Part 24

6 0 0
                                    

Menyerah? Mungkinkah hal itu akan terjadi?
Aku sudah cukup lelah untuk berjuang.

Hari ini merupakan hari terakhir kemping, pukul 4 pagi saja semua siswa sudah bangun dan bersiap-siap untuk kegiatan hari ini.

"Perhatian semua, jadi kegiatan hari ini akan diadakan jelajah alam. Jadi semua siswa diharapkan menyiapkan tim untuk kegiatan hari ini ." Suara pak Fahri membuat semua sibuk dengan perlengkapan jelajah.

"Eh lan, nanti kegiatan apa aja ?" Tanya Shena.

"Emm, banyak nanti di pos gitu ada 3 orang yang jaga. Terus nanya materi, kalau gak bisa jawab yah di kasih hukuman ama kita" jelas Lani.

"Oo, susah gak ?" Tanya Karin.

"Gak kok " jawab Lani.

"Ooiya, nanti lo jaganya ama siapa?" Tanya Heni.

"Gue, Tommy, ama Willy jaganya di pos akhir. Jadi kalian harus lebih berhati-hati di post terakhir nanti" ucap Lani.

"Ok, tenang aja " ucap Shena.

Kriiiing.

"Semua siswa berkumpul dilapangan, karena kegiatan jelajah akan dimulai" ucap pak Fahri.

"Selamat siang semua, jadi jelajah alam ini, kalian akan mengikuti petunjuk yang berada di pohon. Kami sudah membuat 3 post. Jadi di masing-masing post akan ada kejutan yang tak terduga. Jadi saya harap kalian lebih berhati-hati" jelas pak Fahri.

"Siap pak" ucap semua siswa.

"Aduh Shen, gue kok takut gini?" Ucap Karin.

"Yaelah santai aja kali, palingan juga tantangan kecil . Percaya deh" ucap Shena menyemangati.

"Ok, semua tim udah lengkap?" Tanya Justin.

"Sudah " jawab Heni, Karin, dan Shena yang setim.

"Ok, jadi di tim ini gue, Ivan, dan Aldi bakal kasih tebakan. Kalian gak bisa lewat kalo belum benar jawabannya dan bakal nunggu sampe nemu jawaban " ucap Justin.

"Sip" ucap mereka bertiga.

Pertanyaan terjawab dengan benar, lalu mereka melanjutkan ke pos kedua.

Di pos kedua terdapat pak Fahri, ka Jessie, dan Ka Erik yang memberikan sedikit pengetahuan.

"Untung yah, cuma pengetahuan . Jadi gak usah pusing muter otak cari jawabannya" ucap Karin.

"Iya, tapi gue takut di pos akhir nih" ucap Shena.

"Gpp, santai aja" ucap Heni menyemangati.

Sesampainya di pos 3 setelah melewati jarak yang sangat jauh mereka dihadapkan dengan Lani dan Tommy yang sudah berdiri di depan dan sosok Willy yang sibuk memegangi adik kelas yang menjalani tantangan melewati jembatan tali yang dibuat tidak begitu kuat, serta tinggi dengan kali dibawahnya.

"Mampus, gue kan phobia ketinggian. Gimana dong?" Panik Karin.

"Ok, jadi di pos terakhir kalian akan melewati jembatan tali tersebut" ucap Tommy.

"Tapi Tom, gu guee phobia sama ketinggian " ucap Karin.

"Kok lo nggak bilang sih?" Tanya Lani ceplos.

"Ini udah gue kasihtau" ucap Karin.

"Mmm, gimana yah. Kalo nggak bisa yah bakal di kasih hukuman" ucap Tommy.

"Gpp, apapun hukumannya gue terima, asal jangan lakuin tantangan itu" ucap Karin.

"Ok, Heni ama Shena bisa langgsung ke Willy soalnya gue masih binggung mau kasih hukuman apa" ucap Tommy.

"Gue tau Tom" ucap Lani.

"Apa hukumannya?" Tanya Karin.

"Emm, karena tantangannya sulit , jadi hukuman buat lo juga agak sulit jadi nggak boleh nolak" ucap Lani.

"Ok, apa?" Tanya Karin santai.

"Lo ke Willy, terus minta foto terus minta lo upload ke instagram pake caption yang romantis kayak orang pacaran, tapi ingat harus tag Willy. Nggak boleh nolak" ucap Lani.

"Omg, gak ada yang lain hukumannya Lan? Lo jahat banget jadi sahabat" ucap Karin dengan nada agak marah.

"Gak boleh nolak" ucap Tommy.

Karin melihat Lani dan Tommy yang senyum simpul, ia tau ini pasti rencana mereka biar Karin bisa dekat ama Willy.

Karin menatap tajam ke arah Lani.seolah marah, lalu kembali menelan ludah dan mendekati Willy yang sedang memainkan handphone menunggu siswa lainnya yang ingin menyebrang.

"Mau nyebrang?" Tanya Willy.

"Emm, ng ng nggak kak" ucap Karin gugup.

"Gue ma ma mau minta foto ama kakak" ucap Karin setelah menelan ludahnya berkali-kali.

"Gak. Gue paling nggak suka difoto" ucap Willy dingin.

"Tolong ka, kali ini aja" ucap Karin.

"ENGGAK" jawab Willy menekan nadanya.

Willy memang paling tidak suka difoto, ia sangat benci hal tersebut. Bahkan di instagramnya saja hanya ada 1 foto wajahnya itupun tampak seperti foto keluarga yang sudah lama diambil.

"Yaudah kak, makasih" ucap Karin kecewa karena ditolak oleh Willy.

"Gimana? Berhasil??" Tanya Lani.

"Nggak, dia nggak mau" ucap Karin.

"Jadi gimana ?" Tanya Tommy.

"Gue bakal jalanin tantangannya" ucap Karin dengan takut.

"Tapi gpp kan Kar?" Tanya Lani.

"Gpp " ucap Karin meyakinkan mereka padahal ia sendiri sangat takut.

"Yaudah kalo gitu" ucap Tommy.










Hello readers, iam back 😁😁.
Maaf kalo makin gaje, btw dtnggu part berikutnya 😊.

Please Vote😘. Thnkyou.

STAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang