Part 14

13 4 0
                                    


Karin dan Shena berjalan ke arah Willy yang sedang sibuk mendaftarkan nama siswa-siswi yang ingin mengikuti camp, ditemani Tommy disebelahnya sebagai ketua panitiannya.

"Namanya siapa dek ??" Tanya Willy pada beberapa adik kelas, ia terlihat ramah .

"Udah liatinnya Kar?? Mau sampai kapan kita disini. Maju sana ." Kata Shena melihat Karin yang sedari tadi memandang Karin dan tidak maju, padahal antrian didepan sudah kosong.

"Ehh, nggak kok." Ucap Karin melihat Shena.

Willy yang sejak tadi melihat ke arah Karin dan Shena yang sedang berbicara menatap tajam karena mereka tampak asyik berbicara dan tidak mendaftarkan diri.

"Eh, ayo kita udah diliatin ama Willy tuh " ucap Shena menyadari kalau sedari tadi willy sedang menatap mereka berdua.

"Kalian mau daftar apa mau cerita sih?" Tanya willy melihat keduannta yang baru aja datang.

"Emmm"

"Namanya siapa ?" Tanya Willy memotong pembicaraan Shena.

"Shena Lidya " jawab Shena.

"Tolong tulis nomor handphonenya ya biar ngak susah hubunginnya "

"Selanjutnya , namanya siapa" Tanya Willy

"Karin anastasyha " ucap Tommy yang berada di sebelah Willy.

"Aneh ya, bukannya baru aja dia nganterin gue masa nggak tau nama gue " batin Karin saat Willy menanyakan namanya.

"Ikut juga Kar ?? Bukannya lo malas ngikut acara kayak ginian yah ?" Tanya Tommy.

"Yahh, terpaksa daripada gue harus sendirian karena semua teman gue ikut Tom, sekalian cari gebetan . Hehehe" ucap Karin diselilingi tawa, sambi mengisi nomor handponenya.

"Yaelah, lo itu. Tapi jangan sama adik kelas . Masa lo mau ama berondong sih " tawa Tommy.

"Yaampun, gak mungkin laah " ucao Karin

"Yaudah sama temen gue nih, tapi dia itu dingin bisa bisa lo.mati kedinginan, hahaha" tawa Tommy sambil melihat kearah Willy.

Willy menatap tajam kearah Tommy seakan ingin melajukan tangannya tepat di mulut Tommy.

"Hehehe, becanda kok Will. Karin juga nggak bakalan mau lagi, orang masih polos dan gak ngerti cinta" ucap Tommy.

Willy lalu mengerutkan keningnya seolah ingin menanyakan tentang Karin , namun ia mengurungkan niatnya ketika melihat beberapa siswa yang ingin mendaftar.

"Yaudah, gue duluan ya . Bye Tomm" ucap Karin

"Yaelah , gue aja yang hidup yah ?? Tuh ad Willy disebelah gue. Takut yah ?" Ucap Tommy

"Yaudah Ka Willy, aku duluan yah" pamit Karin.

"Hmm" ucap Willy yang masih sibuk.

"Baru kali ini ada perempuan yang sopan ama gue, di panggil ka lagi " ucap Willy. Biasa Willy mulai kumat kalau udah dengan beberapa temannya.

"Karin itu orangnya baik, sopan, lucu, gue sering nanya pendapat dia kalo gue binggung . Dia dewasa banget kalo diajak serius , tapi gitu deh nggak punya pacar madih polos orangnya" ucap Tommy

Willy masih mencerna kata-kata yang diucapkan Tomny, ia tahu Tommy sangat dekat dengan Karin karena mereka dulu bersahabat. Ia mengingat kejadian waktu ia pertama kali melihat Karin dan Karin membuatnya tertawa karena tingkah anehnya.

"Lo aja yang nggak tau . Gimana mau tau cewek sopan ama lo kalo lo aja nggak pernah mau dekat cewek " sambung Tommy.

"Yaudah ah, ke kantin gue lapar dari tadi mandangin nama-nama ini." Ucap Willy mengalihkan.

Saat ke kantin Willy dan Tommy melihat Ivan dan Justin yang sudah dari tadi makan , dan menganggu adik kelas yang berada disampingnya.

"Jangan percaya dek, si Ivan udah puny pacar namanya Lia." ,ucap Tommy yang baru aja datang bersama Willy.

"Biarin, kan gpp kalo jadi selingkuhan gue. Gue kan ganteng , jadi lo bisa pamer ke teman lo kalo lo punya cowok gantengnya kayak gue " ucap Ivan menggoda Cewek tersebut.

Kedua adik kelas yang digoda pun tersedak makanan dan batuk -batuk mendengar ucapan Ivan.

"Apaan sih kalian, jangan gangguin adik kelas dong . Mereka lagi sibuk ngeliatin gue, makanya mereka kesedek " ucap Justin mengoda.

Tawa mereka berempat pecah ke Kantin, sehingga mereka menjadi pusat perhatian.

Kedua adik kelas pun berjalan.meningalkan kantin.

"Yee, sante aja kali. Yaudah pergi yah, tapi jangan nyesel udah nolak cowok kayak gue. " ucap Ivan kembali.mengoda sedangkan kedua wanita tersebut menghilang dari sudut kantin.

Keempat sahabat tersebut selalu seperti itu , rasanya nggak rame kalo nggak ganguin perempuan disekitarnya untuk menjadi bahan lelucon. Kalo nggak yah mereka bakal ngebahas hal yang gak jelas.





Hello, Jangan lupa voment yah .😁😁
Ditunggu part selanjutnya , yahh. Sorry kalau banyak yg keluar.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang