menatap dinding kamarnya, entah kenapa ia teringat akan seorang William.

"Dia nggak terlalu dingin kok, mungkin dia mals bicara aja ama orang yang belum dikenal makanya kelihatan gitu " batin Karin

Karin tersenyum mengingat wajah Willy tadi saat tersenyum, ya ia seperti dihipnotis oleh seorang william .

Siapa yang akan tahan jika melihat senyumnya, ditambah gigi taringnya menambah kegantengan pria tersebut.

"Pantesan aja , banyak yang mau ama dia . Senyumnya manis banget" batin Karin.

Memang tak banyak orang yang tau senyuman manisnya itu, karena senyuman pria itu hanya terukir ketika berada didekat sahabat atau beberapa orang yang jumlahnya bisa dihitung pakai jari.

Karin tersadar dari lamunan ketika bunyi telepon di handphonenya berdering.
Segera ia melihat handphonenya dan terdapat panggilan dari Heni.

"Hallo Hen ??" Ucap Karin

"Kar, lo dimana ?? Lo ngak apa-apa kan ? Willy ngantarin lo pulang nggak?" Tanya Heni kedengaran panik.

"Iya, gue dirumah. Santai aja " ucap karin.

"Ohh syukurlah, tapi lo diantar willy kan ??" Tanya Heni.

"Iya " jawab Karin singkat.

"Bagus deh," ucap Heni.

"Yaudah gue matiin ya teleponnya " ucap Karin

"Iya, bye " ucap Heni.

Karin lalu mematikan teleponnya dan kembali tertidur, karena sangat lelah.



Hello readers 😃, cuma ngingatin jangan lupa vote yahh 😃😃. Thnkyou

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang