Part 22

13 1 0
                                    

Apakah aku harus mengikuti les tambahan tentang cinta? Agar aku tahu memeperlakukan wanita.


"Wil??" Panggil seseorang dibelakangnya.

"Hmm. Apaan ?" Tanya Willy

"Tadi lo kan sebus ama Karin, gimana tuh ?? Sukses pdktnya ??" Tanya Ivan.

"Nggak, biasa aja" ucap Willy datar sambil terus menatap kedepan.

"Kok biasa aja, lo nih gimana sih lo itu suka ama Karin apa nggak sih?" Tanya Ivan.

"Nggak tahu" jawab Willy singkat.

"Kok gitu sih, oke gue anggap karena jawaban lo nggak tahu berarti lo belum buka hati lo buat dia kan ??" Tanya Ivan.

"Apa sih? So tau" ucap Willy berlalu.

"Ok, jangan cuek aja bro, gue takut lo beneran jatuh cinta " teriak Ivan.

Willy tampak tidak pusing, dan berjalan menuju tenda panitia.

"Apa gue salah bersikap kayak tadi ke mereka.??" Batin Willy. (Yaelah Will, lo itu hatinya batu yah, kok gak peka sih, heheh).

Willy langgsung duduk di kursi, dan beristirahat sejenak.

"Emm, Ka.. ka.. maaf tapi Tommynya dimana yah ??" Tanya seseorang.

"Eeh, loh sejak kapan lo disini ?? Tommy gak ada" ucap Willy datar.

"Ooiya, gue udah nunggu dari tadi tapi nggak ada" ucap Karin.

"Yaudah, sana balik ke tenda nanti gue bawain handphonenya Heni, gue cari Tommy dulu" ucap Willy berlalu berjalan mendahului Karin.

"Mm maaf ngerepotin" ucap Karin melihat punggung Willy yang terus menjauh.

"Gpp" ucap Willy sambil terus berjalan membelakangi Karin.

"Karin , soal tadi gue minta maaf " ucap Willy menghentikan langkahnya tetapi tetap membelakangi Karin.

Deeeggg

"Ii iiya gak gak apa-apa kok" ucap Karin terbata-bata.

"Yaudah " ucap Willy melanjutkan langkahnya.

Karin seketika diam mematung ditempat karena tingkah Willy barusan.

"Aneh banget tuh orang tadinya aja cuek, sekarang malah minta maaf. Aah, apalah ? Intinya kan dia udah minta maaf" batin Karin.

Karin kembali ke tenda dengan raut wajah senang sekaligus kesal.

"Eh Kar gimana ?? Handphone gue udah lo ambil ?" Tanya Heni.

"Belum sih, gue tadi ke tenda kata Willy Tommynya nggak ada jadi yah gue balik . Oiya, nanti Willy antarin handphone lo" ucap Karin.

"Ko gitu ? Willy itu gimana sih tadi nggak mau bantuin, sekarang mau. Aneh tu cowok" ucap Lani.

"Udah, intinya kan dia mau bantuin. Kenapa lo yg marah ?" Tanya Shena tertawa kecil.

"Yaudah. Kok malah ribut sih, cepetan siapin makan malam pasti dikit lagi dipanggil ama pak Fahri " ucap Heni.

***

"Wil ? Lo mau kemana ?" Tanya Justin.

"Eh, lo liat Tommy ngga ?" Tanya Willy.

"Yey, belum dijawab malah ditanya" ucap Justin.

"Gue lagi nyari Tommy nih. Lo tau dia dimana ?" ucap Willy.

"Tommy tadi lagi sama pak fahri di tenda anak-anak. Tuh" ucap Justin sambil menunjuk arah dimana Tommy berada.

"Ok. Thanks bro " ucap Willy berlalu.

"Eh Tom, hpnya Heni mana ? Dia nyuruh gue buat ngambil katanya di lo " ucap Willy.

"Oh, ini gue mau anterin. Btw, kok tumben lu mau aja disuruh sih ? Tumben" ucap Tommy penasaran.

"Udah ah, banyak bacot. Sini gue anterin, lo urus anak- anak aja dulu " ucap Willy agak sebal.

Willy yang menerima handphone Heni pun berjalan menujpu tenda Heni untuk mengembalikan handponenya.

"Misi, Hen ini handphone lo" ucap Willy datar saat mengembalikan handpone Heni.

"Makasih ya Wil" ucap Heni.

"Iya. Oiya soal yg tadi gue minta maaf ya. Tolong kasih tau Karin ya gue minta maaf " ucap Willy.

"Gpp kok Wil, Karin anaknya baik gak bakal di simpan dihati mah tuh orang" ucap Heni.

"Oiya. Gue balik dulu ya" pamit Wiily.

"Iya Will" jawab Heni.

"Eh, si Willy ngapain ?? Mau ribut lagi yah ? " tanya Lani yang baru muncul.

"Nggak, dia cuma mau ngasih handphone gue" ucap Heni.

"Eh, kok dia ? Tadi katanya gak mau sekarang diantar tuh anak moodnya berubah cepat banget yah. Dasar manusia es" ceplos Lani.

"Udah ah, yg penting udah balikin" ucap Heni.

"Kenapa sih ? Kok pada ribut ?" Tanya Karin dan Shena yang muncul di depan mereka.

"Nggak kok, oiya Willy udah kasih handphone gue. Dia tadi minta maaf buat dititipin ke lo Kar " ucap Heni.

"Aneh banget tuh cowok. Dikit dingin dikit baik. Gak ngerti gue , mahluk macam apaan dia " ucap Lani.

"Oh, tadi dia juga minta maaf waktu gue ketemu ama dia di tenda panitia" ucap Karin .

"Gue rasa Willy aneh. Gue rasa dia udah mulai suka ama lo deh Kar" ucap Shena.

"Tapi kan nggak mungkin, orang dianya dingin" ucap Karin tertawa kecil.

"Tapi ini masih perasaan gue aja sih " lanjut Shena.

"Aduh, Kar. Pokoknya jangan dekat ama dia , moodnya aja gampang berubah dasar manusia es." Ucap Lani.

"Udah ah, kok pada ribut . Yuk, beres-beres tenda" ajak Heni.












Hello readers, jangan lupa vote yah. Maaf kalo banyak typo yang berterbangan.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang